Prolog

243 Words
“Mas, kamu mau ke mana? Kenapa kamu bawa koper yang isinya banyak banget. Apa hari ini ada jadwal meeting di luar negeri lagi, kok aku nggak dikasih tahu?” Selalu itu yang ditanyakan Adinda kepada suaminya yang bernama Reyhan. Beralasan selalu meeting atau bertemu dengan klien pekerjaan di luar negeri yang entah di mana negaranya. Sampai suatu hari. Reyhan memasukkan pakaian dan barang-barang pribadinya ke dalam koper itu, hampir seisi lemari dia bawa. Sebagai seorang istri pasti bingung dan merasa aneh kenapa suami selalu meeting bawa pakaian seperti akan pindahan rumah. Apa seribet itu laki-laki? Jawabannya tidak! Yang semua orang tahu paling ribet dan selalu bawa barang-barang banyak untuk ke luar negeri itu kaum wanita, bukan kaum laki-laki seperti Reyhan. Di ruang tengah. “Mas, jawab aku dong mau meeting ke mana?” tanya Adinda. “Kamu bisa diam nggak, sih! Lebay dan selalu merengek seperti ini kalau ditinggal suami kerja,” jawab ketus Reyhan. “Bukan begitu, Mas. Tapi ....” Belum sempat Adinda melanjutkan ucapannya, dia sudah ditinggal oleh suaminya tanpa adegan menyalami suami, dicium kening sama suami, dan tanpa basa-basi lagi. Adinda melihat suaminya sudah berhasil memasukkan koper ke dalam bagasi mobil itu, dia masuk ke dalam mobil dan menancap gas full. Cittttt... Sampai terdengar bunyi mobil yang melaju secepatnya. Hati seorang istri yang selalu diperlakukan seperti ini oleh suami yang dulunya lembut, tutur katanya halus, baik hati dan tak pernah mengecewakan sama sekali. Siapakah sosok Reyhan itu?
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD