bc

My Tsundare CEO

book_age16+
1.8K
FOLLOW
15.3K
READ
billionaire
love-triangle
possessive
CEO
drama
comedy
mystery
city
multiple personality
sassy
like
intro-logo
Blurb

Lisa Lolita tidak menyangka hidupnya yang serba kekurangan berubah menjadi 180 derajat sejak bertemu dengan Edgar Giano. Seorang CEO bisnis waralaba brand makanan nomor satu di Indonesia.

Bahkan dia diminta menjadi sekretaris Edgar yang tsundare. Namun sayangnya, kepribadian Edgar membuat Lisa harus bersabar.

Di tengah jalan Lisa menjadi sekretaris, dia difitnah menjadi pelaku teror perusahaan.

Bagaimana kisah Lisa saat menjadi sekretaris? Akankah dia menguak pelaku teror perusahaan yang sebenarnya?

Yuk, langsung baca aja kisahnya!

chap-preview
Free preview
1. Awal Jumpa
"Keluar! Kamu tidak punya uang, buat apa makan di sini?!" Suara teriakan itu kembali terdengar di telinga seorang Lisa. Wanita miskin yang berpakaian lusuh. Rambutnya tak teratur, wajahnya pucat. Dia sedang kelaparan, namun tak mempunyai sepeser uang. Hanya kalung liontin berwarna ungu diamond yang ia punya. Dijual? Tidak akan! Iya, itu adalah kalung peninggalan ibunya. Dia tidak mungkin akan menjual benda kesayangannya itu. Dia pikir, dunia itu sesuatu yang bisa menolongnya. Sesuatu yang di mana memiliki orang-orang yang berjiwa sosial tinggi. Namun nyatanya tidak. Tak ada satupun yang mau menolong Lisa. Bahkan secuil nasi tak ada yang dengan murah hati memberikan itu ke Lisa. Lisa hidup sebatang kara. Gadis 21 tahun yang ditinggal ayah dan ibunya pergi untuk selamanya. Sejak kecil, dia adalah anak yang manja kepada orang tuanya. Memiliki keluarga harmonis, selalu berkecukupan, tak ada yang harus Lisa khawatirkan. Semua itu berubah dalam sekejap waktu dia duduk di kelas 11 sekolah menengah atas. Kedua orang tuanya kecelakaan, bisnis ayahnya bangkrut dan menyisakan hutang yang banyak pada bank, menyebabkan semua hartanya disita oleh pihak bank. Lisa yang anak tunggal, harus menjalani hidup penuh liku sampai sekarang. Hidup sebagai gadis terlantar. Dan saat ini, dia hendak makan di sebuah rumah makan terkenal di kota. Rumah makan yang sudah memiliki ratusan cabang. Tetapi Lisa justru datang tanpa membawa uang ke tempat resto mewah tersebut. Alhasil, dia diusir dari sana. Dari Foodast. Foodast. Sebuah perusahaan waralaba makanan terbesar di Indonesia. Memiliki lebih dari dua ribu cabang rumah makan, seribu menu, juga memiliki banyak anak perusahaan. Foodast Resto, Foodast snack, Foodast  ice, Foodast junk, semua itu adalah bagian dari Foodast. Lisa akhirnya memilih untuk melangkah keluar dari Foodast Resto secara perlahan. Dia memperhatikan orang-orang di sekitarnya. Semuanya terlihat cantik. Make up yang mereka pakai sangat membuat Lisa iri. Lisa ingin sekali mencoba memakai make up. Dari layer untuk kulit wajah, pewarna seperti blush on dan eyes shadow, juga pemulas bibir yang memberikan kesan segar. Tapi itu semua pasti hanya akan menjadi angan-angan Lisa. Gadis lusuh sepertinya, tak akan bisa mampu mencoba atau bahkan membeli alat make up. "HEH JANGAN LARI!" Lisa yang sedang berjalan santai di trotoar, langsung menoleh ke belakang begitu dia mendengar suara teriakan dari seseorang. "JANGAN LARI KAMU!" Diperhatikan baik-baik, nampaknya ada dua orang yang tengah kejar mengejar. Dan satu orang itu memakai topeng hitam dan membawa sebuah tas kantoran. Lisa yakin, orang itu pasti telah mencuri sesuatu. Dengan beraninya, Lisa bertekad akan menangkap pencuri itu. Dia lantas menyiapkan kakinya dengan santai. "DASAR PENCURI!!" Bug bug bug Suara larian seseorang itu membuat Lisa bersedia. Semakin dekat, semakin dekat, dan ya! Lisa sedikit mengangkat kakinya untuk menghadang orang itu. Bugh! Lisa tersenyum puas saat targetnya sekarang terjatuh ke trotoar. Dia segera mengambil tas yang pencuri itu bawa. "Makanya, Mas, jangan jadi pencuri!" "Berani-beraninya lo ngerusak rencana gue?!" Lisa meneguk salivanya dengan kasar begitu melihat sang pencuri mulai bangkit dengan mengepalkan kedua tangannya. "Sa-saya cuma mau batuin orang lain." Dia menyembunyikan tas di balik punggungnya. "Balikin tas itu sekarang juga, atau lo bakal kena amukan gue?!" "Nggak! Ini tas milik orang lain, bukan milik kamu!" elak Lisa. "Oh, jadi itu mau lo? Rasain amukan dari gue!!" Pencuri itu menggerakkan tangannya dan akan memukul wajah Lisa. Lisa langsung menutup matanya. Jujur saja dia takut untuk mendapatkan pukulan. "Kurang ajar!" Bugh! Seorang pria muda tiba-tiba saja datang dan memukul sang pencuri itu. "Berani-beraninya kamu nyuri rahasia perusahaan saya?!" Bugh! Bugh! Pria itu tak hentinya untuk memukul sang pencuri. Lisa dapat melihat jelas ada rasa amarah yang besar pada pria itu. Merasa tak kuat untuk mendapatkan pukulan lagi, sang pencuri langsung lari dengan cepat meninggalkan tempat itu layaknya pengecut. "I-ini punya Bapak?" tanya Lisa dengan grogi. Dia memegang tas itu begitu gemetar. Demi apapun, sosok pria di hadapan Lisa saat ini, membuat jantung gadis itu berpacu dengan cepat. Pria yang mengenakan jas biru dongker dengan kemeja hitam, tatanan rambut begitu rapi, mempunyai postur tubuh yang hampir sempurna dengan tubuh tinggi dan tegap. Terlebih, wajahnya memiliki pahatan bak dewa. Sedikit seperti bukan orang Indonesia. Rahang yang tegas, mata tajam, alisnya tebal, serta bibir yang menawan membuat Lisa tidak bisa mengedipkan matanya. "Iya, ini milik saya. Terima kasih sudah membantu saya," ucap pria itu. Lisa masih melamun, dia tidak sadar jika tas yang ia pegang sudah berpindah ke tangan orang yang ada di depannya. "Saya Edgar." Edgar mengulurkan tangannya, untuk mengajak Lisa bersalam kenal. Lisa membuyarkan lamunannya. Dia menerima jabatan tangan dari Edgar. "Sa-saya Lisa, Pak." "Oh Lisa. Karena sudah menolong saya, saya mau memberikan kamu sedikit hadiah." "Saya ikhlas menolong Bapak, saya tidak perlu hadiah, Pak." "Katakan saja, apa mau kamu? Saya akan turutin." "Saya mau jadi istri Bapak!" Lisa langsung membekap mulutnya sendiri setelah melintarkan kalimat yang konyol. Astaga, dia benar-benar tidak fokus. "Maksud saya, saya mau di make over, Pak." Edgar mengangkat sebelah alisnya karena mendengar permintaan aneh dari Lisa. "Make over? Untuk apa?" "Saya hanya ingin mencoba tampil cantik sebelum saya meninggal," jawab Lisa yang tiba-tiba menggunakan nada sendu. "Apa kamu mempunyai penyakit berat?" "Tidak." "Apa ada seseorang yang mengincar nyawamu?" "Tidak." "Apa kamu mau bunuh diri?" "Bapak gila? Saya tidak mungkin akan melakukan itu!" "Lantas, kenapa?" "Saya takut nantinya saya  tidak kuat lagi dengan hidup saya yang berat." Edgar meraih kedua pundak Lisa. Dia menatap gadis itu dengan lekat. "Jangan putus asa. Sebesar apapun masalah yang kamu hadapi, pasti akan ada jalan keluarnya. Tergantung dirimu saja. Mau mencoba mencari jalan, atau membiarkan dirimu di jalan yang salah." Lisa mengerjapkan matanya beberapa kali. Dia hanya masih tidak percaya dengan kehadiran sosok pria di depannya. "Apa Bapak seorang pangeran? Atau Bapak seorang malaikat? Kalau iya, semoga saja Bapak datang untuk menyelamatkanku dari dunia yang kejam ini." Edgar tertawar renyah mendengarkan ucapan Lisa. Dia rasa, baru kali ini dia bertemu dengan gadis lugu seperti Lisa. "Saya hanya manusia biasa. Saya sedang baik saat ini. Namun, biasanya saya adalah orang yang paling menyebalkan." "Kok bisa gitu? Bisa berubah ubah sifat? Wah, Bapak bunglon, ya?" tanya Lisa terheran-heran. "Bukan. Intinya saya bisa saja menjadi orang yang kejam." "Tapi Bapak ganteng banget, ya," puji Lisa yang langsung menunduk malu. "Terima kasih. Kalau begitu, mari masuk mobil saya. Saya akan bawa kamu ke salon untuk di make over." Mata Lisa berbinar. Hatinya mendadak menghangat setelah mendengar ajakan Edgar. "Yey!! Akhirnya aku di make over!" teriaknya riang.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Om Tampan Mencari Cinta

read
401.2K
bc

CUTE PUMPKIN & THE BADBOY ( INDONESIA )

read
112.8K
bc

MANTAN TERINDAH

read
7.2K
bc

Bastard My Ex Husband

read
383.3K
bc

Suamiku Bocah SMA

read
2.6M
bc

Fake Marriage

read
8.6K
bc

HELP ME - BAHASA INDONESIA (COMPLETE)

read
10.0M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook