Tok tok tok... Jay mengalihkan atensinya pada pintu ruangannya yang diketuk. “Ya, masuk.” Sahutnya dari dalam. Fania orang yang mengetuk pintu tersebut lalu masuk ke dalam. “Permisi pak, apa Bapak tadi meminta saya untuk ke sini?” tanya Fania dengan sopan. “Iya. Silakan duduk.” jawab Jay seraya mengisyaratkan kepada Fania untuk duduk di salah satu sofa dengan lirikan matanya. Fania mengangguk dengan senyum tipisnya lalu mengikuti perintah dari Jay. “Kalau boleh tahu ada apa ya Pak?” “Kemarin malam kamu izin pulang cepat 'kan? Kamu ke mana? Dan kenapa juga tidak mengabari saya sebelumnya?” tanya Jay yang tampak menatapnya tajam dan penuh selidik. Fania membasahi bibirnya dengan mata yang bergerak-gerak ke arah lain. “Saya ada urusan keluarga Pak kemarin, adik sepupu saya sedang meng

