The Hidden Dream Puzzles

Arya berada di sebuah tempat yang belum pernah ia kunjungi. Tempat yang sangat asing baginya. Di sana ia melihat seorang gadis misterius yang berada di seberang jalan. Gadis berambut panjang dengan poni yang menutupi sebagian wajahnya, membuat ekspresi gadis itu tidak terlihat dengan jelas. Gadis itu tampak seperti orang yang kebingungan. Mondar-mandir ke kanan dan kiri. Boneka beruang berwarna cokelat yang ia bawa, sesekali ia peluk. Gadis itu berteriak-teriak memanggil-manggil nama seseorang tetapi sedikit samar di telinga Arya. “Angga ....” hanya itu yang sempat Arya dengar. Melihat gadis itu kesusahan. Arya berniat menolongnya. Baru satu langkah Arya berpijak pada jalan, seketika suasana berubah. Arya merasa seolah berada di antara gurun pasir dengan langit yang menampakkan planet-planet yang menggantung. Terlihat sangat dekat dengan bumi. Hingga memperlihatkan lekukan gunung-gunung kapur yang seakan membentuk sebuah jalur. Menggantung jelas yang terlihat sangat besar dan nyata. Jarak di antara bumi dan langit ini seolah sangat dekat. Arya merasa ngeri sekaligus takjub dengan apa yang ia lihat saat itu. Arya mencoba tenang dan menghirup napasnya dengan perlahan. Kemudian Arya mencoba melangkah lagi. Pemandangan gurun dengan planet-planet itu hilang seketika. Berganti lagi dengan pemandangan jalan setapak di tepi pantai, dia tidak melihat gadis itu. Arya mencoba mengucek matanya. Lalu saat dia kembali membuka mata, ia masih melihat gadis misterius itu masih berdiri mematung di sana. Suasana pun kembali seperti semula. Wajah gadis misterius itu menunduk, sembari memeluk boneka beruang berwarna cokelat itu. Arya merasa Entah berada di mana saat itu, Arya benar-benar tidak mengerti dirinya berada di belahan bumi sebelah mana. Arya kembali melangkahkan kakinya. Namun suasana di jalan itu berubah menjadi sebuah labirin dengan dinding yang terbuat dari tanaman Boxwood. Arya hanya mematung melihat situasi yang semakin membuatnya heran. Ia merasa bingung mengapa suasana saat itu bagai di dunia fantasi yang berganti dengan begitu cepat. Ketika labirin itu muncul, sang gadis misterius terlihat sedang berjalan di depan Arya. Sehingga Arya memutuskan untuk menyusuri labirin itu. Dinding labirin yang terbuat dari tanaman Boxwood yang menjulang tinggi, membuat Arya merasa takut kalau dirinya tidak akan bisa kembali. Arya terus mengikuti si gadis misterius. Hingga tak lama kemudian Arya melihat suatu cahaya putih. Arya pun masuk ke dalam cahaya putih itu yang berujung pada sebuah rumah tua. Suasana di sana sangat gelap. Arya melihat mereka berada di dalam suatu dunia penuh fantasi. Gadis misterius berdiri di hadapan Arya. Namun Arya masih belum berani memanggilnya. Arya mematung di belakang gadis misterius itu. Ia melihat pemandangan di sekelilingnya sangat gelap. Hutan-hutan rimbun juga taman bermain yang tidak jauh dari rumah tua itu, seakan memiliki daya tarik magis. Entah mengapa bulu kuduk Arya merinding bukan main. Terlebih ketika Arya kembali mengikuti arah sang gadis berjalan memasuki hutan. Bukannya pemandangan indah yang terlihat melainkan mereka memasuki suatu kabut tebal yang mengantarkan Arya berada di antara makam kuno. Gelap dan sunyi, berhias kabut tipis yang semakin menciutkan keberaniannya. Suara-suara aneh mulai terdengar bersama sekelebat bayangan yang biasanya kasat mata. “Aaaarrrggghhhh!!!! Set—setan ....!!!” Arya berlari, hingga ia merasakan sesuatu sensasi debaran jantung yang semakin memburu. Seperti suara-suara aneh yang memburunya. “Aaaarrrggghhh!” Bruukkk!!! Arya terjatuh dari tempat tidurnya yang langsung membuat Arya terbangun dari mimpinya. “Astaga! Hanya mimpi!” Arya yang terjatuh dari tempat tidur langsung duduk bersila. Dirinya mengusap wajah yang sedari tadi masih pucat karena mimpi buruk itu datang lagi. Arya kembali berdiri dan berjalan ke arah nakas yang tidak jauh dari posisinya saat ini. Arya mengambil satu gelas air minum. Ia kembali berjalan dan duduk di atas ranjangnya sembari meneguk segelas air mineral. Lalu Arya kembali menyimpan gelas itu bersamaan dengan helaan napas yang keluar begitu saja secara spontan. “Huft!” “Mimpi buruk itu datang lagi bagai potongan puzzles yang menyimpan misteri yang harus aku pecahkan!” *** *The Hidden Dream Puzzles*