“Baiklah. Bawa aku melihat mobil itu. Aku akan membeli mobil itu. Jangan berikan gratis !!! Aku hendak menghadiahkan mobil itu kepada tuan Dhana. Jadi aku akan melunasi mobil itu berapa pun harganya. Kamu dan aku adalah pebisnis. Jadi buat surat kepemilikannya atas nama Alvarendra Dhana. “ujar Rosa.
“Baik nyonya. Kalau begitu, mari ikuti saya.”ujar Martin membawa Rosa ke ruangan dimana mobil itu berada. Tiga puluh menit kemudian, Rosa dan Martin telah melakukan serah terima mobil tersebut. Rosa juga telah membayar mobil itu dengan lunas. Rosa tahu bahwa harga mobil itu lima puluh kali dari harga mobil Ferrari miliknya. Namun Rosa berharap bahwa hadiah ini dapat membuat Dhana senang.
Dua puluh menit setelah Serli dan Dhana pergi dari jalan Fransisko, mereka pun tiba di sebuah gedung penjualan handphone terbesar di tempat tersebut.
“Mari tuan Dhana. Kita sudah tiba di tempat penjualan handphone terbesar di kota Antara.”ujar Serli berjalan turun dari mobil itu.
Seperti biasa, Serli memarkir mobil itu di depan gedung itu. Setelah itu, Serli dan Dhana masuk ke dalam gedung itu. Dhana melihat banyak tempat penjualan handphone di gedung itu. Dhana mencoba memperhatikan tempat penjualan itu dari satu tempat ke tempat lain. Dhana pun bertanya ke penjual itu mengenai handphone terbaik yang mereka jual. Penjual itu menjelaskan kepada Dhana dengan bersemangat.
Setelah lima menit kemudian, Dhana berpindah ke penjual sebelah. Akhirnya Dhana menyimpulkan bahwa mereka menyewa tempat tersebut dengan harga yang mahal. Tapi lokasi gedung itu adalah tempat paling strategis di kota Antara untuk lokasi penjualan handphone.
“Jadi bagaimana tuan Dhana? Apakah tuan telah memilih handphone yang tuan sukai?”tanya Serli.
“Aku memilih handphone yang itu.”ujar Dhana memilih sebuah handphone dengan acak.
Serli tidak mengerti apa jalan pikiran dari atasannya itu. Serli pun hanya menuruti perkataan Dhana dan bertanya kepada penjual itu harga dari handphone yang Dhana tunjuk.
Setelah Serli menyelesaikan pembayarannya, Serli pun memberikan handphone Apple keluaran tahun lalu itu kepada Dhana.
“Bukankah ada keluaran terbaru di tempat lain? Mengapa tuan memilih yang itu?”ujar Serli protes kepada Dhana.
“Ha..ha..ha.. aku tidak butuh yang baru. Aku menyukai attitude penjual itu. Dari semua penjual yang telah aku ajak bicara, penjual itu adalah yang paling antusias menjelaskan produknya. Dia juga mampu memberiku jawaban yang memuaskanku. Jadi aku tidak asal pilih. Aku juga punya alasan lain mengapa aku mengobrol dengan banyak penjual di tempat ini. Kalau begitu, sekarang mari kita datang ke lokasi rumahku.”ujar Dhana sembari berjalan keluar dari gedung itu.
Serli pun hanya diam saja melihat tingkah laku atasannya.
Setelah Dhana puas melihat rumah mewah miliknya, tiba-tiba sebuah ide gila terlintas di kepala Dhana.
“Mengapa aku harus menghabiskan uangku untuk sesuatu yang tidak dapat kunikmati secara langsung? Kalau misalnya aku bermain saham atau aku menciptakan sesuatu seperti game online mobile gelend ataupun platform online seperti wetube, uang itu pasti akan berkembang dengan cepat. Aku tidak hanya menjadi orang terkaya di dunia, tetapi aku akan mampu mengendalikan dunia ini.”batin Dhana tersenyum senang.
Alvarendra Dhana menatap Serli dengan serius. Serli menjadi takut dengan tatapan tajam yang ditujukan kepadanya.
“Ada apa tuan Dhana memandangku seperti itu?”
“Aku butuh..”ujar Dhana mendekati Serli
“Jangan tuan !!! Aku belum siap. “ujar Serli berjalan mundur.
Alvarendra Dhana pun bingung dengan sikap Serli. Dia pun sadar bahwa Serli sudah salah paham dengan perkataannya.
“Aku butuh laptop sekarang. Apakah kamu mempunyai laptop untuk aku pinjam?”ujar Alvarendra Dhana kepada Serli.
Serli menjadi malu karena dia berpikir bahwa Alvarendra Dhana menginginkan tubuhnya.
“Ba..baik tuan Dhana. Saya akan mengambil laptop milik saya yang ada di mobil.”ujar Serli segera berlari keluar dari rumah itu.
Lima menit kemudian, Serli membawa laptop miliknya dan memberikannya kepada Dhana.
“Terima kasih Serli. Saya pinjam dulu laptopmu sebentar ya. Kalau begitu, kamu boleh kembali ke kantor. Aku akan menghubungimu jika aku membutuhkan bantuanmu.”ujar Dhana kepada Serli.
“Baik tuan. Kalau begitu, saya permisi tuan.”ujar Serli menunduk hormat kepada Dhana dan berjalan keluar dari rumah itu.
Setelah Serli keluar dari ruangannya, dia pun segera menyalakan laptop itu dan juga menyalakan wifi laptop tersebut untuk browsing di internet. Alvarendra Dhana berencana untuk mewujudkan rencananya yakni bermain saham atau aku menciptakan sesuatu seperti game online mobile gelend ataupun platform online seperti wetube. Pertama taman Alvarendra Dhana mencari situs resmi Kementrian Perdagangan. Dia pun mengisi profil perusahaan yang akan didaftarkannya. Alvarendra Dhana memilih nama “Dhana Group” untuk perusahaan induk miliknya. Setelah itu Alvarendra Dhana pun mendaftarkan perusahaan Dhana Network Technology Co. , Ltd. Lalu dia pun mendaftarkan nama Dhana Securitas untuk perusahaan yang akan digunakannya untuk ‘bermain’ saham. Terakhir Dhana mendaftarkan nama Dhana Entertainment untuk wetube yang akan digunakannya dalam mengupload video-video miliknya di masa depan.
Setelah Alvarendra Dhana mendaftarkan nama-nama itu, dia melihat bahwa dia harus melakukan deposit sebesar lima ratus juta rupiah untuk perusahaan game yang akan dia gunakan.
“Baiklah. Coba aku lihat apakah kartu ini juga bisa digunakan untuk membayar secara online.”batin Alvarendra Dhana mendaftarkan nomor kartu miliknya.
Di fitur tersebut, terdapat salah satu cara pembayaran yakni menggunakan kartu debit maupun kredit. Setelah Dhana mengisi data kartu yang dimilikinya, dia pun melunasi pembayaran deposit tersebut. Dhana melihat ada tiga pilihan yang tersedia
*Perusahaan pemula , deposit lima ratus juga rupiah.
* Perusaahn menengah, deposit lima miliar rupiah.
* Perusahaan induk, deposit lima triliun rupiah.
Setelah itu, Alvarendra Dhana pun memilih perusahaan induk. Setelah itu, Alvarendra Dhana pun mendapatkan berbagai fitur untuk membuat game yang akan didaftarkan di playstore. Ada sebuah organisasi bernama Organisasi Perangkat Permainan Online Dunia (OPERA) yang menjadi ‘polisi’ bagi semua perusahaan game online di seluruh dunia ini.Selain itu, OPERAjuga memiliki situs web resmi untuk sumber daya yang terbuka bagi semua pengusaha.
Setiap pengusaha dapat melihat situs resmi OPERA sebagai kompilasi sumber daya pasar game domestik. Di sini, setiap pengusaha dapat membayar seorang professional untuk membuat game yang diiinginkan. Di situs web OPERA, seseorang dapat menghubungi ‘players’ tertentu seperti desainer tingkat atas dan bernegosiasi dengan mereka untuk bekerja sama.