Mereka lalu sarapan bersama, sesekali Nilam menoleh melihat wajah suaminya untuk memastikan apakah King masih marah atau tidak, Nilam berusaha tenang agar tidak terbawa suasana. Sementara itu, Halima dan Minten saling bertukar pandangan, mereka saling menatap apakah yang terjadi pada majikan mereka. Mengapa suasana menjadi dingin tak karuan seperti ini. Tak lama kemudian, yang memecah keheningan adalah Eren yang datang dengan tiba-tiba dan duduk di hadapan Nilam. “Sayang, aku datang,” kata Eren menyentuh lengan suaminya. “Ambilkan piring untuk Mbak Eren,” titah Nilam. Minten mengangguk lalu melangkah menuju dapur, mengambil piring lebar berwarna putih dan sendok emas yang cukup berat, lalu di berikan kepada Eren yang sudah duduk tanpa dipersilahkan. “Sayang, hari ini aku ada undangan

