Selain itu, OPERA bahkan telah menyusun aturan permainan umum kepada semua gamers di seluruh dunia supaya tidak melakukan kecurangan dalam bermain game online.
CLING !!!
Dhana melihat misi tambahan muncul dihadapannya
“Misi gratis terbaru. Anda harus menghabiskan seratus lima puluh miliar dalam waktu sepuluh menit. Hadiah untuk misi ini : anda akan mendapatkan kemampuan medis rahasia.”
CLING !!! Setelah itu, sistem Zeus pun menghilang dalam sekejap.
“Serius? Kenapa dia muncul tiba-tiba? Yang harus saya lakukan adalah menghabiskan seratus lima puluh miliar dalam waktu sepuluh menit? Baiklah saya akan menghabiskan uang itu untuk membuat sebuah game.” Batin Dhana.
Dhana berencana untuk membuat sebuah game yang bertema balap.
“Akselarasi, fungsi rem, fungsi berputar, fungsi menabrak lawan dan fungsi lainnya harus terasa lebih nyata. Aku berharap programmer yang membuat game yang aku inginkan ini dapat mengaplikasikan keinginanku.”batin Dhana
Setelah itu, Dhana pun memilih seseorang pembuat game dan menuliskan kriteria game online yang dia inginkan. Dhan meminta game itu harus selesai hari ini.
Begitu Dhana mengisi semua kriteria yang dia inginkan, Dhana melihat tagihan yang harus dia bayar.
“Wow, seratus miliar untuk membuat game? Tidak masalah !!! Aku masih harus menghabiskan lima puluh miliar lagi dalam waktu yang singkat ini. Seorang sultan harus menghamburkan uangnya untuk memberi kesenangan kepada orang lain.”batin Dhana.
Setelah itu Dhana membayar tagihan tersebut dan menunggu respon dari pembuat game tersebut.
Tidak lama setelah itu, notifikasi pun muncul di web tersebut.
“Uangnya sudah kami terima. Kami akan menyelesaikan game yang tuan minta hari ini. Besok pagi tuan dapat melihat game tuan di playstore.”
“Baiklah. Sekaligus aku ingin menggunakanmu untuk merawat game itu. Berapa yang harus saya bayar untuk jasamu?”tanya Dhana di chatting web tersebut.
“Satu miliar rupiah per tahun tuan.”
“Baiklah. Aku bayar kamu lima puluh miliar. Kamu rawat gameku itu untuk lima puluh tahun ke depan.”
Setelah itu, Dhana pun membayar lima puluh miliar ke akun programmer itu.
Tidak lama kemudian, programmer itu pun menghubungi Dhana.
“Tuan, saya akan melakukan yang terbaik dan melayani tuan selama-lamanya. Aku saat ini membutuhkan uang untuk biaya pengobatan ibuku. Uang dari tuan telah menyelamatkan nyawa ibuku. Aku berharap dapat mengetahui nama tuan yang sebenarnya. Aku ingin mengabdikan hidupku kepada tuan.”
Dhana terharu melihat isi chat dari programmer itu. Dia pun membalas chat programmer itu.
“Baiklah. Kau tidak boleh membocorkan identitasku ke siapapun. Namaku Alvarendra Dhana. “
“Bolehkah saya tahu tempat tinggal tuan?”
“Saya tinggal di perumahan Mansion Eternity kompleks A no.1.”
“Perumahan termewah di kota Antara itu? Baiklah tuan. Terima kasih. Hari ini kami akan menyelesaikan game yang tuan minta.”
“Aku tunggu kabar baik darimu. Kalau begitu, aku offline dulu. Kalau kamu mau menghubungiku, silahkan kabari di data profileku yang aku kirim saat mengajukan pembuatan game itu.” Ujar Dhana membalas chat programmer itu.
Setelah itu, Dhana pun berencana untuk mendaftar ke sebuah universitas. Bagi Dhana, dia ingin mewujudkan keinginannya di kehidupan sebelumnya untuk menjadi mahasiswa kedokteran di Universitas Kedokteran Kota Antara.
“Baiklah. Sekarang aku akan mencoba mendaftar sebagai mahasiswa kedokteran di Universitas Kedokteran Kota Antara itu. Aku tahu bahwa uang adalah segalanya di universitas itu. Tapi aku berharap sistem Zeus juga dapat memberikanku sebuah kemampuan dalam hal pengobatan.”batin Dhana.
CLING !!! Selamat tuan Dhana, Anda mendapatkan hadiah berupa kemampuan medis Dewa Obat. Anda dapat mengobati penyakit apapun dengan cepat. Segala pengetahuan dewa obat akan dikirimkan ke otak Anda.
Tiba-tiba Dhana merasakan pusing. Dia memegang kepalanay sembari menahan rasa sakit yang begitu kuat. Hal itu membuat Dhana pingsan. Setelah pingsan, Dhana merasa memasuki sebuah dunia yang terang.
“Selamat datang di dunia saya.”ujar sebuah suara merdu. Dhana mencari asal suara itu. Dhana melihat seorang anak kecil yang terbang di depannya.
“Si..siapa kamu?”tanya Dhana dengan heran.
“Aku adalah si dewa obat yang diinfokan oleh sistem Zeus yang tuan miliki.”
“Ka.kamu juga tahu mengenai sistem Zeus?”
“Benar tuan. Aku diminta Zeus untuk membantu Anda dalam mewujudkan impian Anda menjadi orang yang berguna bagi sesama. Saya melihat Anda memiliki hati yang murni. Hal itu lah yang membuat saya menerima permintaan Zeus untuk mendampingi Anda dalam mewujudkan impian Anda menjadi seorang master di bidang pengobatan.”
“Ba..baiklah. Aku mengerti. Kalau boleh tahu, siapa namamu?”tanya Dhana.
“Saya adalah Akeso.”
“Akeso? Tunggu sebentar !!! Sepertinya aku pernah mendengar nama itu.”ujar Dhana berpikir dengan keras.
Tiba-tiba Dhana berteriak dengan kencang.
“Akeso, si dewi penyembuhan dan pengobatan itu? “tanya Dhana tidak percaya.
“Benar tuan.”
“Ta..tapi mengapa wujud Anda seorang anak kecil?”
“Aku bereinkarnasi menjadi seorang anak kecil di sebuah dunia yang lain. Namun di dunia itu juga, aku meninggal karena peperangan yang terjadi di desaku. Jadi aku diminta sistem Zeus untuk membantu Anda menjadi seorang master di bidang pengobatan. Sebagai imbalanya, sistem Zeus akan menghidupkanku di duniaku itu dalam wujud anak kecil ini.”
“Berarti sama seperti yang aku alami? Tapi aku mendapatkan kesempatan kedua setelah aku menyelesaikan misi? Kamu juga sedang menjalankan misi dari sistem Zeus?”tanya Dhana penasaran.
“Benar tuan. Misiku adalah memberikan semua ilmu yang aku miliki kepada tuan. Artinya aku harus membuat tuan Dhana menjadi seorang dewa penyembuhan dan pengobatan di dunia ini.”
Dhana terkejut mendengar penjelasan Akeso. Tapi dia memang tidak menolak diberikan kesempatan menjadi master di bidang pengobatan.
“Baiklah Akeso. Mari kita bekerja sama dengan baik.”ujar Dhana sembari mengulurkan tangan untuk berjabat tangnan
“Baik tuan.”
Dalam sekejap, Dhana terbangun.
“Aduh, kepalaku masih pusing. Apakah tadi hanya mimpi?”batin Dhana penasaran.
“Tidak tuan. Tuan tidak sedang bermimpi.”
“Siapa itu? Tunjukkan dirimu !!! “teriak Dhana.
“Saya Akeso tuan. Saya berbicara di dalam pikiran tuan Dhana.”
Dhana terkejut mendapati dirinya ternyata tidak bermimpi. Dia mendapat anugerah baru yakni bantuan seorang dewi penyembuhan bernama Akeso.
“Ah kau mengejutkanku saja, Akeso. Kalau begitu, mohon bantuannya saat ujian penerimaan nanti.”
“Baik tuan.”
“Kalau begitu, aku akan pergi ke universitas kedokteran Kota Antara untuk mengikuti tes ujian masuk.”batin Dhana.
Dhana pun menelepon Serli.
“Ada apa tuan?”tanya Serli penasaran.
“Saya ingin meminta bantuanmu untuk memesankan saya taksi. Saya ingin keluar sebentar.” Ujar Dhana.
“Tuan ingin pergi kemana? Saya akan menyuruh Lerry untuk menjemput tuan.”
“Tidak perlu !!! Saya tidak ingin mengundang perhatian orang lain. Saya hanya ingin menjadi orang biasa di luar. Aku tunggu lima menit.”ujar Dhana mematikan panggilan teleponnya.