Chapter 10

1585 Words

Akhirnya mereka kembali ke Jakarta. Renata rasanya sangat lega bila sudah seperti ini. Setidaknya ia tidak harus menambah lebih banyak kebohongan terhadap Olivia. Mood Hendra juga sepertinya sedang baik. Meskipun lelaki itu masih tetap seperti biasanya, jarang tersenyum kepada karyawan kantor. Setidaknya ia tidak terlalu ketus. Memang irit bicara. Renata membawakan makan siang yang telah dibelikan oleh office boy. Ia masuk ke ruangan Hendra dengan membawa baki. “Makan siangnya, Pak.” Hendra masih sibuk menatap laptop. Hanya saja ia sempat melirik Renata sejenak seraya menganggukkan kepalanya. “Tolong taruh di meja sana, Ren.” Hendra bicara seraya menunjuk meja dekat sofa dengan menggunakan dagunya. “Baik, Pak.” “Tunggu disitu. Kita makan bersama. Sebentar lagi saya selesai.” “Baik,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD