Chrissy tidak benar-benar menutup pintu kamarnya. Ia membiarkan sedikit celah tersisa di sana. Tidak terlalu lebar, tapi cukup untuk bisa memberikan sedikit ruang pandang seseorang yang berada di luar kamar untuk melihat ke dalam kamar. Jangan tanya siapa seseorang di luar sana yang dimaksud Chrissy.... Derap pelan langkah kaki mulai terdengar dari kejauhan, menaiki anak tangga satu demi satu. Chrissy merasakan debaran jantungnya terpacu lebih cepat di setiap tapakan kaki itu mulai mendekat menuju kamarnya. Belum terlambat kalau dia ingin membatalkan niatnya itu sekarang, tapi yang jadi masalah adalah; tidak pernah ada langkah mundur di kamus hidup Chrissy. Suara derit pintu terdengar nyaring kala Ben, si pemilik derap langkah yang ditunggu-tunggu

