“Ba..baik tuan Dhana. Saya akan menjalankan mandat yang tuan berikan dengan sebaik mungkin.”ujar Jack berdiri dan memberi hormat kepada Dhana.
“Baiklah. Kalau begitu, untuk perusahaan terakhir adalah perusahaan transportasi online. Aku membutuhkan orang-orang yang memiliki nyali besar di tempat ini. Kalau boleh tahu, siapa nama Anda, tuan?”tanya Dhana kepada kepala pengawal Rosa.
“Saya Boyro tuan.”
“Apakah sembilan orang itu adalah orang-orang yang telah bersamamu selama ini?”tanya Dhana serius.
“Benar tuan Dhana. Mereka adalah teman sehidup semati di medan perang. Kami adalah veteran perang dan pensiunan dari tantara. Tuan George mengangkat kami menjadi muridnya dan melatih kami. Sebagai balas budi, kami pun menjaga keamanan nona Rosa sejak kecil.”ujar Boyro.
“Owh ternyata tuan George ya? Aku memang mendengar dari Zeus bahwa ada orang kultivator di balik nona Rosa. Apakah mungkin kultivator yang dimaksud itu adalah tuan George itu?”batin Dhana.
“Baiklah Boyro. Apakah kau dan kesembilan temanmu bersedia menjadi direktur di perusahaan transportasi online yang aku miliki? Aku berencana untuk membuka perusahaan online di dunia ini. Perusahaan induk akan berada di kota Antara ini. Aku berencana membuka sembilan cabang lain di negara Swiss, negara Dvaraka, Great Zimbabwe, Xanadu, Sigiriya, Vinglan, Heracleion, LaCiudanBlanka, Indonesia dan British. Aku mungkin akan mengutus masing-masing dari kalian sebagai penanggung jawab di negara tersebut. Apakah kalian bersepuluh bersedia menerima tanggung jawab ini?”tanya Dhana dengan serius.
Boyro dan teman-temannya saling memandang satu sama lain. Mereka tidak menyangka akan menjadi direktur di usia yang tidak muda ini.
Teman Boyro berbisik kepada Boyro dan mengatakan bahwa mereka sudah tidak muda. Mereka meminta Boyro untuk menayakan apakah Dhana tidak keberatan dengan usia mereka.
“Tapi tuan Dhana, kami sudah tidak muda. Umur kami sudah empat puluhan. Apakah tuan Dhana yakin ingin menjadikan kami direktur untuk perusahaan itu?”tanya Boyro.
“Saya sudah memikirkan hal itu. Aku juga tahu bahwa kalian sudah tua. Aku tidak takut kepada kalian. Aku juga tahu kemampuan kalian. Oleh sebab itu, aku memilih kalian menjadi penanggung jawab di perusahaan ini. Kalian mungkin akan menghadapi orang-orang yang tidak menyukai perubahan di negara itu. Tapi aku yakin dengan kemampuan kalian saat ini, kalian dapat menyelesaikan masalah itu.”ujar Dhana sembari tersenyum.
Boyro dan kesembilan temannya terkejut mendengar Dhana mengetahui identitas mereka sebagai seorang kultivator. Rosa juga terkejut mendengar perkataan Dhana.
Perkataan “kemampuan kalian” hanya diucapkan seorang kultivator kepada kultivator lain saat hendak bertanding. Rosa sering mendengar hal itu sewaktu kecil. Ayahnya bercerita bahwa seorang kultivator akan saling mengancam kultivator lain dengan perkataan “aku tahu kemampuanmu” , “aku tidak takut kepadamu.” adalah dua perkataan yang menunjukkan bahwa orang itu adalah orang yang kuat. Jadi Rosa dan sepuluh pengawalnya menjadi ketakutan mendengar perkataan Dhana.
Dhana mendapat perkataan itu dari Zeus. Zeus telah mengajari Dhana semua hal yang harus dilakukannya saat Dhana bangun dari kematiannya termasuk saat menghadapi seorang kultivator yang kuat.
“Ba..baik tuan Dhana. Kami menerima tawaran tuan.”ujar Boyro dan kesembilan temannya gugup.
Carli dan lainnya berpikir Boyro gugup karena mereka senang mendapat tawaran itu. Namun mereka tidak tahu bahwa Boyro dan kesembilan temannya gugup karena mereka berpikir Dhana memiliki kemampuan yang melebihi kemampuan mereka.
“Baiklah. Kalau begitu, aku sudah menyampaikan misiku kepada kalian. Semua perkataanku ini akan dibuat aktenya oleh tuan Carli. Kalau begitu, sebelum kita akhiri rapat ini, ada yang mau kalian sampaikan kepadaku?”tanya Dhana kepada mereka.
Mereka diam. Mereka senang, takut dan bahagia berkumpul menjadi satu di ruangan tersebut.
“Kalau begitu, rapat ini selesai. Silahkan kembali ke tempat kalian masing-masing. Aku mau berbicara berdua dengan nona Rosa.”ujar Dhana kepada mereka.
Carli dan yang lain pun keluar dari ruangan itu termasuk pengawal nona Rosa. Mereka tahu bahwa mereka tidak berani melawan perintah Dhana.
Begitu mereka keluar, Dhana pun menyampaikan keinginannya kepada Rosa.
“Nona Rosa, bagaimana dengan uang yang aku minta itu? Apakah nona Rosa dapat menyiapkannya dalam sepuluh hari?”tanya Dhana dengan serius.
“Saya sudah memerintahkan anak buah saya untuk menyiapkan dana yang tuan minta. “ujar Rosa.
“Baiklah. Aku senang mendengar hal itu. Saya mau meminta sesuatu yang sangat penting kepada nona Rosa.”ujar Dhana.
“Baik tuan. Saya mendengarkan tuan.”ujar Rosa.
“Saya mau meminta nona Rosa untuk mempertemukan saya dengan tuan Gengkis. “ujar Boyro.
Rosa tidak menyangka Dhana meminta sesuatu yang tidak pernah dia pikirkan. Rosa terdiam sejenak. Dia tidak yakin ayahnya mau bertemu dengan orang lain. Rosa paham sifat dan karakter ayahnya. Ayahnya tidak pernah mengizinkan siapapun menemui dirinya. Ayahnya yang akan menemui orang tersebut jika ayahnya ingin bertemu dengan orang itu. Suami Rosa, George yang seoarang kepala mafia, hanya bertemu sekali dengan ayahnya yakni saat pernikahannya dengan George. Itupun terjadi karena Rosa memohon kepada ayahnya untuk datang ke pesta pernikahan tertutup itu.
“Baiklah tuan Dhana. Saya akan berusaha untuk mengatur pertemuan Anda dengan ayah saya. Bolehkah saya meminta kontak pribadi tuan Dhana?”tanya Rosa.
“Owh saya tidak mempunyai hanphone. Anda dapat menghubungi Serli. “ujar Dhana.
Dhana memang belum membeli semua perlengkapan untuk dirinya karena dia baru saja terbangun dari kematian hari ini. Semua hal tiba-tiba terjadi secara cepat. Dia harus menghabiskan banyak uang secepatnya. Jadi Dhana belum membeli apapun untuk keperluannya. Dhana telah berencana untuk membeli keperluan dirinya setelah rapat ini.
“Baik tuan. Saya akan menghubungi nona Serli begitu saya mendapat persetujuan dari ayah saya.”ujar Rosa.
“Baiklah kalau begitu. Rapat kita selesai hari ini. Anda dapat kembali ke tempat Anda.”ujar Dhana berdiri dan membukakan pintu kepada Rosa.
“Terima kasih tuan. Saya permisi dulu.”ujar Rosa menunduk hormat kepada Dhana.
“Hati-hati di jalan. Terima kasih kepada semuanya karena kalian telah menerima tawaran yang saya berikan.”ujar Dhana melambaikan tangan kepada Rosa, Jack dan pengawal Rosa.
Begitu Rosa, Jack dan pengawal Rosa pergi dari hadapan mereka, Dhana mengutarakan niatnya kepada Carli.
“Carli, aku mau keluar sebentar. Owh iya, aku tadi mau membeli rumah di tempat ini. Apakah kau mempunyai saran rumah yang bagus untukku?”tanya Dhana kepada Carli.
“Nona Serli akan menunjukkan rumah terbaik yang kita miliki. Nona Serli, tolong temani tuan Dhana. Kamu pakai mobil saya untuk membawa tuan Dhana kemana pun Beliau kehedaki.”ujar Carli sembari memberikan kunci mobil Bugatti La Voiture Noire miliknya.