FITNES

1646 Words
"Boleh om cicipin masakan kamu?" TEKK..Tubuh Yuma lalu kaku mendengar hal itu. "Boleh om,silahkan."Yuma memberanikan diri bicara walau tangannya sudah keringat dingin. Kenzo mengambil sendok makan lalu meraih sedikit kuat masakan Yuma dan menyerumputnya. Yuma menatap Kenzo yang mencicipi masakannya dengan penuh khawatir karena takut tidak sesuai dengan selera omnya itu. "Sluurpp."Terdengar suara kuah itu di serumput Kenzo.Ia mencoba mengecap rasa masakan itu lalu tersenyum. "Enak."Kenzo memberi Yuma 2 jempolnya sebagai hasil penilaian. Yuma tersenyum lebar karena pujian itu."Makasih om." Kenzo tiba tiba berdebar melihat senyuman Yuma yang indah itu hanya karena memuji masakannya. "Kamu mandi aja sana,biar om yang siapin makanan di meja."Tawar Kenzo ramah karena melihat Yuma yang mulai risih karena keringat di badannya. "Gak om,gak apa apa.Yuma selesaiin dulu aja."Yuma menolak tawaran Kenzo dan kembali fokus ke masakannya. Kenzo sangat senang melihat wanita dengan kelakuan keibuan seperti Yuma.Mala memang wanita karir yang sukses di pekerjaannya tapi ia tidak pandai dalam melakukan tugas rumah tangga.Sebenarnya,impian Kenzo hanyalah memiliki isteri seorang ibu rumah tangga biasa tapi takdir mempertemukannya dengan wanita karir. ******* Makan malam tiba,Mala dan Kenzo menikmati semua hidangan buatan Yuma. "Endesss banget.Masakan kamu sama mama kamu mirip banget dan juara Yuma."Mala menghujani pujian bertubi untuk Yuma. "Makasih tante."Jawab Yuma canggung. "Makanya,kamu belajar masak dong sayang.Biar bisa buatin aku masakan kaya' gini dan buatin aku bekal biar gak makan di luar terus."Kenzo memberi saran pada isterinya itu sambil berpandangan. "Emmmm…gak ah,kalau aku masak yang ada kamu muntahin lagi kaya dulu.Tangan aku ini memang gak di ciptain buat masak Kenzo."Mala mematahkan harapan suaminya dengan menunjukkan kelemahannya. Kenzo hanya bisa terdiam dan tidak berkata apa apa lagi.Yuma lalu iba pada omnya itu.Kenzo bahkan menambah beberapa kali dan menghabiskan makanannya hingga piringnya licin.'Om Kenzo itu suka makanan rumahan rupanya.'Itulah hasil pengamatan Yuma. Karena itu,besoknya pagi pagi sekali Yuma sudah bangun dan membuat sarapan.Ia membuat nasi goreng dan telur mata sapi.Mala tidak sempat makan dan hanya meminum s**u juga menyantap selembar roti lalu pergi bekerja. Yuma sudah membekali Mala dengan masakan yang di buatnya karena tidak sempat sarapan tadi. Kenzo yang baru keluar kamar dengan pakaian rapi mencium bau harum masakan di pagi hari yang biasanya tidak pernah ada di rumah ini.Ia mengikuti harum masakan itu dan sampai di dapur.Di sana ia melihat Yuma yang sedang menata meja makan sedemikian rupa. "Om,ayo sarapan.Yuma udah buat nasi goreng sama telur mata sapi." "Kapan kamu bangun Yuma?"Tanya Kenzo yang melihat semua sudah di siapkan seperti ini. "Habis solad subuh tadi om."Jawab Yuma sambil tersenyum. Kenzo lalu merasa hangat di dalam hatinya.Ia segera duduk di meja makan.Yuma menyendokkan nasi goreng ke piring Kenzo dan tidak lupa menaruh satu telur mata sapi di atasnya. Melihat Yuma yang perhatian seperti ini membuat Kenzo mengkhayal yang bukan bukan dan memandang Yuma seolah isterinya. "Om."Panggil Yuma pada Kenzo yang melamun. "I..Iya,Maaf om tadi kefikiran soal kerjaan."Kilah Kenzo yang salah tingkah karena mengkhayal yang bukan bukan. "Gak apa apa,Yuma juga suka melamun kalau pagi."Tawa Yuma di depan Kenzo."Oh iya om,tadi tante Mala udah pergi duluan karena ada kerjaan katanya." "Iya,om udah tahu.Tadi dia ada pamit kok."Terang Kenzo sambil menikmati masakan Yuma yang selalu pas lidahnya. Yuma senang melihat Kenzo yang lahap makan dengan mulut yang penuh itu.Tanpa terasa ia tiba tiba tersenyum hanya karena melihat mulut Kenzo yang penuh makanan itu. Kenzo tidak sengaja melihat senyuman Yuma itu.Yuma salah tingkah dan segera menunduk sambil memakan makanannya.Kini giliran Kenzo yang tersenyum karena ulah Yuma tadi. Selesai sarapan saat Kenzo hendak berangkat kerja,Yuma memanggil Kenzo."Om,tunggu." Kenzo berbalik dan melihat Yuma menenteng sebuah kotak bekal."Ada apa Yuma?"Tanya Kenzo penasaran. "Ini om."Yuma menyodorkan kotak bekal pada Kenzo. Kenzo lekas menyambutnya."Ini apa Yuma?" "Bekal buat om,tadi Yuma juga ada kasi buat tante Mala.di dalamnya ada Nasi,telur baldo,tumis kacang sama ayam goreng.Buat bekal makan siang."Ujar Yuma ceria. Kenzo memandang Yuma dengan ekspresi bahagia yang tidak terkira."Makasih ya,om pasti habisin." "Iya om,kalau gitu Yuma pamit dulu mau ke kampus.Hari ini Yuma kuliah pagi."Yuma berpamitan pada Kenzo sebelum berangkat kuliah. Tapi Kenzo menghentikan langkah Yuma."Tunggu,Yuma.Kamu berangkat pakai apa?" "Pakai taxi online om,gak jauh kok."Jawab Yuma singkat. "Ikut om aja,biar om antar.Om gak buru buru kok."Tawar Kenzo pada Yuma. Yuma tentu tidak enak menolak kebaikan omnya itu."Iya om,makasih."Jawab Yuma canggung. Yuma masih malu malu dan tidak bicara banyak di mobil.Untungnya Kenzo sudah mengerti sifat pemalu Yuma dan memakluminya. Akhirnya Kenzo dan Yuma sudah sampai di tujuan mereka.Kenzo menghentikan mobilnya. "Makasih ya om."Yuma hendak berbalik dan membuka pintu mobil itu. "Tunggu dulu Yuma."Kenzo menarik tangan Yuma. Yuma menatap ke samping lagi."Ada apa om?" Kenzo membuka dompetnya dan mengeluarkan beberapa lembar uang."Nih,ambil buat kamu jajan."Kenzo menyodorkan uang itu pada Yuma. "Gak om,gak usah.Uang yang di kasih tante Mala masih ada kok."Tolak Yuma ramah. "Gak apa apa,ambil aja gih atau om bakalan marah ni."Ancam Kenzo. Mau tidak mau Yuma menerima uang itu."Makasih om."Ujar Yuma agak sungkan. "Nah gitu dong.Kamu pulang jam berapa?Kalau sempat om jemput." "Yuma belum tahu om,"Yuma sebenarnya tidak enak merepotkan Kenzo padahal ia tahu mata kuliahnya hari ini tidak banyak dan akan pulang selamnbatnya pukul 2. Keluar dari mobil,Yuma langsung disapa oleh Anggi. "Hai Yuma."Sapa Anggi sambil menggandeng lengan Yuma. "Hai juga Anggi." "Siapa tuh yang anterin kamu pakai mobil mahal?"Celetuk Anggi yang ceplas ceplos. "Itu om aku,isterinya itu tante aku ,keluarga dari ibuku tahu."Jawab Yuma jelas. "Iya..iya…tapi sekilas aku lihat om kamu ganteng banget ya."Anggi malah tertarik pada Kenzo sepertinya. "Idih,bibit pelakor ini.Aku aduin loh ke tanteku."Canda Yuma pada Anggi. "Yah,nggak lah.Gila aja.Becanda kok.Tapi kalau dia mau poligami,aku siap kok nerima.hahhaha."Anggi tertawa pecah dengan Yuma karena obrolan yang bukan bukan seperti tadi. Anggi adalah mahasiswa jurusan psikologi.Namun,ia dan Yuma sangat cepat akrab dan menjadi teman baik. Adam yang waktu itu menabrak Yuma ternyata satu jurusan dan satu kelas dengan Yuma.Hari ini Adam duduk lagi di belakang Yuma. Sebelum kelas di mulai,Adam menyempatkan diri mengobrol dengan Yuma. "Yuma."Panggil Adam sambil menepuk pundak Yuma. Yuma berbalik."Iya,ada apa Dam?" "Ntar malem jalan yuk? Nongki nongki di cafe aja kita,aku yang traktir deh."Adam percaya diri ingin mendekati Yuma. "Tapi,aku gak pernah ke tempat kaya gitu Adam,kan kamu tahu sendiri aku ini dari desa.Ntar malah malu maluin kamu."Yuma bukannya menolak hanya saja ia memang belum pernah ke tempat seperti itu terlebih di kota.Dulu di desa ia lebih banyak menghabiskan waktu di rumah saja. "Santai aja kali Yuma,kan ada aku.Aku bakalan buat kamu tahu betapa nyenenginnya di sini."Adam masih pantang menyerah. Yuma berfikir sejenak.Ia juga suntuk karena di rumah terus dan canggung jika dekat dengan Kenzo."Iya deh,kamu jemput aku ya." "Oke Yuma."Adam sangat senang dan berkata "yesssss" dalam hati.Untuk tahap awal ini cukup mengesankan. Mata kuliah Yuma sudah selesai.Ia berisiap untuk pulang.Tapi saat itu Yuma kaget melihat kerumunan mahasiswi yang terpesona akan sesuatu. Yuma menerobos kerumunan itu dan melihat Kenzo sudah bersandar di depan mobil tepat di depan kampusnya juga. Yuma bertanya tanya dalam hati.'Gimana om Kenzo bisa tahu aku pulang jam berapa?' "Yuma."Mata Kenzo lalu mendapati sosok Yuma. Yuma tersentak dan semua mata tertuju padanya.Yuma lalu menciut dan merasa dirinya dari kecil.Dengan senyum terpaksa ia melewati kerumunan itu. Seriau bisik bisik mulai keluar setelah ia lewat.Adam juga kebetulan ada disitu.Untungnya ada mulut besar Anggi yang menyelamatkan Yuma dari gunjingan para mahasiswi itu. "Itu omnya Yuma teman teman,suami tantenya.Aku udah lihat dia duluan tadi pagi.Udah suami orang itu.Jadi jangan ngomong yang macam macam."Anggi membuat pengumuman dengan suara besar agar Yuma selamat dari bahan gosipan. Hal itu berhasil,Adam juga merasa lega.Pada awalnya ia mengira Kenzo adalah kekasih Yuma dan otomatis ia akan terdepak. Kenzo bahkan membukakan pintu mobil untuk Yuma.Yuma tersenyum kecut karena merasa menjadi pusat perhatian sekarang.Kenzo menutup pintu mobil Yuma dan lekas masuk ke mobil juga. Di mobil,Yuma segera bertanya pada Kenzo."Om,kok om tahu jam pulang Yuma?"Pertanyaan Yuma sebenarnya lebih ke protes kenapa harus jemput aku,padahal aku memang hindarin hal ini. "Di sini ada teman om yang juga dosen,jadi om tanya aja sekalian kapan kelas kamu selesai."Jawab Kenzo simple. "Oh gitu."Yuma menunduk dengan rona yang serba salah.Jika begitu adanya,ia takut saja Kenzo akan datang menjemputnya lagi lain waktu dan membuat kehebohan lagi. Kenzo melihat Yuma yang berfikir berat dengan dahi yang mengernyit."Kenapa Yum? Kamu gak suka om jemput? Mukanya gak enak gitu?" "Ng..gak om,bukan kaya gitu.Aku cuma lagi mikirin mata kuliah besok om."Yuma berkilah dan menyangkal fakta sebenarnya.Ia takut Kenzo tersinggung sementara ia sendiri menumpang tinggal di kediaman Kenzo. Yuma hanya bisa pasrah saja.Yuma lebih banyak diam dan melihat keluar dari balik jendela. "Kamu capek ya."Kenzo mulai berani dan mengelus elus kepala Yuma dengan perlahan. Yuma agak tertunduk karena malu dan gugup."I..iya om."Yuma bisa merasakan tangan Kenzo yang besar menyentuhnya. "Yuk main ke dufan.Mau?"Tawar Kenzo dengan ramah. "Dufan taman bermain itu om?"Yuma langsung ceria seketika. "Iya Yuma,karena ini hari kerja pasti gak ramai dan gak ngantri."Kenzo rupanya sudah merencanakan ini semua. Ia rela membatalkan rapat rapatnya demi untuk menjemput Yuma dan membawanya ke taman bermain sebagai ucapan terima kasih atas bekal yang mengenyangkan perutnya tadi.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD