1

1134 Words
Di sebuah kamar tampak seorang laki-laki yang bertelanjang d**a dengan handuk yang dililitkan di pinggangnya. Laki-laki itu baru saja selesai mandi dan ia pun bersiap-siap untuk pergi ke sebuah tempat untuk melakukan pekerjaannya. Laki-laki itu memilih untuk memakai kaos dan jeans saja untuk pergi ke tempat itu. Ketika ia akan memakai kaosnya di punggungnya ada tatto berbentuk sayap burung yang semakin membuat laki-laki itu terlihat sangat seksi. Apalagi di tambah dengan bentuk tubuhnya yang proposional membuat ia terlihat sangat hot. Ketika sedang memakai kaosnya ponselnya berbunyi dan ketika melihat nama di layar ponselnya laki-laki itu langsung mengangkat telepon itu. "Vel loe udah berangkat?" tanya Ferry manajernya. "Sebentar lagi gue berangkat. Ini habis siap-siap. Ada apa emangnya?" tanya laki-laki bernama Marvel. "Loe gak lupa kan kalau pagi ini ada jadwal syuting buat iklan terbaru loe," jawab Ferry mengingatkan. "Iya gue tahu. Tapi ini iklan terakhir yang harus gue kerjain. Setelah ini gue gak mau berurusan lagi di dunia showbiz kayak gini. Gue mau fokus sama restoran gue aja," kata Marvel mengingatkan. "Iya gue tahu kok. Loe udah bilang ini sebelumnya sama gue. Ini akan jadi pekerjaan terakhir loe di dunia showbiz," jawab Ferry mengiyakan perintah Marvel. "Loe kirimin aja dimana alamatnya gue langsung meluncur kesana," kata Marvel datar. "Ok gue akan segera mengirim alamatnya. Thanks bro," kata Ferry manajer sekaligus sahabatnya. Marvel melempar asal ponsel miliknya. Sebenarnya ia benar-benar harus menjalani syuting iklan yang menurutnya tak penting itu. Tapi sahabatnya itu sudah menyanggupi permintaan syuting untuk iklan sebuah perabotan dapur. Jadi mau gak mau Marvel pun harus melakukan syuting itu. Dan ia juga sudah bilang kepada Ferry jika syuting ini adalah hal terakhir yang akan ia lakukan di dunia showbiz ini. Karena ia benar-benar harus fokus dengan restorannya setelah hampir 8 bulan ia masuk ke dunia showbiz ini. Sebenarnya Marvel adalah seorang chef sekaligus pemilik sebuah restoran western. Tapi sekitar satu tahun yang lalu Marvel mendapatkan tawaran untuk menjadi juru di sebuah kompetisi masak terbesar di negeri ini. Awalanya Marvel menolak karena selain ia merasa tak pantas tapi ia memang sedang membangun bisnis kuliner miliknya. Tapi setelah mendengar beberapa pendapat dari orang-orang dan termasuk juga sang Daddy yang pasti lebih paham dalam dunia bisnis. Dan beliau berkata jika kenapa ia tak mengambil kesempatan ini. Karena selain menambah pengalaman dan relasi tapi juga dapat menjadi ajang promosi bagi restoran yang sedang Marvel rintis. Dan akhirnya Marvel pun menerima tawaran itu. Setelah acara itu berlangsung responnya sangat bagus. Bahkan Marvel langsung mendapat banyak perhatian dari masyarakat yang suka dengannya. Hingga acara kompetisi masak itu usai pun masih banyak orang yang suka kepada Marvel. Dan itu juga berdampak dengan restorannya yang ramai. Tapi setelah acara kompetisi masak itu berakhir Marvel memilih untuk tidak lagi terlibat dengan segala hal yang berhubungan dengan dunia showbiz itu. Rencananya Marvel akan membuka restoran dengan masakan khas Indonesia. Setelah sebelumnya ia membuat restoran westren sekarang ia mau mencoba hal yang baru. Dan sebelum memulai rencananya ini ia harus menyelesaikan pekerjaan terakhirnya sebagai bintang iklan untuk produk perabotan dapur. Marvel pun segera menuju ke tempat parkir untuk segera berangkat. Ia tak ingin cepat menyelesaikan pekerjaannya dan kembali lagi ke restorannya. Sementara itu sedari pagi Kamila sudah disibukkan dengan segala hal yang berhubungan dengan syuting hari ini. Sebagai orang yang bertanggung jawab dengan segala hal yang berhubungan dengan syuting hari ini. Bahkan dari jam 7 pagi Kamila sudah berada di lokasi syuting untuk melihat pekerjaan yang dilakukan oleh beberapa crewnya. Ia tak ingin syuting hari ini berjalan tidak baik. Ia tahu bagaimana susahnya ia meminta seorang Marvel Khyle untuk menjadi bintang iklan sesuai dengan keinginan klien. Padahal Kamila sudah memberikan tawaran yang yang tak sedikit tapi tetap saja chef bernama Marvel itu tidak juga bergeming. Hingga akhirnya beberapa hari yang lalu sang manajer menelepon Kamila bahwa chef Marvel bersedia menjadi bintang iklan untuk project ini. Tapi dengan syarat Syuting tidak dilakukan dalam waktu yang lama karena chef Marvel harus segera kembali ke restorannya. Dan tentu saja dengan senang hati serta setuju mengikuti semua permintaan dari chef Marvel. Hingga hari ini proses syuting dapat terjadi. "Jack gimana progess tempat buat syutingnya apa udah beres semua?" tanya Kamila pada salah satu crew. "Sudah semua mbak. Kita tunggu chef Marvelnya datang aja. Setelah itu syuting bisa segera dimulai," kata Jack menjelaskan. "Kamu pastikan semuanya berjalan sesuai dengan rencana yang telah kita buat. Jangan buat kesalahan. Karena chef Marvel sangat susah untuk kita dapat jadi kita harus benar-benar bekerja dengan semaksimal mungkin," pinta Kamila pada Jack. "Siap mbak. Mbak Kamila gak usah khawatir semuanya pasti akan berjalan dengan lancar," kata Jack memberi semangat kepada Kamila. "Ok Jack. Thanks," kata Kamila berkata pada Jack. Kamila pun kembali mengecek semua persiapan yang ada. Ia tak ingin ada kesalahan dalam syuting hari ini. Ia ingin semuanya berjalan sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Mobil Marvel baru saja sampai di tempat dimana ia akan menjalankan syuting iklan kali ini. Ternyata jarak antara apartemennya dengan lokasi syuting tidak begitu jauh sehingga hanya membutuhkan setengah untuk Marvel sampai. "Hai bro loe udah nyampai? tanya Ferry ketika melihat Marvel datang. "Kapan syutingnya dimulai? Loe udah bilang kalau gue gak bisa syuting lama-lama. Gue harus balik ke restoran soalnya," kata Marvel mengingatkan. "Loe tenang aja gue udah kasih tahu ke mereka tentang segala permintaan loe. Dan kita bisa mulai kapan aja syutingnya kalau loe udah siap," kata Ferry paham. "Kalau gitu kita mulai sekarang aja. Semakin cepat dimulai maka semakin cepat juga selesainya," kata Marvel datar. "Ok kita mulai sekarang. Kita harus ke ruang make up untuk ganti baju dan sedikit polesan make up," kata Ferry segera membawa ke ruang make up. Ferry manajer sekaligus sahabat Marvel segera mengantar Marvel ke ruang make up tapi sebelumnya ia bilang ke pihak advertising bila Marvel sudah datang dan sekarang sedang bersiap untuk memulai syuting. Kamila yang sudah tahu jika chef Marvel sudah datang akhirnya semakin teliti melihat bagaimana proses syutingnya. Ia memastikan semuanya sedetail mungkin agar tidak terjadi kesalahan. Dan setengah jam kemudian chef yang mereka tunggu datang juga. Dan penampilannya sudah jauh berbeda. Kamal sedikit terpesona dengan penampilan chef Marvel karena sejujurnya ia tak mengenal siapa chef Marvel itu. Dan ketika ia melihat secara langsung memang penampilan jauh berbeda dari foto yang ia lihat. Karena wajahnya yang charming tidak mencerminkan sebagai seorang chef. Tapi Kamila kembali fokus dengan pekerjaannya. Saat ini ia harus benar-benar fokus dengan segala pekerjaan yang ia miliki saat ini. Ia tak mau karena kebodohan berakibat dengan pekerjaannya yang terbengkalai. Saat ini Kamila ingin membuktikan kepada semua orang walaupun statusnya yang sudah janda tak menghalangi mimpinya untuk menjadi orang sukses. Walaupun itu ia harus bekerja lebih keras daripada orang ag lain tapi Kamila akan siap untuk melakukan itu. Wah gimana tanggapan Marvel ketika melihat Kamila? See you next chapter Happy reading...
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD