Pagi itu udara di halaman belakang rumah Josephine terasa manis oleh aroma kue yang baru saja keluar dari oven. Cahaya matahari menembus kaca dapur, menciptakan siluet lembut pada sosok Machi yang sibuk memotong kue berlapis krim cokelat. Ia mengenakan celemek putih dengan tulisan kecil di tengahnya.“Trust the Heat of the Oven.” "Untukmu, Jo," katanya dengan nada riang, sambil meletakkan potongan kue di piring porselen bergaris emas. "Dan ini," ia menepuk tas kecil di tangannya, "obat baru yang kupastikan lebih lembut dari versi sebelumnya. Tidak ada efek samping. Aku sudah memeriksanya dua kali." Kemarin sangat kacau, setelah sadar ia terkejut Machi menemaninya di ruang privasi kantor. Padahal Josephine sangat yakin kalau Hyun yang membawanya keluar dari tempat pertemuaannya dengan Etha

