Tante Resepsionis

1124 Words
Pagi harinya Aya di kejutkan oleh teriakan Tante nya. "Heh anak pembawa sial bangun!!! bikin kan aku sarapan!!!" Aya mengucek matanya, kemudian bangkit dan berjalan menuju dapur. Aya membuat sarapan buat tantenya, setelah selesai masak, Aya mengintip tantenya yang sibuk dengan handphonenya itu. 'Aya laper juga, tapi pasti Tante gak bolehin Aya makan, Aya makan diam diam aja lah.' Batin Aya. dengan cepat Aya mengambil nasi serta lauk pauknya, Aya memakan makanan nya dengan cepat. "Ohhhh pintar!!!" teriak Tante Anis sambil menarik rambut Aya yang sedang makan. "Awwwhhh Tan..Sa..Sakiiit~" "SIAPA YG SURUH KAMU MAKAN !! DASAR ANAK GA TAU DIRI!!! BANGUN!!!!" Aya bangun dari duduknya, kemuadian dia di tarik ke kamar mandi. Tante Anis menyiram air ke badan Aya "Tan..Tante dingiin hikss." "INI HUKUMAN BUAT ANAK GA TAU DIRI SEPERTI MU!! HANYA BISA MENYUSAHKAN SAJA!!!!" tante Anis masih menyiram Aya tanpa henti, Hinga Aya basah kuyup. Kemudian ia menjambak rambut Aya dengan kuat lalu menghempaskan Aya hingga terjatuh bersimpuh di bawah. hikss, air mata Aya menetes begitu saja. Tante Anis pergi meninggalkan Aya "Hikss Tante Anis tega banget~" Aya memegangi kepalanya yang nyut-nyut akibat jambakan kuat tantenya itu. Aya keluar dari kamar mandi, dengan keadaan menggigil, ia melihat tantenya itu sedang menikmati sarapan, tanpa mempedulika Aya. Buru-buru Aya masuk ke kamar, 'Hiks Bundaaaa hikss Aya capek hiks, sakit Bund , sakit banget, kepala Aya rasa nya mau lepas hiks,' * * * Kini Aya tengah menunggu supir suruhan Alex, untuk menjemputnya, Aya menunggu di depan rumahnya, tante Anisnya itu seusai sarapan sudah tidak ada di rumah, entah ke mana perginya, Aya pun tak tau. Sebuah mobil putih stop di depan Aya "Mbak Clarisa ya?" Tanya supir itu pada Aya. "Iya Pak." Supir itu turun, dan membukakan pintu mobil "Mari mbak, saya supir suruhan Mas Alex." "Terima kasih Pak." Ucap Aya seraya masuk ke dalam mobil. * * * Mobil yang membawa Aya itu berenti di depan gedung besar dan sangat tinggi, supir itu turun dan membukakan pintu buat Aya. "Ihh Bapak gak perlu bukain pintu buat saya Pak, saya bisa sendiri kok," Ucap Aya tak enak hati. "Tidak papa Mbak, ini tugas saya, yaudah silahkan Mbak." Ucap supir itu ramah. Aya turun dari mobil, "Kalo gitu saya permisi Mbak," pamit supir itu " Iya Pak, makasih ya Pak." "Sama-sama" * Aya berdiri di depan gedung besar yang bertulisan Althair Corp. 'Wooowwwww gede banget, pengen deh kerja di gedungan kayak gini pasti gajinya gede pasti kalo Aya di gedungan gini Tante Anis gak bakal deh tu marah-marah lagi.' Aya masuk ke dalam gedung itu dengan pandangan kagum. 'Ihh Pak Alex mana si?' Aya menggerutu, pasalnya di dalam gedung sebesar ini Aya tidak tau harus mencari Alex ke mana. Aya mehampiri resepsionis. "Mbak, ruangan Pak Alek di mana ya?" Tanya Aya pada mbak resepsionis yang dandanannya udah mirip ledies club malam. Mbak resepsionis itu memandang Aya dari atas sampai bawah, dan menatap sinis Aya. "Ada keperluan apa?" Ketusnya. Aya bingung harus jawab apa. "Dasar bocil!! Sana pergi, ganggu orang aja!" ucapnya pada Aya. Aya cemberut kesal, "Iss Tante, Aya kan cuma nanya ruangan Pak Alex." "Apa kamu bilang?? Tante?! Kamu itu yang bocil, sana pergi!! Kalo gak saya panggil satpam ni!!" ancam nya. "Panggil aja, Aya gak takut." Tantang Aya. "Satpaaaaaaaaam!!" datang dua orang satpam menghampiri mereka. "Nih Pak usir bocil pengganggu ini dari sini!" ujarnya sinis. Satpam langsung memegang lengan Aya, namun Aya berontak. "Ihhh lepasin!! Aya mau ke temu Pak Alex! lepas gak!! kalo gak Aya gigit ni!?" Ancam nya. Satpam masih saja menarik Aya, namun Aya tetap memberontak untuk melepaskan diri. "Aaaaaa tolong!" teriak Aya. "Heh bocil diem!" bentak resepsionis itu, "Udah pak cepet, bawa keluar ni pengganggu!" "Baik Mbak!" satpam mulai menyeret Aya, "Lepasin gak!!! " "ADA APA INI?!" Suara keras seorang lelaki membuat perkelahian terhenti. "Ini pak Daniel ada gadis tiba-tiba datang ngerusuh di sini." Adu resepsionis itu seraya menatap tidak suka pada Aya. Aya merasa tak terima di katain perusuh "Ihh, Aya nggak datang ngerusuh kok, orang tadi Aya nanya baik-baik sama Tante ini, tapi Tante ini malah marah-marah dan ngusir Aya." Sahut Aya. Daniel memperhatikan gadis polos di depannya ini, dengan keadaan yang cukup berantakan karena habis berkelahi tadi. 'Jadi ini cewe polos yang di ceritain Alex.' "Kamu Karin, tidak sepantasnya kamu berprilaku seperti itu terhadap tamu!" Alex memberitahu gadis resepsionis itu. Resepsionis yang bernama Karin itu hanya menunduk dan minta maaf pada Daniel. "Jangan ulangi lagi, jika kamu masih mau bekerja di sini!!" "Ii ..Iya Pak maaf, saya janji tak akan mengulanginya." Aya menatap Karin lalu menjurkan lidahnya, Karin yang melihat lansung naik darah, namun ia menahannya karena masih ada Daniel di sini, bisa-bisa dia akan di pecat. Daniel melirik Aya yang sedang mengejek Karin. 'Lucu banget njir, gemes pengen cubit pipinya,' batin Daniel. "Kamu mau ketemu sama Alex kan?" Tanya Daniel pada Aya. Aya mengangguk "Iya Kak Aya mau ketemu Pak Alex." "Mari ikut saya, saya antar ke keruangannya, dan kamu Karin lanjutkan pekerjaan mu!" Daniel merupakan sahabat sekaligus tangan kanan Alex di perusahaan, kemarin Alex sudah menceritakan masalahnya, termasuk masalah nikah kontraknya dengan Aya gadis polos dan lugu itu. Aya mengekor di belakang daniel, Daniel mengetuk dan masuk keruangan yang di pintunya bertulisan CEO, Aya diam di belakangnya Daniel. "Kok bisa sama Lo??" Tanya Alex pada Daniel tanpa menoleh ke arah Daniel dan Aya. "Tadi ada keributan di bawah, ternyata dia lagi ribut sama Karin." Alex langsung menatap Aya, Aya yang di tatap langsung menunduk takut, Daniel paham, kalau sahabatnya ini butuh ruang untuk berbicara. "Gua pergi dulu." Ujar Daniel pada Alex. Alex hanya mengangguk menanggapi ucapan daniel. "Lo hati-hati ya di sini manis, Alex bisa gigit lohh~" bisiknya pada Aya, Aya membulat kan matanya. "Be..beneran kak?" Daniel terkekeh "Nggak, gua becanda." "Isss" Aya memajukan bibirnya Tanpa Alex sadari ia tersenyum melihat tingkah laku Aya yang menggemaskan. "Jadi Lo kelahi sama siapa?" Alex menatap Aya yang masih berdiri. "Pak Alex, Aya boleh duduk kan ? Aya capek nih abis cakar-cakaran~" Alex terkekeh mendengar ucapan Aya. "Duduk aja, lagian siapa suruh kelahi." "Ga ada yang nyuruh si, ihhh tau ahh~" Aya memajukan bibirnya manyun. 'Anj*ng gemes banget pengen gua kawinin sekarang juga,' 'astaga Alex sadar, ingat "dia" Alex menyadarkan pikiran nya yang mulai aneh. "Kenapa bisa Lo kelahi?" "Ihhh Tante nya tu nyebelin banget tau Pak, masa ya, Aya kan cuma nanya Pak Alex ke Tante itu, terus Tante nya malah marah-marah, kan nyebelin!" Adu Aya dengan antusias. Alex terkekeh mendengar Karin di panggil Tante oleh Aya. "Kok Bapak malah Ketawa sih?!" "Enggak, siapa yang ketawa? Gua gak ketawa." Alex memasang wajah datar nya. Aya mengerucut kan bibirnya. Alex melirik Aya yang sedang kesal. "Udah mending Lo minum dulu." Alex menyodorkan sebotol minuman pada Aya. Aya meneguknya hingga habis 'Buset dah.'Haus apa doyan ni bocil?' Batin Alex.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD