3

1222 Words
Satu jam sebelumnya... Kamila dan Fiona sedang berjalan menuju lobby kantor mereka. Ketika sampai di lobby mobil sudah ada mobil kakaknya Fiona yang terparkir disana. Dan ketika melihat kedatangan Kamila dan Fiona kak Reza kakak dari Fiona pun turun dari mobil. "Hai Kamila," sapa Reza sambil tersenyum kearah Kamila. "Kak Reza terima kasih sudah mengajak saya untuk makan malam bersama. Seharusnya kak Reza tak perlu repot-repot," kata Kamila mencoba mencairkan suasana. "Gak masalah Kamila. Harusnya saya yang bilang makasih karena akhirnya kamu mau menerima ajakan saya untuk makan bersama. Karena selama ini kamu terus menolak ajakan saya," kata Reza dengan menampilkan senyum manisnya. "Maaf kak Reza bukannya saya menolak tapi memang saya sedang banyak pekerjaan jadi gak bisa menerima ajakan kak Reza untuk makan bersama," jawab Kamila masih berusaha bersikap sopan. "Kak ngobrolnya nanti aja aku udah lapar nih," kata Fiona yang sudah tak bisa menahan laparnya. "Dasar perut karet. Ya udah kita berangkat sekarang." Reza pun meminta Kamila dan sang adik untuk masuk ke mobil. Setelah itu mobil Reza pun melaju di jalanan ibukota yang lumayan ramai karena bersamaan dengan jam pulang kerja. Selama perjalanan Reza berusaha mengajak Kamila berbicara tapi Kamila memilih untuk menanggapinya dengan seadanya. Ia pun lebih memilih sibuk dengan ponselnya karena selain ia tak ingin terlalu banyak berinteraksi dengan Reza tapi memang ada pekerjaan yang ia kerjakan. "Kak ini kan restoran chef Marvel? Kakak serius ngajak kita makan disini? Bukannya kalau makan disini harus reservasi dulu?" tanya Fiona takjub. "Kakak kenal staf disini jadi kakak bisa dapat tempat buat kita makan malam. Kamila saya harap kamu suka dengan restoran ini," kata Reza melirik ke arah Kamila. Kamila sendiri hanya bisa tersenyum dan mengangguk kearah Reza. Karena ia sendiri tak tahu harus bereaksi seperti apa. Mereka bertiga pun langsung masuk ke dalam restoran. Setelah pelayan disana menunjukkan meja yang akan mereka tempati, mereka juga langsung memilih menu makan malam. "Gimana kabar kamu Kamila? Sudah lama kita tidak ngobrol bareng lagi. Kamu juga gak membalas semua pesan dari saya. Apa saya menggangu kamu?" tanya Reza dengan penuh selidik. "Bukan begitu kak Reza. Tapi memang akhir-akhir ini saya sedang sibuk. Karena sedang mempersiapkan project baru. Jadi saya fokus dengan pekerjaan itu dan gak mau hasilnya tidak bagus," jawab Kamila jujur. "Kakak gak tahu gimana Kamila aja. Dia itu memang selalu fokus dan profesional bila menyangkut soal pekerjaan. Dan kakak tahu gak kalau proyek terbaru Kamila adalah bekerjasama dengan chef Marvel. Dan sumpah ya kak chef Marvel ternyata lebih tampan daripada di televisi," kata Fiona dengan wajah yang kagum. "Fiona Riska kamu gak lupa sama Rama kan? Apa mau kakak laporin ke Rama kalau tunangannya memuji laki-laki lain," sindir Reza pada sang adik. "Ihhhh kakak apaan sih bawa-bawa Rama segala. Aku kan cuma suka aja lihatnya kalau Rama kan lain kak. Awas aja kalau kakak cerita sama Rama maka aku akan marah sama kakak," kata Fiona dengan wajah yang cemberut. Kamila hanya bisa tersenyum melihat interaksi antara Fiona dan kak Reza. Terkadang ada rasa iri di hati Kamila karena tak bisa merasakan bagaimana kehangatan orang tua. Ia sudah lama tak pernah merasakan hal itu. Apalagi setelah ia tinggal bersama paman dan bibinya hanya penderitaan yang ia dapatkan. Bahkan setelah menikah dengan Arya pun hanya kesedihan yang Kamila rasakan. Jadi ia merasa iri jika melihat keakraban dari Fiona dan juga sang kakak. Ketika ia sedang sibuk dengan pikirannya sendiri tiba-tiba ada seorang yang memanggil namanya. "Nona Kamila Andini," sapa seseorang. Kamila pun langsung menengok ke arah sumber suara untuk tahu siapa yang memanggilnya. Dan ketika ia berbalik betapa kagetnya Kamila ketika tahu siapa yang memanggilnya. "Chef Marvel," jawab Kamila kaget. "Saya tak menyangka jika anda datang ke restoran saya," kata Marvel sambil memandang ke arah Kamila. "Kebetulan teman saya yang mengajak saya untuk makan malam bersama. Saya juga tidak tahu jika restoran ini milik chef Marvel," jawab Kamila dengan sopan. "Kalau begitu sebagai ucapan terima kasih saya karena nona Kamila sudah berbuat baik selama proses syuting tadi maka saya sendiri yang akan memasak makanan untuk kalian. Dan sekalian saya akan mentraktir kalian semua. Marvel pun bersikap baik kepada Kamila dan juga Fiona beserta Reza. Sebenarnya Kamila ingin menolak penawaran dari chef Marvel tapi chef Marvel sudah kembali ke dapurnya untuk memasak makanan untuk Kamila. "Wah Mila kita benar-benar beruntung banget hari ini. Bayangkan aja selain bisa makan di restoran ini tapi kita bisa dimasakin secara langsung oleh chef Marvel langsung," kata Fiona yang terlihat antusias. Kamila pun hanya bisa tersenyum menanggapi omongan dari Fiona. Sebenarnya ia tak begitu tahu seberapa hebat chef Marvel karena ia memang tak begitu mengikuti kabar yang berkembang. Kamila pun mulai mencari tahu soal chef Marvel ketika project ini terlaksana. Sementara itu Marvel tampak sibuk memasak makanan yang akan dihidangkan di meja Kamila. Entah dorongan dari mana ia ingin memasak langsung makanan untuk Kamila. Mungkin perasaannya atau bukan tapi ia memang tertarik dengan gadis bernama Kamila itu. Ia benar-benar membuatnya penasaran karena ia benar-benar berbeda dari gadis yang pernah ia kenal. Ia bukan tipe gadis manja yang suka sengaja mendekati dirinya tapi Marvel melihat Kamila sebagai gadis pekerja keras dan profesional bila menyangkut pekerjaan. Bahkan ia tak sungkan melakukan banyak pekerjaan agar pekerjaannya bisa berjalan dengan lancar. Dan Marvel benar-benar terpesona kepada gadis bernama Kamila. "Silahkan menikmati makanannya. Saya harap kalian suka dengan hidangan yang saya hidangkan," kata Marvel setelah menghidangkan semua hasil masakannya. "Chef Marvel saya pastikan akan menghabiskan semua makanannya. Kami benar-benar beruntung bisa makan masakan sekelas chef Marvel," kata Fiona yang terlihat senang. "Sekali lagi terima kasih chef buat makanannya. Saya sangat berterimakasih kasih atas apa yang chef Marvel lakukan untuk saya," kata Kamila sangat berterima kasih. "Kalau begitu selamat menikmati. Saya harus pergi sekarang. Semoga kalian suka dengan makanan yang saya buatkan," kata Marvel sambil tersenyum. Setelah itu Marvel pun langsung pergi dari restoran karena ia harus bergegas pulang ke rumah untuk mempersiapkan makan malam untuk keluarganya. "Mila sumpah makanannya enak banget. Lain kali aku akan mengajak Rama untuk makan disini. Emang gak salah apa kata orang-orang kalau restoran ini benar-benar enak. Apalagi masakan dari chef Marvel benar-benar sangat enak," kata Fiona terlihat sangat senang. Kamila juga tak bohong jika makanan yang dibuat chef Marvel benar-benar sangat enak. Dan ia beruntung bisa merasakan makanan seenak ini. "Kamila ada yang mau saya sampaikan kepada kamu," kata Reza terlihat sangat serius. Saat ini Kamila hanya berdua dengan Reza karena tadi tiba-tiba Fiona di jemput oleh tunangannya Rama. Jadi mau gak mau Reza yang mengantar dirinya pulang. "Apa yang mau kakak sampaikan?" tanya Reza balik. "Kamila kamu pasti tahu jika sudah sejak lama saya menaruh perasaan kepada kamu. Kamu benar-benar wanita yang berbeda dengan wanita yang pernah saya kenal sebelumnya. Jadi saya ingin hubungan kita lebih dari ini. Jika kamu siap saya ingin meminta kamu menjadi istri saya," kata Reza dengan wajah yang serius. Kamila kaget ketika mendengar kak Reza menyatakan perasaannya. Kamila bukan wanita bodoh yang tak bisa merasakan perasaan Kak Reza selama ini. Ia tahu dari segala perhatian yang kak Reza berikan kepada dirinya. Tapi ia masih belum bisa memilih laki-laki manapun untuk menjadi pasangan hidupnya. Tapi di lain sisi ia tak ingin membuat laki-laki yang ada disampingnya ini merasa sedih. Kira-kira apa jawaban Kamila untuk lamaran yang Reza katakan? See you next chapter... Happy reading...
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD