Bab 14 Pertanyaan Berbahaya 1

1693 Words
Selama beberapa menit, pidato sambutan diberikan oleh seorang kepala daerah di acara promosi itu. Seperti dugaan Casilda, mereka melibatkan beberapa orang pemerintahan setempat, sehingga tidak heran keamanannya menjadi berlapis-lapis. Pada setiap sudutnya, terlihat beberapa pria berpakaian serba hitam dengan alat komunikasi terpasang di telinga mereka. Casilda yakin, mereka itu adalah dari pihak Arkan, dan orang-orang yang berpakaian batik dengan tubuh besar adalah dari pihak pemerintah daerah di tempat ini. Polisi? Casilda hanya melihat beberapa polisi berjaga di depan pagar saja, tapi tidak di dalam halaman panti asuhan itu. “Wuah, ini sebenarnya acara promosi drama terbaru atau acara bantuan sosial dari kalangan elit, sih?” keluh Ryan saat membawa tumpukan kotak-kotak ayam krispi dari mobil. “Mungkin mereka sengaja untuk menarik perhatian, atau mungkin saja ini adalah drama istimewa, makanya harus digelar besar-besaran. Siapa yang tahu, kan? Pokoknya kerja yang baik saja, deh, supaya mereka puas dengan layanan kedai kita.” Casilda menarik turun ujung topinya, menyembunyikan wajahnya. Sedikit malu-malu dengan banyaknya orang yang hadir di sana. Para wartawan yang sudah lama menunggu, begitu terlihat gigih dan antusias pada kedua sosok mencolok di meja utama, Arkan dan Lisa. Hidung mereka kembang kempis dengan mata membesar melotot, tidak sabar ingin segera menggali informasi yang bisa membuat para netizen heboh di dunia maya. Bidikan kamera berkali-kali jatuh pada kedua pasangan ini, hampir setiap gerakan dan ekspresi tidak luput dari tangkapan kamera. Pada deretan meja panjang indah di sana, kedua pasangan itu duduk saling berdampingan bersama sang sutradara dan ibu kepala panti, kemudian di sisi kanan-kiri keempat orang yang duduk di tengah meja tersebut terdapat para pemain pendukung utama dari drama tersebut. Ibu kepala panti, Bu Zalzabilah, tersenyum ramah memakai gamis cokelat tuanya, dan sang sutradara bersemangat penuh energi dalam balutan kemeja putih dipadu jas hitam tanpa dasi. Penampilan pria berumur 40 tahunan itu sangat khas dan memiliki aura tersendiri sebagai orang yang memimpin acara tersebut. Ratu Casilda Wijaya berhenti berjalan tanpa dia sadari, terdiam merenung memeluk beberapa kotak pesanan ayam krispi. Dari balik tirai-tirai yang dibentuk sedemikian rupa pada tenda indah di sana, Casilda menatap Arkan dalam diam. Dia tidak habis pikir, kenapa harus memesan kembali pada kedai mereka. Apa yang sedang direncanakannya? Jika Arkan membencinya, tidak seharusnya dia malah memesan 100 kotak, kan? Dalam hati hanya bisa berdoa agar Arkan tidak memiliki niat jahat kepadanya. Pria itu sangat mengerikan dalam hal yang sulit untuk dijelaskan oleh hatinya sendiri. 'Dia tidak benar-benar akan balas dendam kepadaku, kan?' batinnya, hati gelisah dan resah, tawa miris menghiasi wajahnya. “Hei, katanya aku dilarang mengacau, kenapa kamu malah terpesona menatap terus ke arahnya sampai kerjaanmu terganggu?” tegur Ryan saat berpapasan dengannya menuju pintu masuk panti asuhan. “Siapa yang terpesona? Aku tidak suka pria seperti itu, kok!” ucapnya dengan kening bertaut kesal, “ayo! Setelah ini kita masih harus mengaturnya di dalam bersama yang lain.” Casilda melangkah besar-besar menuju pintu masuk dengan hati tidak karuan, meninggalkan Ryan di belakangnya yang terbengong oleh reaksinya yang setengah merajuk. “Masa, sih? Dasar kamu memang aneh, Casilda. Tapi, syukurlah tidak jatuh pada perangkap muka tampannya yang berbahaya itu.” Meski pria ini mengomentari Casilda dengan nada heran, tapi sejurus kemudian sebuah senyum kecil timbul di bibirnya yang merah ranum. *** Di luar, acara tampak berjalan tanpa ada hambatan berarti sejauh ini. Dari yang semula berpidato soal sejarah berdirinya panti asuhan, pentingnya memelihara anak yatim piatu, isu dalam mengangkat kepedulian semua orang terhadap panti asuhan agar lebih diperhatikan di masa depan, sampai pada akhirnya tiba pada tujuan utama acara itu: promosi drama terbaru dari Arkan Quinn Ezra Yamazaki, seorang Top Star yang sangat dikagumi oleh banyak wanita dengan segala karisma dan pesonanya yang memikat. Para wartawan yang semula tidak begitu bersemangat dengan sambutan dan pembahasan tentang panti asuhan, kini mulai berapi-api saat Arkan memberikan sepatah kata mengenai drama yang dibintanginya tersebut. Promosi itu juga akhirnya mengungkap siapa tokoh utama wanita yang selama ini mereka rahasiakan untuk membuat para netizen penasaran, tentu saja itu tidak lain adalah tunangannya sendiri, seolah keduanya tidak bisa dipisahkan oleh apa pun. Mereka yang tahu hubungan keduanya, awalnya berpikir bahwa Lisa datang hanya untuk menemaninya saja sebagai tunangannya sekaligus meramaikan acara, tapi ternyata malah menjadi bagian dari promosi itu dalam sesi pengungkapan tokoh utama wanita yang dirahasiakan. Pertanyaan demi pertanyaan pun dilontarkan oleh beberapa wartawan yang mewakili lainnya dengan keterkejutan dramatis tersebut. Selama beberapa menit, semua pertanyaan dijawab tanpa ada masalah. Lancar dan begitu baik. Kemudian, tibalah pada beberapa pertanyaan sensitif yang membuat hati semua orang berdebar gelisah dan takut-takut mendengarnya. Tidak ada seorang pun di acara itu yang menyangka akan terjadi hal berani seperti itu. “Bagaimana kesan Anda dalam drama ini yang berperan sebagai anak yatim piatu yang dibuang di panti asuhan?” Arkan tersenyum kecil. “Selama syuting beberapa minggu ini, saya yang masih memiliki orang tua utuh, akhirnya bisa paham betapa sedihnya tanpa kehadiran sosok kedua orang tua dalam tumbuh kembang seorang anak. Anak-anak di panti ini, yang dekat dengan saya selama syuting, memberikan saya banyak pelajaran hidup. Mereka adalah harta berharga yang seharusnya dijaga dengan baik dan dicurahkan kasih sayang yang banyak dari kita semua. Menjalani dunia yang besar ini tanpa kasih sayang kedua orang tua seperti yang lainnya sangatlah menakutkan, kadang merasa sendiri dan kesepian hingga kehilangan semangat hidup. Tapi, itu bukan alasan untuk tidak bisa bahagia atau pun menjadi orang yang baik, serta memiliki masa depan cerah. Masih ada sosok lain yang bisa mengisi kekosongan itu, dan memberi semangat yang dibutuhkan selama kita semua bertekad dan berbagi bersama, contoh nyatanya adalah dedikasi seorang kepala panti seperti Bu Zalzabilah kepada anak-anak asuhnya tanpa pamrih selama bertahun-tahun. Maka dari itu, saya secara pribadi memutuskan menjadi penyumbang tetap untuk panti asuhan ini dan menjadi sosok yang bisa mewakili peran ayah yang memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Juga akan lebih sering mengunjungi mereka seperti layaknya anak, teman, dan juga saudara sendiri.” Orang-orang yang hadir di acara itu ber-oh rendah, sangat kagum dan senang mendengarnya. Lisa yang berada di dekatnya tersenyum manis dan bangga seraya meremas tangan kirinya di balik meja, sama sekali tidak menyangka kalimat yang keluar dari seorang pria yang tidak suka anak kecil di sampingnya bisa begitu bijaksana. Sejak kapan dia jadi suka anak kecil begini? pikirnya dengan perasaan geli. Sementara di dekatnya, sang sutradara dan ibu kepala panti tersenyum-senyum dengan mata berkaca-kaca dan cahaya seolah memancar dari tubuh keduanya, bangga dan terharu. “Kami sangat terharu dengan kebaikan Anda, Arkan sang Top Star. Tapi, ada yang mengomentari web kami pada acara live streaming sekarang, bahwa semua ucapan Anda hanyalah kedok agar menutupi kelakuan Anda yang suka dikelilingi oleh banyak wanita selama ini. Orang itu juga bertanya: bagaimana mungkin seorang pria yang suka mempermainkan wanita bisa mendidik dan memahami perasaan anak-anak yatim piatu itu? Takutnya malah akan mengikuti jejaknya yang suka sembarangan dan tidak bermoral. Sampah! Kenapa para wanita tergila-gila kepada pria dengan wajah yang bisa didapatkan dengan jalan operasi plastik?” Suasana menegang seketika sang wartawan yang berdiri memberikan pertanyaan itu, baru saja selesai membacakan sebuah komentar pedas di ponselnya. Hati Lisa berpilin kesal, dia menatap meminta penjelasan pada sang sutradara yang mulai salah tingkah di tempatnya. Beberapa asisten sang sutradara dan kru di sana mulai bertindak memberi kode peringatan kepada wartawan lain untuk tidak memberikan pertanyaan yang menyerang secara pribadi lagi. Sayangnya, sang wartawan pria yang bertanya tadi tampak tidak peduli dengan peringatan mereka, karena kini jumlah penonton di web itu tiba-tiba meningkat drastis setelah pertanyaan sensitif diajukan kepada sang aktor, dan komentar negatif netizen segera membanjirinya tanpa henti seperti sedang kesetanan saja. Meski sebagian besar masih ada yang mendukung Arkan, tapi komentarnya juga bernada penuh kekecewaan dan rasa curiga. Tiba-tiba kerakusan memenuhi hati sang wartawan. Walau sudah dicegah dan diberi kode agar segera berhenti oleh beberapa orang yang duduk di dekatnya, dia tetap maju melantangkan pertanyaan lainnya. Atmosfer di tenda itu langsung berubah sesak dan ricuh. “Sebelum menjawab pertanyaan tadi, saya masih ingin mewakili pertanyaan para netizen dan kawan-kawan saya di sini. Di negeri ini, tidak ada yang tidak tahu bagaimana hubungan Anda dengan banyak wanita dan masih saja selalu dipuja secara luar biasa. Tapi, kini Anda sudah memiliki tunangan yang sangat cantik dan sempurna, Lisa Rosalinda Altezza, seorang model papan atas yang sangat terkenal. Bagaimana tanggapan Anda dengan kabar yang menyatakan bahwa hubungan Anda ini hanyalah didasari atas sebuah kontrak kerjasama demi kelancaran drama terbaru Anda dan demi mendongkrak popularitasnya? Saya mendengar bocoran di internet, bahwa drama ini mengusung tema tentang kesetiaan dan ketulusan cinta setelah sekian lama sang pemeran utama laki-laki mencari belahan jiwanya. Bagaimana tanggapan Anda, Arkan sang Top Star? Apalagi pertunangan Anda belum lama ini diumumkan nyaris bertepatan dengan pengumuman bahwa Anda mendapat peran sebagai tokoh utama dari drama tersebut, dan entah kenapa tokoh wanita utama juga tiba-tiba dirahasiakan sejak pengumuman drama baru tersebut untuk kali pertama di depan publik.” Bisik-bisik gelisah mulai terdengar, dan wajah si penanya tersenyum dengan sebuah ejekan besar di wajahnya, seolah baru saja mendapat harta karun besar yang bisa membuatnya kaya mendadak. Semua orang di meja panjang itu menegang dan memucat, terkecuali Arkan yang tampak tenang dengan raut wajah sulit ditebak. “Oh, ya! Satu lagi! Seperti yang kita ketahui, tidak ada yang abadi di dunia ini. Kali ini, apakah Anda tidak takut jika citra Anda benar-benar akan jatuh jika tidak bisa mengatasi berita soal hubungan Anda dengan banyak wanita? Sementara Anda sudah bertunangan selama hampir setengah tahun? Walaupun katanya Anda sudah bertunangan, dan hubungan kalian tampak baik-baik saja, masih ada gosip miring yang mengatakan kalau beberapa wanita dengan berbagai latar profesi mengaku bahwa baru-baru ini kalau mereka sudah berkencan dengan Anda sebulan yang lalu. Apakah Anda tidak perlu meluruskan hal ini demi kenyamanan sang tunangan? Ataukah Anda merasa aman karena saya dengar Ayah Anda ternyata bukan orang biasa di industri dunia hiburan. Saya rasa, semua orang di sini juga ingin mendengarnya langsung dari aktor dan supermodel tampan kesukaan mereka, pangeran idaman nasional negeri ini, Arkan Quinn, eh, salah, lebih tepatnya Arkan Quinn Ezra Yamazaki. Tolong dijawab semua pertanyaan saya, Tuan Arkan, calon pewaris Grup Yamazaki, perusahaan entertainment terbesar di negeri ini.” Sang wartawan mengakhiri pertanyaan itu dengan sebuah senyuman menyeringai. Gelombang keterkejutan melanda orang-orang yang ada di sana setelah mendengar kalimat terakhir sang penanya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD