Eren menghampiri suaminya yang sudah bersiap untuk tidur. Eren duduk di tepi ranjang dan berusaha mengatur napasnya. Karena ia ingin menanyakan sesuatu yang mungkin bisa membuat King curiga kepadanya. “Ada apa? Mau bertengkar lagi?” tanya King. “Apa sih, aku nggak mau bertengkar kok,” geleng Eren. “Terus?” “Aku mau tanya sesuatu,” kata Eren mengelus leher belakangnya. “Tanyakan saja.” “Apa Nilam pernah memperlihatkanmu sesuatu dari masa kecilnya?” tanya Eren berhati-hati sekali untuk mengeluarkan pertanyaan tersebut. “Dari masa kecilnya? Seperti?” “Ya mungkin sesuatu,” kata Eren. “Lalu jika iya, kenapa?” “APA?!” Eren membulatkan mata. “Dia pernah memperlihatkanmu? Kamu melihatnya?” “Eren, pelan-pelan, kamu seperti ketakutan,” geleng King. Eren terpancing, ia berusaha tenang, ji

