Tangan Gylea secara refleks menampar keras wajah pak Ewok. Didorong oleh perasaan marah dan jijiknya. Ia sangat tidak rela, laki-laki ini telah melecehkannya. "Pergi!" usirnya. Hanya kata itu yang mampu diucapannya. Gylea menutup wajahnya, tidak sudi untuk melihat lagi pada pak Ewok. Tubuhnya gemetaran karena menahan segala emosinya. Mengapa laki-laki itu sangat berani? Apakah dia salah satu penghuni pasien RSJ ini? Namun, tidak mungkin mang Ujang mengijinkannya, bukan? Logikanya kalau orang ini waras dan benar-benar orang yang tidak mampu, tidak mungkin bisa senekad itu berani menciumnya. Sekali pun merasa sangat tertarik padanya. Gylea menarik kesimpulan kalau pak Ewok itu orang setengah gila atau suruhan orang yang ingin menerornya. Tetapi siapa dan apa maksudnya? Selama ini, ia

