30. Trust

1726 Words

Al melongo. Ia shock. Mukanya seketika bersemu merah. Dan mulutnya, kehilangan kemampuan bicara.  Sedangkan Lio meremas-remas jarinya, menyembunyikan rasa gugup dan malu. Wajahnya tak kalah pucat. Ia terus menunggu keputusan lelaki di depannya. Kepalanya menunduk memandang lantai. “OK,” sahut Al singkat sembari mengangkat tangan menggaruk pelipisnya canggung. Ia salah tingkah. “Hmm... ya, baguslah kalau begitu. Pe–perawan.” “Itu sangat penting buat saya,” jawab Lio cemas. Ia memejamkan kedua matanya yang masih mengeluarkan air. Sebisa mungkin ia menahan isakan dengan menggigit bibir. “Penting. Hmm, ya,” gumam Al lagi. Ia bergegas berbalik meraih gagang pintu, hendak masuk ke ruangannya, menyembunyikan sikapnya yang salah tingkah. “Don't you get it, Al?” Lio merengek putus asa. Ia suda

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD