Tapi Dhana tidak sanggup menatap puteri Monika lebih lama lagi. Oleh sebab itu, Dhana memandang ke arah taman. Warna warni bunga, serangga terbang yang mengitari bunga, hembusan angin, dan dedaunan yang diterbangkan angin, menjadi penenang bagi Dhana yang sedang salah tingkat di dekat puteri Monika. Setelah pengakuan itu, mereka malah terdiam. wajah mereka berdua terlihat memerah karena malu. Selain itu perasaan bahagia tidak dapat disembunyikan dari ekspresi wajah mereka. “Tuan !” ujar Riska mendekati mereka. “Ada apa? Dimana yang lain ?” tanya Dhana kepada Riska. “Mereka masih berlatih. Aku memperkirakan mereka mungkin berlatih sampai beberapa hari. Jadi saya disini mewakili mereka untuk melindungi tuan.” ujar Riska. “Oh, baiklah. Hari sudah mulai gelap, sebaiknya kita segera kemba

