Bab 97 Ingin Jadi Bintang Top seperti Apa

1213 Words
Tawa meledek Elric membahana di udara, berdiri tepat di depan Casilda dengan senyuman puas. “Apa kamu tak sanggup melakukannya? Jika tidak sanggup, kenapa datang ke sini?” Casilda tergagap bingung, tapi langsung saja wajahnya menjadi serius penuh tekad. “Tuan Elric, saya masih baru. Tentu saja masih belum terbiasa. Mohon maaf jika mengecewakan seperti ini. Dulu, Bukankah Anda yang melakukan video call dengan aktor itu? Saya tertarik dengan program yang Anda katakan.” Tawa Elric lenyap, bulu matanya merendah lembut melihat Casilda dengan wajah seriusnya. “Kamu ingin ikut program itu?” Lawan bicaranya mengangguk tanpa ragu. Elric mendengus geli. “Heh! Aku ternyata meremehkan tekadmu. Baiklah, ayo duduk dulu, baru kita bicarakan semuanya,” titahnya sembari mengedik ke arah sofa tamu. Casilda menelan saliva kuat-kuat, segera dengan canggung berjalan ke arah sofa dan duduk manis di sana. Elric berbalik menatapnya penuh minat, lalu berkata dengan tawaran sedikit genit dan main-main, tersenyum nakal, “ingin minum apa? Whiskey? Gin? Vodka? atau yang lain?” Casilda menggeleng cepat, menolaknya halus. “Saya tidak minum seperti itu. Terima kasih.” Gelak tawa Elric sekali lagi pecah, meledeknya keras, “ingin jual diri, kan? Apa kamu tahu kalau melakukan itu juga kadang harus menemani mereka minum?” Keringat dingin dan kaget Casilda terbaca oleh pria itu, mendengus geli lalu menggeleng melihat sikap aneh dan pola pikir Casilda yang sepertinya masih sangat naif. Casilda kehilangan kata untuk membela diri, tampak merasa bodoh duduk di sofa tamu dengan kepala menunduk kikuk. Dia memang akan jual diri, tapi sebisa mungkin tidak ingin melakukan hal lain yang merusaknya lebih jauh lagi. Cukup harga dirinya rusak sebagai wanita, jangan kesehatannya juga dengan minuman dan obat-obatan yang biasa beredar di tempat-tempat seperti ini. Walaupun menjadi wanita tidak benar punya risiko tinggi terkena penyakit menular dan berbahaya seperti HIV/AIDS, peluangnya tidak mendapat hal itu meski terbilang kecil, setidaknya ingin tetap mengambilnya. Casilda merasa dirinya munafik dan sangat bodoh, tapi inilah keputusannya. Toh, tidak ada rencana untuk jadi wanita seperti itu selamanya. Dia hanya perlu bertahan selama mungkin hingga bisa mencari jalan keluar lain melunasi hutangnya. Elric meletakkan dua gelas dan sebuah botol whiskey di atas meja dengan bunyi debam halus. “Minumlah sedikit. Kamu ingin masuk ke tempat ini, kan? Mari lakukan sedikit audisi dan wawancara kecil denganku,” godanya dengan wajah tampan nakalnya, mata tersenyum genit sangat menawan. Pintu yang terkunci, mustahil membuat Casilda bisa kabur dengan cepat. Kedua matanya melirik gelas yang kini dituangkan minuman oleh sang pria. “Kamu tahu, baru kali ini aku mendapat wanita sepertimu datang ke klub untuk jual diri. Sangat menarik. Bukankah Arkan sudah menebusmu? Kenapa kamu malah datang sukarela begini? Benar-benar putus asa, ya, ingin uang?” Casilda mengkelam suram mendengar nada santainya yang terkesan menghina, tapi dengan cepat Casilda mengangguk tanpa ragu. Tidak mau basa-basi. Memang uang, kan, tujuannya ke tempat ini? “Program itu...” bisik Casilda pelan, mengamati gelas berisi minuman sudah digeser ke depannya, membuatnya tidak nyaman harus menenggak cairan itu sebagai syaratnya. Ternyata masuk ke tempat seperti ini memang sangat tidak baik. 'Ya, Tuhan, ampuni aku...' batin Casilda miris, hati kecilnya yang meski bukan perempuan sholeha, dia tetap sangat merasa bersalah dengan segala keputusannya yang sangat terpaksa ini. “Masih tidak mau minum? Ini membantumu untuk menghilangkan perasaan malu, loh! Aku tahu kalau melakukan hal semacam ini tidaklah mudah meski mungkin kamu pernah tidur dengan pria lain. Tapi—“ “Sa-saya masih perawan!” teriak Casilda sungguh-sungguh, membuat Elric bengong terkesiap kaget. Casilda mengoreksinya cepat, mata melirik ke arah lain dengan perasaan gugup, “sa-saya bisa dibilang masih perawan meski sudah disentuh oleh pria lain. Ha-hanya sebatas ciuman saja. I-itu masih membuat saya bernilai, kan, untuk masuk ke program khusus itu? Saya ingin menghasilkan banyak uang yang banyak, jadi saya pikir, setidaknya bisa menjadi sesuatu yang bernilai di awal sampai akhir.” Mata keduanya bertemu, ketegangan dari Casilda terasa jelas oleh sang pria. Dengan sedikit malu-malu, Casilda menjelaskan dengan sangat serius, “saya memang gendut sekarang. Tapi, dulu, di masa saya masih kurus dan merawat tubuh, banyak pria yang tergila-gila kepada saya. Mereka semua tidak hanya dari kalangan biasa, tapi sampai pada kalangan kelas atas dengan banyak profesi dan latar belakang.” Ucapannya terhenti sejenak karena menelan ludah gugup, tampak sedikit tidak nyaman membicarakan masa lalunya. “Sa-saya adalah wanita yang dulu sangat terkenal dengan kecantikannya, dan ini bukanlah sekedar bualan saya semata. Nama saya adalah Ratu Casilda Wijaya, putri dari seorang konglomerat sukses di masa lalu yang terbilang sangat sukses pada beberapa usaha bisnis.” Buru-buru, Casilda mengeluarkan ponselnya, membuka isi galeri dan memperlihatkan beberapa tangkapa foto lamanya yang tersisa di masa lalu. Elric yang melihat ponsel Casilda di atas meja di depannya, kaget melihat sosok di foto itu. Sangat cantik dan indah! Wanita langsing dengan wajah bak bidadari itu bagaikan seekor angsa yang melegenda di danau ajaib! Saking terpananya dengan foto lama Casilda, Elric tidak sanggup mengeluarkan kata-kata. Ponsel itu diraih dengan pembawaan tenang, lalu menggeser beberapa foto lama Casilda di dalam sana. Melihat hal itu, Casilda menelan ludah gugup, sangat berharap pria di depannya menganggap ucapannya bukanlah sebuah lelucon konyol dengan imajinasi ketinggian dan rasa percaya diri selangit. Di masa lalu, dirinya memang jadi target incaran banyak pria, kok! Itulah kenyataannya! “Ini... sungguh adalah dirimu?” tanya Elric dengan pembawaan tenangnya yang misterius, mengerutkan kening membandingkan foto Casilda dan wajahnya yang menggemaskan dengan pipi bakpao dan kacamata tuanya. Casilda mengangguk serius. “Benar. Itu adalah saya. Coba perhatikan baik-baik!” titah Casilda tegas, lalu mencoba mengempiskan kedua pipinya hingga membuatnya terlihat sedikit hampir menyerupai dirinya di foto lama. Mata Elric berbinar cerah dengan perasaan antusias meledak-ledak di hatinya. Dia merasa baru saja menang jackpot! Siapa sangka kalau wanita gendut menggemaskan dan lucu di depannya ini ternyata aslinya punya penampilan bak seorang bidadari menawan yang sangat anggun di masa lalu? Menyadari sikap Elric berubah drastis penuh rasa ketertarikan, Casilda tidak mau melewatkan kesempatan emas itu! “Anda sudah melihatnya, bukan? Saya mendatangi tempat ini karena tertarik dengan program khusus yang pernah Anda bahas kala itu. Apakah... saya bisa menjadi nomor satu di tempat ini?” Mendengar hal itu dari mulut Casilda dengan penampilannya yang sekarang, membuat Elric mendengus geli sedikit menghina. Kontan saja Casilda memerah malu dengan tubuh menciut seperti bola kempes. “Apakah perkataan saya terlalu kepedean?” “Tidak. Tidak. Aku malah sangat suka.” “Ja-jadi, bisakah Anda menjadikan saya bintang paling top di sini dengan bayaran paling mahal? Saya janji akan bekerja keras menghasilkan uang, tapi bisa tidak saya tidak minum dan menggunakan obat-obatan?” Elric kembali tertawa keras mendengar kata-kata ajaib Casilda. Wanita di depannya ini sungguh unik! Tidak salah firasatnya dulu kalau Arkan memang punya hal yang disimpannya menarik di sisinya. Aktor sombong itu tingkahnya sangat aneh untuk wanita selevel Casilda saat ini. Bagaimana tidak membuatnya curiga, dan ingin menguji Casilda saat menghubunginya duluan? “Ba-bagaimana? Apakah boleh seperti itu? Sebelum tanda tangan kontrak, saya ingin memastikan beberapa klausal yang membuat saya merasa aman dan nyaman dalam bekerja.” Ucapan berani itu membuat Elric tercengang hebat, tapi tersenyum puas pada akhirnya. “Katakan, kamu ingin menjadi bintang top di mata para pria seperti apa? Aku akan mengabulkan keinginanmu itu, Ratu Casilda Wijaya,” ucapnya dengan pembawaan serius dan sedikit genit. Kedua bola mata Elric memancarkan denyar misterius yang menarik.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD