Episode 5 - Misi Lain

1063 Words
“Kau serius, Zeus? Wah sistem zeus ini sungguh luar biasa. Apakah aku bisa mengambil misi lain?”tanya Dhana. “Benar tuan. Tuan dapat melihat misi di dasbord.”ujar Zeus. “Baiklah. Aku akan mencobanya. Dasbord keluar !!! “ujar Dhana. Tiba-tiba dasbord muncul dihadapan Dhana. Dhana mencoba melihat satu per satu misi yang ada saat ini. Di dasbord tersebut, Dhana melihat tiga misi dengan masing-masing hadiah. Misi pertama Habiskan Rp 299.999.000.000.000.000 (dua ratus Sembilan puluh sembilan ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan triliun) dalam waktu tidak terhingga. Hadiah : cincin penyimpanan semesta. Misi kedua Habiskan Rp 300.000.000.000.000.000 (tiga ratus ribu triliun) dalam waktu tidak terhingga. Hadiah : kemampuan beladiri tidak tertandingi. Misi ketiga Habiskan sisanya sebesar Rp 400.000.000.000.000.000 (empat ratus ribu triliun) dalam waktu tidak terhingga. Hadiah : kemampuan dewa penyembuh yakni kemampuan untuk menyembuhkan penyakit apapun. Hadiah bonus : jika telah menyelesaikan misi dasar dan misi pertama hingga misi ketiga, pemain akan mendapat keabadiaan. “Apakah misi ini serius? Bagaimana mungkin aku dapat menghabiskan uang yang sangat banyak itu? Aku akan menjadi incaran dari para penjahat jika mereka tahu aku memiliki uang sebanyak itu. Apakah kau mempunyai usulan, Zeus?”tanya Dhana. “Terserah tuan mau melakukan apapun. Namun tuan harus menyelesaikan misi tersebut. Tuan harus meningkatkan kemampuan tuan supaya tuan dapat mewujudkan impian tuan untuk tidak diremehkan lagi oleh orang-orang disekitar tuan.”ujar Zeus. “Baiklah Zeus. Terima kasih telah mengingatkanku. Aku akan berusaha yang terbaik untuk menghabiskan uang itu.” “Jadi tuan mau mengambil misi lain ini? Misi apa yang akan tuan ambil? “tanya Zeus kepada Dhana. “Saya mau mengambil misi yang paling ringan dulu Zeus. Saya mau mengambil misi pertama terlebih dahulu. Tapi saya akan melakukannya secara bertahap. Tidak masalah kan, Zeus?”tanya Dhana. “Benar tuan. Tuan memiliki waktu tidak terbatas. Tapi jikalau tuan dapat menyelesaikan sebelum tiga puluh hari, tuan akan mendapat bonus tambahan. Bonus seperti apa, itu adalah rahasia.”ujar Zeus. “Wah kau keren sekali Zeus. Baiklah. Aku akan berusaha maksimal. Kalau begitu, aku mau mencari tempat tinggal baru dahulu. Aku tidak mau tinggal di tempat yang lama itu. Tempat itu mengingatkanku dengan orang yang pernah aku cintai yang telah mengkhianatiku.” Ujar Dhana sembari berjalan menuju kantor agen perumahan yang berada tidak jauh dari tempatnya berdiri saat ini. Tidak lama kemudian, Dhana tiba di sebuah kantor penjualan properti terbaik di kota Antara itu. Seorang pria memandang Dhana dengan tatapan meremehkan. Dhana memang berpakaian sederhana, tidak seperti tamu-tamu lain disekitarnya yang berpakaian dengan tuksedo mewah bersama wanita cantik. “Aku mau membeli sebuah rumah.” Ujar Dhana kepada pria yang meremehkannya itu. Tiba-tiba seorang pria masuk ke dalam kantor itu. Pria itu baru saja turun dari mobil Lamborghini edisi terbatas di dunia ini. Pria yang meremehkan Dhana itu pun menghampiri pria yang baru masuk itu dan tidak menghiraukan perkataan Dhana. Dhana menjadi kesal atas perlakukan pria tersebut. Dhana pun berjalan ke meja penerima tamu dan bertanya kepada seorang wanita yang berdiri disitu. “Permisi nona.” Ujar Dhana. “Iya tuan. Ada yang bisa saya bantu?” tanya wanita itu tersenyum tulus. “Serli. Nama yang sangat bagus. Sifat wanita ini juga baik. Kebetulan aku mau mencari sekretaris. Aku akan merekrut wanita ini menjadi sekretaris pribadiku jikalau dia berkenan.”batin Dhana. “Siapa pemilik tempat ini?”tanya Dhana ramah kepada Serli. “Tuan ingin bertemu dengan tuan Carli? Kalau boleh tahu, apa tujuan tuan menemui tuan Carli? Tuan Carli akan memarahiku jika aku menemuinya tanpa tujuan yang jelas. Soalnya hari ini tuan Carli sedang rapat dengan para pemegang saham. ”ujar Serli serius. “Owh Nama pemilik perusahaan ini adalah Carli ya? Baiklah. Bisakan nona Serli memanggil tuan Carli ? Saya ingin berbicara dengan Beliau. Saya berencana untuk membeli perusahaan ini.”ujar Dhana sopan. Serli terkejut mendengar perkataan Dhana. Dia melihat penampilan Dhana yang begitu sederhana. Namun dia tetap tersenyum. “Wah untung saja saya tidak menyinggung tuan ini.”batin Serli. “Maaf tuan. Bolehkah saya tahu nama tuan?” tanya Serli dengan sopan. “Nama saya Dhana.” “Baiklah tuan Dhana. Tunggu sebentar ya ! Saya akan memanggil tuan Carli.”ujar Serli sembari pergi dari hadapan Dhana. Dhana pun berencana untuk berkeliling kantor itu. Namun Dhana tidak sengaja menabrak wanita yang bersama seorang pria yang baru masuk tadi. “Saya minta maaf. Saya tidak sengaja. “ujar Dhana sembari mengambil tas Metallic Bronze Chèvre Leather Birkin milik wanita itu dan menyerahkannya kepada wanita itu. “Tidak sengaja? Kau tahu kau telah merusak tas mahalku. Kau harus mengganti ta situ. Tas ini seharga lima miliar rupiah. Nyawamu bahkan tidak sebanding dengan harga tas ini.” Ujar wanita itu dengan kesal. “Ada apa sayang?”tanya seorang pria kepada wanita itu. “Sayang !!! Dia menabrakku dan membuat tas mahalku ini menjadi kotor. Dia tidak mau bertanggung jawab atas perbuatannya.”ujar wanita itu. “Apakah kau yang menabrak kekasihku?” “Benar tuan. Saya tidak sengaja. Saya sudah meminta maaf kepada kekasih tuan.”ujar Dhana. “Kau bilang minta maaf? Permintaan maaf  saja tidak akan cukup. Kau tidak tahu bahwa aku memiliki kakak yang sangat berpengaruh di kota ini. Dia memiliki suami seorang mafia terkenal di dunia ini. Bahkan suaminya takut kepada dirinya. Kau jilat sepatuku ini dan aku akan memaafkanmu.”ujar pria itu sembari menyodorkan sepatunya kepada Dhana. “Ngomong-ngomong, siapa kakak yang tuan maksud?” tanya pria yang meremehkan Dhana tadi. “Nama kakakku ialah Rosa Amalia. Dia adalah presiden Bank Antara.”ujar pria itu dengan sombong. “Wah aku tidak menyangka tuan adalah adik dari nona Rosa. Aku sungguh beruntung menjadi teman tuan Jack.” Ujar pria itu. “Ha..ha..ha… kau memang pandai menjilatku ya, Sandy.”ujar Jack tertawa bahagia. “Benar tuan. Aku memang beruntung dapat menjadi teman tuan Jack.”ujar Sandy. Tiba-tiba Sandy menatap Dhana dengan tatapan marah. “Cepat kau lakukan apa yang dikatakan tuan Jack !!! “ujar Sandy kepada Dhana. “Kalian bertiga telah melakukan kesalahan fatal. Aku sudah katakan bahwa aku tidak sengaja. Wanita itu juga ikut bersalah karena dia berjalan tidak menggunakan matanya.” Ujar Dhana melakukan pembelaan diri. “Baiklah. Kalau kau tidak mau melakukan apa yang tuan Jack minta, saya akan memanggil petugas keamanan dan meminta mereka untuk menghajarmu.”ujar Sandy. Tiba-tiba Sandy terkejut mendengar suara yang tidak asing baginya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD