Menjadi Pemalas di dunia lain

Disebuah kamar yang sederhana dengan tembok yang terlihat sudah kehilangan warna birunya dengan lantai warna hijau tanpa motif dan lemari kecil yang terlihat hanya ada vas bunga dan bunga mawar plastik di atasnya. ada seorang pria sedang berbaring di atas kasur sedang melihat langit langit dan lampu yang mati. kasur tanpa selimut dan hanya muat untuk dirinya sendiri, pria yang memakai baju merah dan celana kolor pendek itu terpihat sedang melamun dengan mata panda yang menghiasinya. rambut hitam yang terlihat sedikit panjang dan acak-acakan membuatnya terlihat seperti pekerja kantoran yang mengalami penundaan pembayaran bulanan... "males" hari ini adalah hari ke 13 sejak aku keluar dari pekerjaan sebagai seorang customer service di sebuah perusahaan lokal. aku keluar karena jobdesk yang tidak jelas. terkadang aku harus menjadi seorang teknisi komputer mendadak yang memperbaiki perangkat komputer pekerja yang lain bahkan pernah sekali aku diberikan tugas untuk melakukan promosi iklan di beberapa jejaring sosial. aku harus lembur untuk mencari konsep dan membuat desain grafis yang menarik pelanggan. bagaimana bisa seorang customer servis disuruh melakukan hal seperti itu? apakah dia tidak punya ot*k?. selama ini pekerjaan itu selalu ku anggap sebagai pembelajaran tapi semakin sering melalukan hal seperti itu membuat otakku ingin meledak apalagi tanpa gaji tambahan dan lembur yang tidak dihitung, akhirnya aku harus keluar dengan alasan ingin mencari pengalaman dikota lain. aku berniat membuka usaha sendiri tapi hasilnya aku malah terjebak di apartemen tua yang menyebalkan. apapun yang kulakukan terasa tidak ada hasilnya aku bingung, frustasi dan ingin mati. tapi aku ingat bahwa aku belum pernah merasakan enaknya bercumbu dengan wanita yang kucintai, dari lahir aku tidak pernah berpacaran. ini adalah hal yang sangat memalukan. bagaimana mungkin aku disebut laki-laki? mungkin malaikat akan mengejekku saat aku akan memasuki gerbang neraka dan tetangga-tetangga bodoh pasti akan menulis berita di sosial media mereka dengan judul "kouji weda, bunuh diri karena tidak bisa mendapatkan wanita satupun" Arrgghh itu sangat memalukan. Tapi hari ini aku akan berusaha keras, lebih keras dari kemarin, seperti pepatah mengatakan “Salah satu pengkerdilan terkejam dalam hidup adalah membiarkan pikiran yang cemerlang menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang mendahulukan istirahat sebelum lelah.” aku tentu saja tidak mau seperti itu. tapi apa itu pengkerdilan? aku bertanya-tanya tentang itu. itu tidak penting. yang terpenting aku harus bangun dan berkerja....(1 jam kemudian). aku akhirnya bangun, tapi saat kakiku menyentuh tanah rasanya seperti tersedot dan tenggelam. itu seperti saat kau berusaha menginjakan kakimu di air yang kau pikir adalah benda keras. aku jatuh dan pandangan terasa menjadi gelap. aku meronta-ronta layaknya seseorang yang diseret pembunuh di film-film. mulutku penuh dengan air hitam, aku tidak bisa bicara. air hitam itu masuk ke tubuhku lewat mulut dan hidung. sakit.. itulah yang kurasakan. ssngat sakit seperti ada ratusan ribu semut merah yang menggigit dari rongga hidung dan tenggorokan. mataku memerah, aku terus tenggelam sampai cahaya benar-benar hilang.