Pulang dari kantor, Danny membawa sekotak pizza. Masih hangat begitu sampai di apartemen Kai. Sayangnya ia harus menghabiskan pizza itu sendirian. Kai tidak terlalu suka makanan cepat saji. Paling-paling hanya dicicipnya secuil. "Gimana kelanjutan hubungan lo dan Anjani," Danny tiba-tiba bertanya. "Kelanjutan apanya?" Kai menoleh heran. "Bukannya elo yang saban hari chat sama dia? Kok, malah nanya gue?" Beberapa kali Kai mendapati Danny sibuk berbalas pesan di ponselnya, terkadang sambil senyum-senyum sendiri seperti orang dimabuk asmara. Ketika Kai bertanya, Danny menjawab dia sedang membalas pesan Anjani. Tadinya ia cukup senang Danny dekat dengan Anjani. Dengan demikian ia berharap Anjani berhenti mengiriminya pesan. "Kami cuma berteman, Kai," Danny meluruskan. "Dia ngebahas elo me

