2

1416 Words
Saat ini Marvel berada di ruang ganti untuk mengganti bajunya dengan baju yang sudah ditentukan. Ketika Marvel akan memakai kemeja tanpa di duga Kamila masuk ke ruang ganti Marvel. "Maaf saya tidak tahu kalau anda sedang berganti baju. Saya hanya mau memberi naskah untuk syuting hari ini," kata Kamila langsung membalikkan badannya karena tanpa sadar melihat tubuh bagian atas Marvel yang telanjang. Sedangkan Marvel tampak santai saja memakai kemeja dan tak peduli jika Kamila harus menahan malu karena sepertinya chef di depannya tak malu memperlihatkan tubuh bagian atasnya telanjangnya. Bahkan chef bernama Marvel itu malah berjalan mendekat kearah Kamila dan mengambil naskah yang Kamila bawa. "Apa tema buat syuting iklan ini?" tanya Marvel yang sudah memakai kemejanya. "Jadi tema untuk iklan kali ini adalah chef Marvel hanya memasak dengan alat-alat dari produk yang harus kita iklankan saat ini. Di naskah juga sudah ada beberapa kata yang harus chef Marvel katakan. Selebihnya chef Marvel bisa berimprovisasi sendiri," kata Kamila menjelaskan. Marvel sudah selesai memakai bajunya dan sekarang menatap kearah Kamila. Dan tanpa Marvel sadari ia tersenyum melihat bagaimana wanita di depannya ini menjelaskan semua hal tentang syuting hari ini. Marvel merasa tertarik dengan wanita yang ada di depannya ini. Ia berbeda seperti wanita yang ia temui hari ini. Di luar sana para wanita menatap dirinya penuh memuja sedangkan wanita yang ada di hadapannya ini sangat serius dengan pekerjaan yang sedang ia kerjakan. "Chef Marvel apa ada yang perlu ditanyakan lagi?" tanya Kamila yang merasa risih ketika laki-laki didepannya ini terus saja menatapnya. "Tidak," jawab Marvel santai. "Baik. Kalau begitu jika chef sudah siap bisa langsung ke set agar syutingnya segera di mulai," kata Kamila mencoba bersikap profesional. Kamila pun memilih untuk pergi dari ruangan chef Marvel dan berjalan menuju ke set syuting karena masih banyak hal yang harus ia kerjakan. Syuting iklan pun dimulai, semua kru sudah benar-benar serius dalam melakukan syuting kali ini. Sedangkan chef Marvel pun melakukan semua intruksi yang diperintah oleh pihak sutradara. Syuting pun berjalan dengan lancar dan tak memakan waktu yang lama. "Chef Marvel terima kasih atas kerjasamanya hari ini. Dan syuting hari ini berjalan dengan lancar. Untuk hasil akhirnya nanti akan kami kabarin lagi," kata Kamila dengan sopan. Marvel pun hanya menganggukkan kepalanya dan memilih untuk pergi. Karena ia harus kembali ke restoran miliknya. Karena profesi utamanya adalah seorang chef bukan seorang artis. "Fer loe urus sisanya. Gue harus balik ke restoran soalnya nanti malam gue harus ke rumah karena adik gue pada ngumpul jadi mama minta gue pulang," kata Marvel yang sudah berjalan menuju mobilnya. "Loe tenang aja bro biar nanti gue yang urus sisanya. Dan salam buat Vio ya. Kapan bisa jalan bareng," kata Ferry dengan senyum playboynya. "Fer loe jangan mulai deh. Gue gak akan biarin adik gue jalan bareng cowok playboy kayak loe. Di rumah Vio itu adalah seorang Princess jadi gak ada yang boleh menyakiti hatinya. Kalau loe sampai main-main sama adik gue, loe gak cuma berurusan sama Daddy gue tapi juga sama gue dan Nicholas. Loe tahu kan gimana kerasnya Nicho? Jadi jangan pernah main-main sama Vio," kata Marvel memperingatkan. Wajah Ferry pun berubah pucat pasi ketika mendapat peringatan seperti itu oleh Marvel. Ia tahu benar bagaimana seorang Nicholas Canada Khyle. Walaupun dari luar ia tampak tenang dan santai tapi ketika ketenangan dirinya terusik maka jangan salahkan dirinya jika orang yang mengusik ketenangannya akan hancur. Dan Ferry sudah banyak dengan kabar itu dari beberapa orang. Jadi lebih baik ia mundur teratur daripada berurusan dengan 2 saudara kembar yang tampan dari luar tapi sangat berbahaya di dalamnya. Dan 2 saudara kembar itu bernama Marvel dan Nicholas Khyle. "Gue cuma bercanda kok jadi gak usah terlalu dipikirkan serius. Kalau gitu gue masuk dulu mau selesain semuanya," kata Ferry dengan wajah yang ketakutan. Ferry pun memilih kabur dari hadapan Marvel daripada membuat masalah. Ia cukup tahu diri bila harus berhadapan dengan putra dari keluarga Khyle. Dan ia memilih untuk tak berurusan dengan mereka. Sementara Marvel pun memilih untuk melanjutkan langkahnya ke mobil. Ia harus kembali ke restoran sebelum nanti ia akan pergi ke rumah orang tuanya untuk membantu sang mama menyiapkan makan malam bersama. Karena hari ini adalah hari aniversary pernikahan kedua orang tuanya. Jadi Marvel berinisiatif memasak di hari aniversary kedua orang tuanya. Ketika Marvel masuk ke mobil ia melihat sosok wanita yang entah kenapa membuatnya kagum sedang kerepotan membawa tas-tas yang berisikan beberapa minum kopi. Terlihat jelas wajah lelah di wajah wanita itu. Tapi anehnya wanita itu selalu tersenyum ketika ada seorang yang menyapa dirinya ataupun sekedar berpapasan dengan dirinya. Dan untuk pertama kalinya seorang Marvel Khyle penasaran dengan sosok wanita yang baru saja di kenalnya. "Cewek yang menarik," kata Marvel masih melihat ke arah wanita itu. Setelah itu Marvel pun segera melajukan mobilnya menuju restorannya karena banyak pekerjaan yang harus ia selesaikan. Hari pun beranjak malam dan Kamila masih belum pulang kantor. Ia masih sibuk mengerjakan beberapa pekerjaan yang sudah jatuh tempo. Kamila selalu mengerjakan semua pekerjaannya dengan tepat waktu dan tentu saja dengan hasil yang bagus. Walaupun Kamila harus merelakan waktunya yang sedikit untuk dirinya sendiri dan memilih fokus dengan pekerjaannya. "Kamila kamu belum pulang?" tanya Fiona yang bersiap untuk pulang. "Kayaknya aku bakal lembur deh Fi. Masih banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan," jawab Kamila menghadap ke arah Fiona. "Ya ampun Kamila Andini kamu udah hampir seminggu kamu terus lembur kayak gini. Udah pulang aja. Kalau gak temenin aku makan kebetulan kakak aku jemput sekalian aja kita pulang bareng. Kamu gak bawa motor kamu kan?" tanya Fiona mencoba membujuk Kamila. "Motor aku lagi di bengkel dari kemarin. Mungkin besok aku bakal ambil dari bengkel. Ini kamu ngajak aku makan sama kakak kamu gak ada maksud apa-apa kan?" tanya Kamila penuh selidik. Fiona penuh hanya bisa memperlihatkan gigi putihnya karena maksud tersembunyinya ketahuan oleh sahabatnya ini. "Sebenarnya kak Reza ingin ketemu sama kamu gitu sih. Dia sepertinya naksir sama kamu deh. Jadi please biarin kakak kenal kamu aja. Kalau pun kamu gak suka ya udah biarin aja." Fiona masih mencoba membujuk sahabatanya ini. "Tapi Fi kamu tahu kan kalau aku sedang tak ingin menjalin hubungan dengan siapapun juga. Aku masih ingin fokus dengan kerjaan aku Selain itu kamu tahu sendiri sama status aku yang seorang janda. Jadi aku gak bisa sembarangan dekat dengan laki-laki lain." Kamila pun mencoba menolak dengan halus. "Ayolah Mil. Sekali ini aja kamu ikut makan bareng aku dan kak Reza. Hitung-hitung kamu bisa makan enak dan sekali-kali kamu gak selalu lembut terus. Kerjakan kamu gak ada yang deadline kan? Paling tinggal kerjaan dengan chef Marvel tadi aja kan yang belum di kerjain. Jadi kamu punya waktu untuk sedikit terbebas dari pekerjaan kamu," kata Fiona masih membujuk Kamila untuk bisa ikut bersama dirinya. "Hahhhh...." Kamila pun menghela nafas sepertinya ia tak bisa menolak ajakan sahabatnya Fiona untuk bisa makan bersama dirinya dan juga sang kakak. Walaupun Kamila tahu jika kak Reza kakak dari Fiona menaruh perhatian untuk dirinya. Beberapa kali Kamila sempat bertemu dengan Kak Reza dan menurutnya kak Reza adalah sosok yang baik dan ramah. Apalagi pekerjaannya sebagai dokter membuatnya menjadi laki-laki idaman setiap wanita. Tapi jujur saja Kamila belum bisa membuka hatinya untuk laki-laki lain. Ia masih sedikit takut jika harus memulai sebuah hubungan baru dengan laki-laki lain. Apalagi mengingat ia punya kenangan buruk dengan pernikahan pertamanya yang hingga detik ini masih sulit ia lupakan. Maka dari itu Kamila memilih untuk menyibukkan diri dengan pekerjaan. "Iya aku ikut kamu makan malam. Tapi cuma makan malam aja gak lebih," kata Kamila memutuskan. "Thanks ya sahabatku Kamila Andini. Kalau gitu kita berangkat sekarang," kata Fiona sudah menarik tangan Kamila. "Iya bentar aku rapiin meja kerja aku dulu baru kita berangkat," jawab Kamila yang mulai membereskan meja kerjanya. Semenjak itu di restoran Marvel sudah disibukkan dengan pekerjaannya sebagai seorang chef. Walaupun dia adalah pemilik restoran ini ia masih bekerja di dapur untuk memasak makanan untuk para pelanggannya. Saat itu restoran cukup ramai sehingga membuat Marvel harus segera menyelesaikan beberapa pesanan karena ia harus pulang lebih awal untuk menyiapkan makan malam di rumahnya. Ketika ia sedang bersiap untuk pulang ke rumah ia melihat wanita yang membuatnya penasaran. Dan saat itu wanita itu tampak duduk bersama seorang laki-laki. Dan dari apa yang ia lihat wanita itu tampak tak nyaman berada di hadapan sang laki-laki. Dan entah dorongan dari mana membuat Marvel mendekati meja mereka. "Selamat malam nona Kamila," sapa Marvel. "Chef Marvel," kata Kamila kaget. Hmmm... Kira apa yang akan dilakukan Marvel ya?? See you next chapter Happy reading..
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD