BRAK!! "Apa-apaan kamu Galang?!" Aditama membentak cucunya ketika pintu kerjanya di dobrak secara kasar. Galang sengaja pulang ke rumah orangtuanya setelah menuntaskan kewajibannya sebagai seorang muslim hanya untuk menemui kakeknya yang memiliki tingkat harga diri yang begitu tinggi. Dia takkan sanggup berlama-lama dengan wanita yang sudah menjadi istri keduanya itu saat mengingat semua percakapan dengan seorang bartender semalam. Emosinya bahkan sudah mencapai ubun-ubun dan tak lagi memperdulikan sang Ibu yang mengikutinya tergopoh-gopoh dari belakang. "Grandpa yang apa-apaan!" Bentaknya marah dengan tangan mengepal erat. Melihat cucunya begitu marah, lelaki tua itu melepaskan kacamatanya. Mencoba menarik napas untuk tidak ikut digelung emosi. Wajah Aditama menajam dan Setia mendenga

