Yuma yang memang sejak lama ingin ke teman bermain tentu sangat bersemangat.Kenzo juga dengan senang hati menemani Yuma.Mala isterinya tidak suka tempat yang seperti itu,ia akan berkata tempat seperti itu kekanakan dan akan kesana jika sudah punya anak nanti saja.
Tapi,Kenzo sebenarnya suka dengan hal yang seperti itu,bukan maksud kekanakan tapi bermain di wahana bisa mengingatkannya dengan masa kecilnya yang indah dulu.
Yuma dan Kenzo menghabiskan waktu di taman bermain itu.Yuma sangat bahagia.Mereka pulang setelah menjelang magrib.Di mobil,Yuma yang kelelahan malah ketiduran.Kenzo tidak sampai hati membangunkannya dan membiarkan Yuma tetap tertidur.
Sampai di rumah,Yuma masih tertidur juga.Kenzo mencoba membangunkan Yuma perlahan."Yuma,Yuma..kita udah sampai."Seru Kenzo perlahan agar Yuma tidak kaget.
Yuma tersentak dan mencoba membuka matanya yang masih berat sekali terbuka.saat ia membuka mata,Yuma langsung kaget melihat wajah omnya yang sangat dekat dengannya.
"Kamu capek banget ya."Kenzo menatap lembut gadis itu.
Yuma mengigit bibir bawahnya sebentar."Iya om,maaf ya Yuna malah ketiduran."
"Gak apa apa,ayo kita masuk ke rumah."Ajak Kenzo lagi.
Yuma hanya mengangguk memberi jawaban.
Rumah masih sangat gelap pertanda Mala belum pulang.Kenzo berani membawa Yuma pulang sore karena isterinya sudah menelepon akan pulang malam karena harus lembur.Jadi ini semua memang sudah terencana.
Yuma berada di belakang Kenzo saat Kenzo mulai membuka pintu rumah itu."Krek."Pintu itu berhasil terbuka dan menunjukkan ruangan yang gelap gulita.Yuma mengintip dari balik punggung dan agak takut saat melihat rumah yang besar ini sangat gelap.
Kenzo melihat dari samping Yuma yang ketakutan dan melihat kegelapan itu.Kenzo tertawa kecil."Hati hati Yuma,ada hantu loh."Goda Kenzo yang membuat wajah Yuma makin menekuk.
"Ih om,gak boleh tahu bilang kaya gitu."Dari ekspresinya Yuma agak marah sepertinya karena mempermainkan rasa takutnya.
Kenzo hanya tertawa dan tetap mencari tombol saklar,Yuma tetap di belakang Kenzo seperti barisan anak bebek yang mengikuti ibunya.
Yuma melihat dengan awas dalam gelap dan tiba tiba saja.
"KRAAAAAKKKK"Suara sesuatu jatuh di dekat jendela."Kyaaaaaaaa"Yuma kaget dan lekas memeluk Kenzo dari belakang dengan erat.
"TIKKKKKK"Kenzo menekan saklar dan rumah sudah kembali terang.Yuma masih memejamkan matanya ketakutan dan hal yang membuat Kenzo berbedar adalah d**a Yuma yang ranum dan padat itu terasa mendekap punggungnya juga.
Kenzo mencoba mengendalikan diri."Itu cuma kucing Yuma,lihat deh.Buka mata kamu,sekarang juga udah terang."
Yuma membuka matanya dan memang benar,yang membuat keributan tadi adalah kucing yang naik ke atas meja dan menyenggol vas bunga di itu.Yuma membuang nafas lega.Namun ia baru sadar sudah memeluk Kenzo karena takut tadi.Yuma segera melepas pelukannya itu.
"Ma..maaf om,tadi Yuma."Yuma termundur dan menunduk ketakutan atas kelancangan yang di lakukannya.
Kenzo hanya menanggapinya dengan santai."Gak apa apa Yuma,om paham kok.Santai aja."
Walau begitu Yuma masih sangat merasa malu karena ulahnya tadi.
Yuma dan Kenzo sama sama kembali ke kamarnya masing masing.
Kenzo juga mulai kacau karena sebenarnya mengingat hal tadi.Bahkan setelah mandi dan mengguyurkan seluruh tubuhnya dengan air pun fikirannya belum jernih.Kenzo masih belum bisa meredakan sesuatu miliknya yang bangun di bawah sana.Saat isterinya sudah pulang dan memasuki kamar itu.Tanpa basa basi Kenzo langsung menumpahkan birahinya dan bermain dengan Mala.
Miliknya yang sudah keras itu memerlukan pelepasan maksimal dan Malalah tempat Kenzo menyalurkannya malam ini.Mala sebenarnya sangat lelah,namun karena sepertinya suaminya sudah tidak tahan lagi mau tidak mau Mala meladeninya saja.
Saat berada di atas Mala dan menggoyangkan pinggulnya,Kenzo malah membayangkan kalau yang saat ini ia ajak bercinta adalah Yuma.Wajah Yuma yang sangat memabukkannya hingga membuat Kenzo tidak tahan lagi dan menyemburkan lahar panas itu ke rahim Mala.
Selesai bercinta Kenzo terbaring lemas di sisi isterinya.
"Mas,kamu pasti udah dari tadi ya nunggu aku.Sampai udah gak tahan gitu."Mala setengah berbaring dan menatap Kenzo.
"Iya,abis kamu udah lama sih gak kasih jatah."Kilah Kenzo yang sebenarnya tergiur karena ulah Yuma tadi dan membangkitkan naluri lelakinya.
"Hhehehe,ya udah.Aku mau mandi dulu ya."Mala beranjak dari tempat tidur dan ingin membersihkan dirinya.
Yuma masih berdebar dan mengingat kejadian tadi."Gak Yuma,gak usah aneh aneh.Itu om kamu."Yuma meyakinkan dirinya.Ia lalu memutuskan mengerjakan tugas kuliahnya saja.
Yuma mulai membuka laptopnya,saat sedang fokus fokusnya mengerjakan tugas itu,laptop Yuma mendadak eror."Aduh gimana nih? Mana tugasnya masih banyak lagi."Yuma panik dan menggigit kukunya.
Yuma lalu memutuskan meminta bantuan tantenya,lekas Yuma berlari ke kamar untuk memanggil tantenya di jam yang menunjukkan hampir tengah malam itu.
"tok.…tok..tok.."Yuma mengetuk pintu kamar itu.
Tidak menunggu lama,Kenzo yang masih keringatan setelah olahraga malam di kasur tadi membuka pintu.Kenzo kaget melihat Yuma yang mendatanginya tengah malam buta seperti ini.
"Ada apa Yuma?"Tanya Kenzo heran di tengah malam buta melihat wajah Yuma yang kalut itu.
"Itu om,tante Mala ada? Laptop Yuma eror pas lagi ngerja tugas.Mana besok harus di kumpulin lagi."Rengek Yuma seperti anak kecil.
Kenzo antara iba dan geli melihat Yuma seperti sekarang."Udah udah jangan panik,om aja yang perbaiki.Kamu ke kamar aja dulu.Om bilang tante kamu dulu."Ujar Kenzo menenangkan Yuma.
Yuma mengangguk."Iya om..iya."Yuma lekas kembali ke kamarnya.
Saat Kenzo masuk ke dalam,Mala baru saja keluar dari kamar mandi.
"Mala,aku bantuin Yuma dulu ya.Katanya laptopnya eror.Mukanya sampai panik gitu tadi kekamar."Ujar Kenzo yang masih geli akan hal tadi.
"Iya Kenzo.Tolong ya,aku mau istirahat dulu."Mala memberi izin pada Kenzo.
Kenzo mengetuk pintu kamar Yuma.Yuma segera membukanya.Kalau bukan karena laptop eror itu,Yuma tidak akan mungkin membiarkan Kenzo masuk ke kekamarnya.
Kenzo lekas masuk dan wajah Yuma masih panik.Kenzo lalu duduk di kursi meja belajar Yuma dan mulai memperbaiki laptop itu.Sedangkan Yuma memerhatikan dari samping Kenzo.
"Selesai..,"Tidak perlu waktu lama untuk Kenzo menyelesaikannya.
Wajah Yuma yang tadi panik berubah senang."Makasih om."Ucap Yuma.
Yuma baru menyadari kalau ia terlalu dekat wajahnya dengan Kenzo sekarang sehingga mereka saling berpandangan dan gugup.
'Masih belia banget,kulitnya juga putih dan masih alami banget.'Kenzo mengagumi paras Yuma yang terpampang di hadapannya,gadis desa yang masih alami dan asri.
Kenzo yang lebih dewasa memecahkan keadaan yang beku itu."Udah selesai,cepat kerjain tugas kamu gih."Seru Kenzo sambil bangun dari kurrsi tempatnya duduk.
"Iya om,makasih udah bantuin Yuma."Sahut Yuma yang tertunduk seperti siput dalam cangkang.
Yuma kembali dengan sifat malu bawaannya.Yuma juga menepis perasaannya yang bukan bukan pada omnya sendiri itu.Sebelum keluar dari kamar Yuma,Kenzo dan Yuma sempat saling berpandangan.
Kenzo kembali ke kamar isterinya.Ia sedang menyisirkan rambut Mala yang baru selesai di keringkan.
"Mas,kamu Vampir ya?"Mala duduk di depan meja rias dan menatap Kenzo yang sedang menyisirinya dari pantulan kaca.
"Kok Vampir? Gara gara aku suka nyedot leher kamu sampai merah gitu?"Seringai Kenzo nakal.
"Idih,ngeres banget sih nangkepnya.Yah karena gantengnya awet dan gak berubah lah."
"Aku kan suka nyemilin formalin."Kenzo masih mengikuti alur candaan Mala.
"Ini juga awet,dari dulu selalu muasin aku."Mala mengelus kejantanan Kenzo dengan tangannya.
"Dia memang panglima perang andalan aku.Jangan di ganggu,ntar kalau di ganggu dia bangun dan buat onar ngajak perang lagi tuh."Kenzo sebenarnya meresapi miliknya yang di raba Mala saat masih menggunakan kimono mandi itu.Kenzo juga baru selesai mandi dan hanya berbalut kimono mandi bewarna biru gelap.
Kenzo berhalusinasi lagi dan memandang yang saat ini meraba miliknya adalah Yuma.Kenzo membelai wajah Mala yang ia bayangkan sebagai Yuma itu.
Kenzo lalu menjulurkan miliknya lagi dan menyodorkannya di depan mulut Mala.Ia membiarkan Mala menikmatinya layaknya es cream untuk pertandingan ronde kedua.
Membayangkan Yuma setiap waktu membuat Kenzo terus di landa birahi yang tinggi dan memanfaatkan Mala sebagai pelampiasan.