Aku lebih memilih untuk keluar dari kamar saja daripada membuat masalah lebih ruwet lagi dengan Ajeng. Aku kira Aisyah sudah di jemput oleh suaminya, tapi ia masih duduk di ruang tengah. “Barga!. Ayo temani aku!” panggil Aisyah. Tidak punya pilihan lain selain ikut bergabung dengannya. Awalnya aku akan pergi ke taman saja, daripada ikut bergabung dengannya dan membuat kesalah pahaman lagi. Nyatanya menolak Aisyah cukup sulit, bagi diri pribadiku. Aku duduk di samping Aisyah yang sibuk menceritakan ini-itu. Ia juga memperlihatkan hadiah yang diberikan Diana untuknya beberapa menit yang lalu. Tidak lama kemudian turunlah Ajeng yang sudah lengkap dengan pakaiannya. Lega sekali rasanya. Pasti dia merasa kecewa denganku. Setelah membuat s**u coklat kesukaannya, ia keluar rumah

