67. Tak Tega

1022 Words

Saat itu tengah malam, mata Harpa terbuka. Dia bangun dan duduk sambil memegang perut. "Aku lapar," batinnya. Sambil mengucek mata, Harpa berjalan ke arah pintu. Dibuka daun pintu itu. Menyembul kepala Harpa mencoba melihat setiap sisi lorong. "Gak ada orang. Apa gak masalah aku bawa makanan?" pikirnya. Perutnya berbunyi kembali dan itu sangat menyebalkan. Harpa memantapkan jiwa. Gadis itu lekas berjalan menuruni tangga. Dia mencari jalan menuju dapur. Untung saja dia tak perlu melewati ruang keluarga, sehingga tak bertemu dengan Adras. Satu per satu pintu Harpa cek. Dia menemukan satu ruangan yang dimaksud. Perlahan Harpa masuk, insting langsung membawanya membuka kulkas. Sayangnya di sana hanya ada s**u dan bahan makanan. "Masa aku harus masak? Aku mana bisa masak?" Harpa bahkan tak bi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD