bc

TAK TERIMA (INDONESIA)

book_age18+
703
FOLLOW
4.7K
READ
love-triangle
possessive
sensitive
CEO
drama
bxg
mystery
office/work place
first love
affair
like
intro-logo
Blurb

Menjadi kekasih laki-laki yang dulunya seorang playboy tidaklah mudah untuk Kiara. Banyak sakit hati dan kecurigaan ketika kekasihnya bersama dengan perempuan lain apalagi jika sudah sampai masuk ke dalam mobil berdua.

Masalahnya tidak sampai di situ saja, ada seorang anak marketing yang selalu ingin dekat dengan Max-- kekasih Kiara-- sampai membuat wanita yang menjabat di divisi keuangan itu kewalahan menjaga kekasihnya.

Di saat keadaan sudah bisa dikendalikan, seseorang dari masa lalu Max kembali dengan niat merebut lelaki itu lagi. Akankah Kiara berhasil mempertahankan kekasih playboynya?

chap-preview
Free preview
Kekasih Menyebalkan
Lagu Calum Scott menemani seorang wanita dengan kedua tangan mencengkram stir kemudi. Bola mata menatap tajam ke sebuah tempat kopi, urat-urat di pelipis dan tangan bermunculan. Dia marah dengan berusaha tidak melampiaskannya. Menjadi pacar seorang anak konglomerat memang sesulit apa yang dibayangkan. Kiara merasakannya, bukan, bukan sulit mendapatkan hati pria itu justru hal itu mudah sekali baginya sebab didukung paras cantik nan rupawan yang dimilikinya. Tetapi Kiara sulit sekali mengendalikan sifat playboy kekasihnya, sudah beberapa kali ia melihat Max bertemu dengan perempuan-perempuan lain tanpa sepengetahuannya. Menjadi pacar seorang Max memang impian banyak wanita, tapi berbeda dengan Kiara. Sewaktu masih bersekolah di Universitas yang sama mereka jarang sekali bertemu, kalaupun hal itu terjadi pasti Max yang berusaha mencari Kiara. Entah bagaimana juga pria itu bisa menemukan Kiara padahal banyak sekali wanita yang meliriknya. Klise memang, anak konglomerat malah mengatakan cinta pada perempuan pendiam seperti Kiara di perpustakaan—karena hanya di sana Max bisa menemukannya— meski di ungkapan ketiga kali barulah Kiara mau mencoba menerimanya itupun setelah mereka lulus kuliah dan Kiara sekarang bekerja di perusahaan Papa Max yang bergerak di bidang fashion. Sebenarnya sejak awal Kiara sudah bisa menyadari bahwa Max bukan tipe orang yang bisa setia makanya dulu ia tidak langsung menerimanya, tetapi karena setelah banyak rintangan dan Max masih saja mengejarnya membuat Kiara luluh juga. Setengah tahun pertama semuanya berjalan baik-baik saja, pria itu masih sering mencium pipi, kening dan bibir setiap kali bertemu. Namun, semuanya berubah ketika divisi pemasaran menerima wanita baru bernama Maria. Sungguh, Kiara dibuat geram karenanya. Bagaimana tidak? Maria si perempuan sialan itu satu divisi dengan kekasihnya? Benar, Max merupakan ketua tim marketing di perusahaan Papanya sendiri. Entah apa yang membuat Malorry mempercayakan jabatan itu pada putranya, mungkin karena Max pandai bicara? Bisa jadi. Sudah terhitung tiga kali Kiara mendapati pacarnya pergi bersama Maria di jam-jam tertentu, ya meskipun ia tahu mereka keluar untuk membahas pekerjaan dan melakukannya, tapi apa tidak bisa memberi kabar sebentar saja? Mengetikkan pesan seperti itu tidak begitu sulit bukan? Kali ini berarti untuk yang ke lima kalinya Kiara mendapati mereka berduaan. Semakin lama diperhatikan malah membuat hati makin kepanasan, masalahnya malam ini adalah hari anniversary pertama hubungan mereka. Tetapi Max bersikap seolah-olah tak ada rencama apa-apa? Poin paling menyebalkan terletak di sana dan Maria tampak senang bercengkrama dengan atasannya padahal Kiara sempat mendengar beberapa kabar bahwa Maria sudah memiliki kekasih yang bekerja sebagai jaksa. Tid! Tidak tahu kenapa tiba-tiba tangan begitu kesal menghantam klakson sampai membuat beberapa pengendara keheranan menatap mobil Kiara. Jalanan tidak macet, toh dia sendiri menghentikan mobilnya di bahu jalan. "Apa?! Kenapa lihat-lihat?!" rutuknya pada pengendara saking kesalnya meski tahu hal itu tidak akan kedengaran, beruntung kaca mobil gelap dari luar jadi tidak akan ada yang menyadarinya. "Ah! Dasar Max kurang ajar!" Kiara tak henti-hentinya mengeluarkan sumpah serapah, ia sadar dulu dirinya cukup pendiam di kampus, tapi satu tahun menjalin hubungan bersama Max membuatnya semakin berani dan tak ragu untuk bebicara. Efek pergaulan sangat berpengaruh untuk membentuk Kiara yang sekarang. Setelah membenturkan keningnya ke stir kemudi, Kiara membanting tubuhnya sendiri ke kursi. Ia memejam, mengusap dadanya berusaha tenang menahan api cemburu. Sekali lagi kalau sekarang bukan hari anniversary Kiara tidak akan sekesal ini pada Max, belum lagi sejak pagi hanya kata have a nice day yang terlontar dari kekasihnya. Ponsel dalam tas dirogoh, dengan sembab ia mengetikkan sebuah pesan untuk dikirim pada pacarnya. Banyak sekali typo karena mengetik cepat-cepat, ia menghapusnya lalu menulis dengan berpura-pura dalam keadaan tenang. Kalau boleh tertawa, senyum paksa itu memancing gelak tawa. Kiara Max, aku sudah di luar untuk makan siang. Kau di mana? Ponsel di saku tiba-tiba saja berbunyi, pesan dari kekasihnya. Tidak Max balas, hanya dibaca, kemduian dimasukkan lagi ke dalam saku. "Maaf, tadi kita sampai mana Maria?" ucapnya hilang fokus sebab terdistraksi sang kekasih. "Saya dan rekan-rekan sudah melakukan beberapa riset pasar, untuk saat ini iklan lebih cenderung ...." Ting! Ponsel Max berbunyi kembali, dilihatnya itu pesan dari Kiara lagi. Beberapa saat alisnya bertaut, kemudian tersenyum tanpa membalas apa yang dikirimkan pacarnya. Belum juga masuk saku, satu pesan datang lagi disusul beberapa pesan lain dan hal itu menbuat Max terkekeh. Mode silent dipilihnya kemudian memasukkan benda itu ke dalam saku jas. Kekehan masih ditampilkan Max sembari memandang Maria sampai wanita itu keheranan di depannya dan bertanya apakah dirinya baik- baik saja atau tidak. "Saya baik-baik saja, Maria. Pembahasan mengenai riset pasarnya kita tunda dulu saja ya." "Oh, ya sudah, Pak." Maria dengan mata bulat besarnya balik menatap atasannya. "Sekarang kita kembali ke kantor?" "Jangan dulu. Kamu tahu tempat beli hadiah yang bagus di mana? Saya mau beli via online takut seleranya berbeda." "Di Mall lantai dua dekat hotel Moonlight, di sana bagus-bagus." Max tersenyum lagi sembari melakukan gerakan dengan tangannya "Mau antar saya? Tidak, kamu harus antar saya." "Sekarang?" "Boleh kalau kamu tidak keberatan." Kedua alis Max terangkat, semoga rencanya berhasil. Bagaimana mungkin Maria akan menolak ajakan Max? Pertama dia atasannya sendiri, kedua Max sudah sangat membantu dalam segala hal, ketiga Maria kadang suka salah menyangka maksud dari sikap atasannya makanya di beberapa kesempatan dia jarang merespons lawan bicaranya. Maria tahu atasannya sudah memiliki kekasih, cantik juga cocok dengan Max yang tinggi dan kekar. Perlu diakui bahwa untuk masalah kekar, Max lebih baik daripada pacarnya sendiri. Ia sangat beruntung bisa bergabung dalam divisi pemasaran di perusahaan MOP Company. Karena dulu satu kampus juga dengan sang atasan yang mana notabene adalah kakak tingkat, tak jarang Maria merasa ingin membantu atasannya merspikan baju sebelum rapat saking menariknya seorang Max. Hus! Sadar! Maria menghentikan langkah, tanpa disadari di depan sana Max tampak membuka pintu mobil dan mempersilakan rekan kerjanya masuk. Kalau begini terus menerus pasti menjadi Kiara akan sangat menyenangkan. Di dalam mobil kiri jalan wanita itu sudah misuh-misuh tak jelas, merutuki nasibnya yang kejam. Pesan-pesan yang dikirimkan tak menemukan balasan, Max benar-benar menguji kesabaran Kiara, sedangkan Kiara benar-benar diuji kesetiaannya. "Max mau ke mana?!!" jeritnya panik ketika mobil itu sudah tidak terparkir lagi di tempatnya. Cepat-cepat Kiara menyalakan mobil kemudian mengikuti kekasihnya yang entah akan ke mana bersama Maria. Kalau sampai terjadi atau ketahuan melakuka hal yang macam-macam, Kiara akan membuat perhitungan. Lihat saja. Akan Kiara ikuti ke manapun kekasihnya pergi.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

ARETA (Squel HBD 21 Years of Age and Overs)

read
58.2K
bc

UN Perfect Wedding [Indonesia]

read
75.9K
bc

OLIVIA

read
29.2K
bc

See Me!!

read
87.9K
bc

True Love Agas Milly

read
197.9K
bc

Suamiku Calon Mertuaku

read
1.4M
bc

MANTAN TERINDAH

read
7.0K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook