17. Let’s Start Begin

1432 Words

Aku masih diam di tengah kebingungan Utha. Sudah satu jam kami tiba di rumah sejak Utha menjemputku dari rumah Ibu. Belum ada kata yang keluar dari mulutku sejak itu, tak satu pun meski hanya jawaban dari salamnya yang hanya ku gumamkan dalam hati. Tatapanku pun tak bisa benar-benar tertuju padanya. Ada rasa bersalah yang menggunung ketika mendapatinya kini ada di dekatku, dan rasa bingung bagaimana cara mengungkapkan apa yang saat ini ku rasakan setelah membaca surat yang sudah ditulisnya sepenuh hati. "Lan," panggil Utha yang kini duduk di sampingku. Aku meliriknya, Utha terlihat frustrasi entah karena apa. Wajahnya kusut, air mukanya terlihat tidak baik-baik saja. "Kamu baik-baik aja?" tanyanya terlihat ragu. Bukankah kalimat itu seharusnya ia tujukan untuk dirinya sendiri? "Kamu t

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD