Chapter 40

1747 Words

Dengan napas tersengal, Gylea sampai juga ke puncak bukitnya. Di hadapannya masih berdiri kokoh istana yang beberapa bulan lalu saat pertama kali melihatnya, sempat membuatnya terpaku. Mengaguminya. Kini istana itu sudah seperti bagian yang mengisi warna kehidupannya. Gylea menarik napas panjang, melepas rasa lelahnya lalu mengusap keringat yang ada di dahinya. Cuaca sudah mulai dingin, matahari pun sudah tenggelam, tergantikan dengan pancaran sinar bulan yang sedikit temaram. Alicka memang meneleponnya kemarin, memberitahukan kalau Bastian akan pergi ke istana, mendorong Gylea agar mau juga ke sana untuk menemuinya. Walaupun ia tahu bisa saja Bastian tidak jadi datang, Gylea tetap memantapkan tekadnya untuk datang. Mumpung ini hari libur, pikirnya. Tadi ia sempat mampir ke sungai

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD