GODAAN ADIK NYONYA

1394 Words
Pagi hari yang dingin bahkan serasa membeku ,suhu minus 7©. Usai sholat subuh enaknya mah tidur lagi ,tapi tidak baik tidur selepas subuh karena rezeki akan menjauh.Ku siapkan sarapan untuk kami semua dengan menu 'kubs' sejenis roti, dengan teman-teman nya yakni zaitun, mentega ,keju, selai strawberry, dan minyak zaitun sebagai cocolan dan toping. Ku buat juga s**u ,teh dan gahwa yakni kopi yang di panggangan tidak sampai hitam hanya kuning kecoklatan, kemudian di giling kasar dan di seduh dengan tambahan sejumput kapulaga, samasekali tidak memakai gula. Usai membuat sarapan, aku meletakkannya di ruang keluarga. Sambil menunggu mereka bangun aku mempersiapkan barang-barang yang akan kami bawa ke Nabq dan keperluan untuk di mazra'ah /sawah. Ku dengar mereka sudah bangun dan membersihkan diri, sementara duo bocil tahu-tahu memegangi rokku. "Ahla biikkumm ....Sobahal Khair ya habubi .....hai kalian.... selamat pagi / pagi yang indah wahai kesayangan-kesayanganku "Sobah nuyy (sobahan nur ) " pagi yang bercahaya" jawab keduanya kompak *Padahal lagi gelap berkabut pagi ini hehe ,,tapi tetep harus bilang bercahaya karena itu harapan* Ku bersihkan duo bocil itu ,ku dandani dan ku buat cantik ,yaa ... walaupun ga mandi hihihi.... "Ta"aali futur " Yuk sarapan " ucapaku pada keduanya sambil ku gandeng tangan mereka,dan mereka hanya mengikuti. Ya esih ,khalas ti gradaah? Esih kamu sudah selesai mempersiapkan barang-barang? Tanya nyonya ku "Na'am ya mama kulu jahis " iya nya semua sudah siap" "Kuwayis ta'aali futur " bagus ,sini sarapan Kamipun sarapan bersama di tempat yang sama dengan penuh suka cita dan hangat,karena ada mesin penghangat badan di ruangan ini. Usai sarapan segera ku bereskan semua. " Yaa Esih nadi Yanti asan sa'adki" esih panggil Yanti untuk membantu mu " ucap Baba " Thayib Baba"baik Baba" sambil ku berjalan ke rumah di sebalik tembok di mana Yanti tinggal bersama kedua orang tua Baba Yanti datang setelah aku 8 bulan disini, dia orang Sumbawa-NTB ,masih gadis dan cantik serta baik padaku. "Yan ,bantuin angkut barang yuk " "Iya aku bilang nenek dulu ya " "Biar aku yang bilang,kamu cuci tangan gih " "Ok deh " "Yumma khabir ,,tugul Baba kali Yanti tijik " mama besar ,kata Baba biar Yanti datang" ucapku kepada ibunya baba. " Teruhin ala Nabq ya esih? Kalian akan pergi ke Nabq ya esih? " Na'am ya yumma" bener mama " Yalah Yanti sa'ad huum" ayolah Yanti bantu mereka" "Thayib yumma" jawab Yanti "Salam buat Yani ya Sih" "Insyaallah aku sampaikan salammu" Barang-barang sudah siap di mobil bak ,aku dan Yanti mengikat nya kuat-kuat biar tidak tercecer di jalan. Saat Musim dingin kami memang pergi dengan mobil bak karena barang yang kami bawa sangat banyak diantaranya selimut- selimut besar dan tebal nyaris seperti kasur. Kami masuk mobil kecuali Yanti,aku dan 5 anak di jok belakang dengan duo bocil satu di pangkuan ku ,satu lagi di pangku Abir. Sedangkan nyonya memangku adik duo bocil yakni Sultana dan calon bayi di perutnya. Kami bercanda ria sepanjang perjalanan. ****************** " Ya antuum isma'i hada (maragat urgobat begeratna ,akhair min maragat urgobat begeratkum) kata Baba memulai permainan Kami semua berusaha menirukan kata kata Baba yang diucapkan dengan sangat cepat agar lidah kami terpeleset. Baba mengetes kami satu-satu kecuali si Bebi adik duo bocil, ada yang mengucapkan nya dengan benar dan cepat ,ada pula yang terpeleset lidah nya membuat kami tertawa. " Yalah esih guli ha " ayolah esih kamu katakan" todong baba padaku di ikuti sorak sorai yang lain memberi dukungan. " Maragat urgobat begeratna akhair min maragat urgobat begeratkum " ucapku dengan cepat " Yeeeeaaayyyy " sahut mereka serempak " Atiha hadiah yuba" berilah dia hadiah pak " kata Fahad " Iwallah geir ana atiha " iya sungguh aku akan memberinya hadiah" jawab baba Mobilpun menepi di depan sebuah mini market, baba , MTab dan Fahad turun. Tak lama mereka kembali dengan memabawa tentengan lalu masuk mobil. " Ya esih hada hadiah lik" esih ini hadiah untuk mu" kata Baba dengan menyerahkan sekardus mie instan buatan negaraku . "Syukran ya baba ,mama " terimakasih baba, mama " Afwan " kembali. Jawab tuan - nyonyaku *Hmmm tahu aja si baba kalau stock mie instan ku sudah habis * ucapku dalam hati* Mobil kembali melaju ,canda -tawa pun berlanjut sampai baba menghentikan mobilnya di tengah gurun pasir. Kami turun lalu mempersiapkan maknan ringan dan minuman bersoda yang tadi baba beli. * Menyenangkan sekali hidup bersama mereka, orang asing yang seperti keluarga, kadang aku bersyukur karena mas Bagas telah melempar ku kesini* "Esih, inti khalas ? " Esih kamu udahan ? Ucap nyonya membuyarkan lamunan ku " Khalas ya mama" sudah mama " Yalah urkub ba siyarah" ayolah naik ke mobil Kami semua sudah kembali naik mobil menuju sawah,dan aku melanjutkan lamunanku yang tadi buyar oleh nyonya. Sepanjang sisa perjalanan ku habiska dengan melamun hingga tak terasa kami sampai di sawah. Kami bergegas turun,lalu anak-anak langsung berhamburan ke padang pasir, mereka seperti tak merasakan dingin nya cuaca *Hmmmm kalau pada demam aja aku yang repot * gerutuku dalam hati "Mama ,ana abga dawiri hatab " mama aku mau nyari kayu" ( kayu yang ku maksud adalah tumbuhan pendek sejenis kaktus ,kayunya hanya sebatas lengan anak-anak ,tapi kuat dan berduri sehingga ku harus menggunakan sarung tangan tebal untuk mencabut ny biar tidak tertusuk duri nya) " Iwallah dawiriha ,u katirha " iyalah carilah ,dan banyakin " " Thayib" jawabku sambil berlalu meninggalkan mama - baba dan bayi mungil mereka Ku dapat kan banyak kayu bakar , segera ku buat api unggun untuk penghangat badan ,lalu ku nyalakan kompor gas praktis untuk memasak makan siang. Alhamdulillah semua sudah beres, kami makan siang dengan qhidmat, tiba - tiba ..... Pyuurrrrrr.....yaahhhh ....duo bocil itu menumpahkan pasir di tengah makanan kami "Allah yahdik ya Demah , Wujdan " Yaa Allah kalian ini Demah, Wujdan " omel baba " Khaif naqil ya hmmm " bagaimana kita makan ya hemmm " MTab sesungut kesal" "Quli ali nadhif " makanlah yang masih bersih" kata nyonya ku bijak Aku hanya tersenyum dengan tingkah duo bocil itu, meski aku pun sudah kehilangan selera makan seperti yang lain . Bagaimana mau di makan tuh nasi sudah rata bertabur pasir hihihi... Usai makan siang mereka main lagi ,aku juga ikut main bersama mereka untuk mengawasi duo bocil yang sangat aktif. Sementara mama dan Sulatana tidur di pondok , sedang baba bersama dua tukang sawah sedang mengerjakan sesuatu. *Alhamdulillah yaa Allah setiap berada di sini hatiku begitu lega ,damai dan nyaman,disini aku bisa melihat kuasa Mu yang selama ini tak kusadari* Selesai sholat ashar kami bergegas pergi ke Nabq, perjalanan dari sawah menuju Nabq sekitar 40 menit ,jadi sebelum magrib kami sudah tiba di rumah jaddah ,ibu dari nyonyaku .Aku memanggil jaddah yang artinya nenek. ******Malam hari di rumah jaddah***** *Salam alayk ya esih " ,sapa Hamid mengagetkan ku yang tengah bikin s**u di dapur " Waalaikassalam, Jawabku datar " Lil min halib ? Buat siapa tuh s**u? " Liyaa" Untu ku " Thayib sawi liyaa ba' ad " baik ,buat untuk ku juga " Thayib " baik jawabku tetap datar Ini satu hal yang tak ku sukai di rumah nenek,ada anak nenek atau adik nyonya yang suka menggangguku saat orang- orang sudah tidur. Meskipun dia tampan ,sangat tampan malah tapi aku tidak suka padanya karena aku takut dapat masalah besar jika ada yang liat kami berduaan begini. " Haa ...kud halibik " ni amabil susumu judes ku padanya ( yaa memang lelaki model begini harus di judesin biar mereka tidak menganggap kita perempuan gampangan , sekali saja kita senyum pada lelaki sini,maka akan dia anggap kita mau di cium olehnya...iiiihhh jijaayy ! ) "Syukran ya esih, mumkin nekalam suwuaya? Terimakasih esih , mungkin kah kita ngobrol sebentar? *Tukan di kasih hati minta jantung* " Laaa! Ana abga noum" tidak! Aku mau tidur" "Bas suwuaya ya esih" cuma sebentar yaa Esih" " Laa la la! Tidaaak,tidak ,tidak! Tolakku samabil balik badan Srrreeeetttt....aaiiikkkk ....aku hampir terjengkang karena Hamid menarik ujung kerudung ku dari belakang, untung dia menangkapku . Eeeiittt untung?? Tidak tidak tidak ini buntung bukan untung , kalau ada yang liat bisa jadi petaka untuk ku " Min ali bal matbakh? Siapa yang di dapur ? Suara adik perempuan nyonyaku tak lain kakak si Hamid * Tukan ada yang liat ,,, haduuuhhh mampus aku* recau ku dalam hati " Kali ni ya Hamid " biarkan aku ya Hamid " ucapku sambil berontak dari dekapannya Alhamdulillah aku berhasil lepas darinya , buru-buru aku lari ke tempat tidur sebelum ketangkap basah. Segera aku menyelusup kedalam selimut tebalku ,masa bodo dengan Hamid yang masih ngap- ngop di dapur . Biar dia saja yang jadi kepiting rebus di sana kalau kakak nya mengintrogasi. Kurapalkan doa tidur , semoga mimpi indah bertemu anakku Saheer. Bersambung..... Hallo readers, suka dengan cerita ini? suka dong ya. jangan lupa klik tombol love biar tak ketinggalan update terbaru. salam hangat ?
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD