bc

ASARA : Tokoh Utama

book_age16+
309
FOLLOW
1K
READ
billionaire
badboy
goodgirl
student
gangster
sweet
genius
highschool
first love
foodie
like
intro-logo
Blurb

Mereka dipersatukan oleh janji. Mereka benar - benar terikat janji. Janji dimasa kecil mereka dan janji di masa sekarang. Semesta seperti mengizinkan mereka untuk bersama. Mereka selalu dipersatukan oleh semesta. Kiara Zeline Abizar dan Aksa Faresta Agleer. Kiara yang mempunyai trauma karena masa lalunya, yang disebabkan oleh kedua orang tuanya, sehingga ia tak pernah mau menggunakan marga yang menjadi nama terakhirnya. Aksa yang merupakan pentolan, mostwanted, dan ketua osis disekolahnya, sekaligus ketua geng motor terkenal di kotanya. Bukan berarti ia ketua osis lalu kelakuannya sangat terpuji, big no! Ia sangat jauh dari kata terpuji. Hobinya tauran, ugal ugalan dijalan, balapan liar, dan jarang pulang kerumah. Ia menjadi ketua osis karena kakeknya yang memaksanya, mana bisa Aksa menentang perintah kakeknya. Tetapi sejak kehadiran Kiara semuanya berubah, kelakuannya benar benar seperti ketua osis. Aksa yang ditakuti semua murid bahkan diluar sekolahnya, bisa menurut kepada Kiara dan berubah menjadi bayi besar saat bersama Kiara. Lantas, bagaimana keseruan kisah Aksa dan Kiara?

chap-preview
Free preview
BAB 1 - MASA KECIL
Bisa dibilang hidup ini tidak adil. Orang bilang ibu segalanya bagi mereka, nyatanya tidak. Orang bilang ayah cinta pertama anak perempuan, nyatanya tidak. Jika ini sebuah cerita, aku ingin menjadi tokoh utamanya, nyatanya tidak bisa. Aku hanyalah tokoh yang dilupakan. Jika memang aku tokoh utamanya, maka ceritaku yang dilupakan. Aku ingin menjadi tokoh utama, dikisah ini. -Kiara Zeline ____________________ "dari mana aja kamu?!" ucap seorang wanita diluar sana. "aku dari mana aja itu urusan aku" sahut seorang lelaki dengan lelah. "pulang jam segini,malam malam. habis ketemu berapa perempuan kamu malam ini?!" lanjut wanita itu dengan nada membentak. "kamu ngomong apaan hah?!" jawab lelaki itu tak kalah membentak. "habis ketemu banyak cewek kan kamu terus kamu main sama mereka dibelakang aku?!" ulang wanita itu. plakkk! "cukup ya, aku udah cukup dengar kamu seperti ini lebih baik kita bercerai" ucap lelaki itu. "oke kalo itu mau kamu" sahut wanita itu. "pah.. ma.." panggil gadis kecil dengan muka bantal karena baru bangun tidur keluar dari kamarnya "eh sayang kok bangun malam malam gini sih" tanya wanita itu ketika mendengar anaknya memanggilnya. "kalian kok berantem?" ucap gadis kecil berumur empat tahun. "mama sama papa gak berantem kok. yaudah kamu tidur lagi ya ini baru jam satu malam lho. tidur ya" ucap lelaki itu "iya pah ma.. good night" finish gadis kecil itu memasuki kamarnya kembali _____________________ Seorang gadis kecil dengan tubuh sedikit berisi sedang duduk dibawah pohon, yang di atas pohon itu ada rumah pohon yang pstinya punya seseorang. Ia ingin sekali naik keatas rumah pohon itu tapi ia takut jika yang punya akan marah. Gadis kecil itu sedang berada dipinggir semacam kolam tapi disebut danau oleh warga sekitar. Kolam ini memang sengaja dibuat oleh sang pemilik rumah. Ya, kolam ini berada dibelakang rumah orang, berbatas pagar dengan jalan umum. Haha, tapi jangan ditanya kenapa gadis itu bisa masuk, ia mempunyai seribu satu cara agar bisa duduk dibawah pohon yg menurut dia itu istana bagi dia. Sudah dua hari belakangan ini gadis kecil itu duduk di bawah pohon yang di atas pohon itu terdapat rumah pohon dan di depannya ada kolam yang mungkin punya si pemilik rumah. Ya, gadis kecil dengan tubuh sedikit berisi itu berada di belakang rumah orang yg hanya berbatas pagar dengan jalan umum. Ia selalu datang dengan wajah sedihnya dan pulang dengan wajah senangnya. Sebenarnya ia ingin sekali naik dan masuk ke istana nya itu, tapi ia takut. Hmm, bukan takut dimarah oleh sang pemilik, hanya ia takut jatuh dari rumah itu yg lumayan tinggi. "hm kayaknya udah sore deh. Pulang ah nanti bi ima nyariin" batin gadis itu. Saat gadis itu baru beranjak dari duduknya ada seseorang yang memanggilnya "hei tunggu" teriak seseorang dari belakangnya. Gadis kecil itu langsung berbalik badan dan melihat seorang anak cowok yg mungkin lebih tua sedikit dari dia sedang berlari kearahnya. "hai" sapa anak yang memakai baju kodok dan topi pelukis bewarna senada dengan bajunya, sambil melambaikan tangan saat ia sudah berada didepan gadis kecil itu. "hm hai" sapa gadis itu dengan senyum manisnya. "nama kamu siapa?" tanya anak cowok itu mengulurkan tangannya. "ala" jawabnya menerima uluran tangan anak cowok itu. "ohh hai ala nama aku asa" ujar anak cowok itu yang bernama asa. "kamu kok bisa sampai sini? kamu masuk lewat mana?" tanya asa melepaskan jabatan tangan mereka. "hm maaf ya aku lancang masuk rumah orang. ini rumah kamu ya?" ujar ala sambil menunduk. "iya ini rumah aku. gapapa kok kalo kamu kesini, aku malah suka jadi ada temennya" ucap asa. "makasih ya asa. Hmm aku pulang dulu ya? udah sore, nanti ak dicariin bi ima lagi" ucap ala melambaikan tangan kearah asa. "oke deh bay lala besok main kesini yaa" ucap asa sambil melambaikan tangan juga. "lala?" tanya ala bingung hingga membuatnya memberhentikan langkahnya. "hehe aku manggil kamu lala aja deh dari pada ala" ujar asa. "nama aku bukan ala nama aku ala" ucap ala berjalan lagi kearah asa. "iyaa alaaa" ucap asa. "pake L asaa" rengek ala sambil memperagakan lidahnya seperti menyebut sesuatu. Yang dimaksud ala adalah huruf R jadi namanya bukan ala melainkan ara. Umurnya memang sudah empat tahun dan seharusnya sudah bisa menyebut huruf R tapi entahlah mengapa ia belum bisa menyebutkan huruf itu. "ohhh r? kamu gak bisa bilang r?" ucap asa diiringi kekehannya. "bukan gak bisa cumann belum bisa. nanti pasti bisaa" cengir ara. _________________________ "astagfirullah, non kiara dari mana aja? bibi pusing lho nyariin kesekeliling rumah eh non kiara gak ada" ucap bi ima dengan nada khawatir. "ki habis main keistana bi" jawab si gadis kecil dengan muka polosnya. "keistana? wahh bibi tau pasti non ki pergi lewat balkon lagi ya? bahaya itu non nnti kalo non jatuh gmn?" ucap bi ima dengan nada khawatir lagi. "biiii, bibi jangan khawatir-in ki deh ki udah besar dan udah jadi cewe yg kuat" ucap gadis itu sambil mengangkat lengannya seperti menunjukan otot nya. "yaudah iya deh ki kan strong" ucap bi ima menirukan gaya gadis kecil yg disebut dengan ki. "yaudah ayo makan, ki belum makan dari siang kan?" sambung bi ima. "iyaa ayo bii ki laper banget nihh" ucap gadis itu dengan nada bersemangat sambil berlari masuk kerumah menuju dapur. _____________________ "mau kemana lagi kamu?!" teriak seorang dari luar kamar "aku mau kemana ya terserah akulah" teriak lagi seorang lelaki dari luar kamar menyahuti perkataan wanita tadi "hiks kok mama sama papa teriak teriak terus sih.. hiks tadi pagi teriak teriak, siang juga gitu, sekarang hiks udah malam teriak teriak lagi? hiks ki capek tau hiks hiks" ujar gadis itu dengan suara kecil dan berusaha menangis tidak menimbulkan suara dari dalam kamarnya.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.7K
bc

Hasrat Meresahkan Pria Dewasa

read
29.7K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
188.0K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
233.4K
bc

TERNODA

read
198.3K
bc

Setelah 10 Tahun Berpisah

read
38.1K
bc

My Secret Little Wife

read
131.9K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook