Petunjuk

1198 Words

Malam itu turun perlahan seperti tirai beludru hitam yang merayap menutupi seluruh bangunan rumah sakit. Setelah seharian ruang itu dipenuhi suara langkah, bisik dokternya, dan nada tinggi Rox yang sesekali memerintah staf agar berpindah lebih cepat, akhirnya keheningan yang dirindukan Josephine datang seperti hadiah yang tertunda. Saat semua orang telah pergi, dan satu per satu lampu koridor diredupkan, Josephine menyandarkan dahinya ke kaca jendela kamarnya. Nafasnya membentuk embun tipis di permukaan kaca bening itu. Di baliknya, langit malam terlihat begitu luas—gelap, berlapis-lapis, dan tidak peduli. Beberapa bintang samar berkelip, tertelan oleh lampu kota jauh di bawah. Malam seperti itu biasanya memberi rasa tenang, namun kini hanya membuatnya terasa semakin sendirian. Josephine

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD