Impossible

1149 Words

Rebecca memejamkan matanya kembali. Alkohol tadi malam adalah sumber dosa terbesarnya tadi malam yang menurutnya tidak bisa dimaafkan. Ia bebas berkencan dengan siapa saja, ia bebas tidur dengan pria mana pun yang ia mau. Tetapi, tidak dengan pria beristri. Sama sekali bukan dirinya. Entah bagaimana caranya tadi malam hingga ia berakhir di pelukan Leonel yang masih bernapas dengan teratur di belakangnya, memeluknya dengan posesif. Rebecca jelas hafal dengan kebiasaan Leonel, pria itu masih akan tertidur hingga matahari sedikit tinggi. Jadi, ia memutuskan untuk beringsut menjauh dari pelukan Leonel. Perlahan ia menggeser lengan yang melingkar di pinggangnya tetapi Leonel justru mengeratkan pelukannya. “Temani aku tidur sebentar lagi,” geram Leonel. “Leonel....” Tenggorokan Rebecca t

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD