Cerry Pov.
Percayalah tidak ada yang aku sesali di dunia ini selain jatuh dan percaya pada mimpi kosong yang selama ini menjadi harapanku. Dan aku harus menerima segala mimpi buruk hanya karena berharap. Semua yang kualami tidak lebih baik dari jalang di club malam yang menawarkan selakangannya untuk mendapatkan uang. Aku sekarang bisa dikatakan b***k pria yang dengan seenaknya mengklaim dirinya tuanku. Padahal aku tidak pernah menjual diri. Dan aku tidak berhutang apapun dengannya. Yang berhutang itu Ken, b******n tua dan penjudi.
Di markas ini, meski bukan wanita panggilan tapi profesi itu seolah sedang aku jalani. Merayu, memohon, menjilat, dan apapun aku lakukan untuk membuat seorang Scott mau membantuku membalas dendam.
Jika para wanita jalang di club mendapatkan haknya setelah memuaskan pelanggan maka itu tidak berlaku padaku. Nasibku bahkan lebih buruk dari jalang di club malam.
Tidak ada penghargaan yang aku terima dari segala hal yang aku lakukan. Pria itu mengabaikanku, matanya mencemooh permintaanku. Dari sinilah aku berhenti untuk berharap. Aku sudah tidak mau bergantung padanya dan mulai memikirkan cara agar lepas dari jeratan Scott.
Saat ini aku harus menemukan cara untuk kabur dari b******n bernafsu besar itu. Ini sudah seminggu sejak adegan yang kuanggap percintaan berdarah. Ku yakinkan hati dan jiwaku agar berhenti memikirkan cara merayu Scott dan segala macam ide untul memuaskan egonya. Sebab di sudut terkecil dalam hatiku berharap jika pria berkuasa sekaligus bernafsu besar itu bersedia membalaskan dendamku.
Aku duduk di balkon markas Scott yang menyerupai kastil kuno di inggris. Sebuah penghargaan khusus harus di anugrahkan pada Scott karena mampu membangun bangunan yang luar biasa di tengah hutan. Aku bahkan tidak membayangkan betapa rumit segala macam prosedur untuk membangun markas ini. Kecuali jika Scott membeli semua tanah yang seluas gunung ini. Jika ia memiliki uang maka hal itu tidak sulit. Hanya saja itu membuatku kesulitan.
Disinilah masalahku. Bagaimana caranya agar aku bisa lari dari markas ini tanpa tertangkap anak buah Scott atau tersesat di hutan dan berakhir menjadi santapan serigala peliharaan Scott. Salah langkah maka semua berakhir. Jangankan balas dendam, melihat matahari esok saja belum tentu aku lakukan.
"Ini membuatku sakit kepala. "
Ngomong- ngomong mengenai Cerry yang lain. Entah kenapa akhir - akhir ini ia jarang keluar menggantikan ku. Padahal aku sangat berharap untuk tidak lagi tersadar dan bisa tenggelam ke dalam mimpi semu yang indah. Aku berharap melayang tanpa beban digantikan olehnya meski sebentar. Sayangnya ia seolah menghilang dan aku tidak lagi menciptakan karakter bayangan itu lagi.
Dari sini aku bisa melihat rombongan mobil maybach datang memasuki markas. Kemudian seseorang yang bersetelan hitam dan rapi membuka pintu Maybach yang terletak di tengah.
Bisa ditebak jika pria yang sedari tadi ada pikiranku lah yang keluar dari mobil yang dibuka oleh pria berjas hitam. Jas Armani yang ia kenakan seakan berkilauan di terpa sinar matahari. Aku begitu salut pada tangan yang menciptakan jas itu. Mereka tidak pernah gagal membuat si pemakai terlihat luar biasa. Salah satunya Scott.
Sepertinya Scott tahu jika aku memperhatikan dirinya dari atas sini. Mata gelapnya menatapku langsung dan sekali lagi berhasil membuat lututku lemas. Aku sangat hafal pada sorot mata berapi - api yang ia tunjukkan padaku. Dan hal itu merupakan salah satu alasan kenapa aku harus segera pergi dari sini. Aku muak dengannya. Aku muak dengan harapan palsu yang muncul ketika melihatnya.
Aku memalingkan wajahku ke arah lain. Sepertinya pemandangan pohon di hutan yang terletak di balik markas ini jauh lebih menyejukkan mata. Setidaknya aku bisa memimpikan kebebasan yang aku inginkan.
Cerry Pov End.
Normal Pov.
Scott menunjukan seringai pada gadis yang menatapnya di atas sana. Harus Scott akui dari sudut sini Cerry terlihat seperti malaikat. Efek sinar matahari yang menerpa rambut golden pinknya membuat Cerry sangat murni. Inilah yang awalnya Scott inginkan. Bercinta dengan makhluk yang semurni malaikat. Dia merasa dengan demikian ego dan jiwa buasnya bisa terpenuhi.
Tapi sedetik kemudian Seringai Scott turun. Melihat Cerry memalingkan wajahnya entah kenapa membuat Scott merasa gagal. Dia tidak suka Cerry melihat ke arah lain atau mengagumi hal lain selain dirinya. Dia mau Cerry menjadikan dirinya adalah dunia Cerry. Seutuhnya.
"Beraninya kau menatap hal selain diriku Cerry. "
Dengan langkah lebar Scott masuk meninggalkan mobilnya dan masuk ke dalam. Hal yang pertama ingin ia lakukan adalah menghukum gadis yang berani memalingkan wajahnya dari dirinya. Sungguh alasan bodoh karena cemburu pada hal kecil. Tapi itulah Scott.
Entah saat Cerry melakukan itu ada bayangan imaginer jika Cerry meninggalkan dirinya, dia akan pergi darinya dan menghilang. Lalu muncul pemikiran sesat yang seolah membisikkan sesuatu di telinganya.
' Cerry tidak ingin melihatmu. '
'Kau membuat Cerry kecewa. '
'Kau akan kehilangan Cerry, Scott. '
'Cerry jijik padamu. Dia benci padamu...'
Bisikan kejam yang seolah diciptakan oleh iblis di pundaknya mencakar secara kejam jantung Scott. Dia tidak mau mengakui jika hal itu akan terjadi jika ia tidak mau melakukan apa yang Cerry inginkan.
''Tidak, dia tidak akan meninggalkan ku. Aku akan mengikatnya bagaimanapun caranya. "
Akhirnya Scott sampai di balkon markasnya. Punggung yang pernah menjadi korban cambuknya terlihat begitu kesepian. Rasa bersalah sempat terselip di hatinya namun dengan cepat ia tepis. Dia bukan pria murah hati yang akan menyesal sudah menghukum seseorang untuk mendisiplinkan nya.
Bersikap seolah mendominasi dunia, Scott menarik Cerry dan menempelkan tubuh Cerry di dadanya dengan erat. Dia ingin merasakan kehangatan sang gadis.
"Apakah pohon di luar sana lebih menarik dariku Cerry? " tanya Scott.
Cerry menggeliat untuk berontak tapi menghentikannya karena takut membuatnya marah lagi. "Lepaskan aku Scott, aku tidak bisa bernafas. "
"Aku tanya sekali lagi, apakah pohon di sana lebih menarik dariku? " tanya Scott yang mulai terdengar mengancam.
"Tidak, itu sama sekali tidak menarik! " jawab Cerry. Dia sangat lelah dengan pria ini. Dia ingin pergi darinya.
Pria gila ini memulai masalah ingin memulai masalah dengan hal yang tidak masuk akal...
"Tapi kenapa yang kulihat tidak seperti itu? " bisik Scott di telinga Cerry.
"Apa sebenarnya yang kau inginkan Scott? " demi Tuhan, Cerry benar-benar lelah dengan pria ini.
"Gadis pintar, ayo__akan ku tunjukkan apa yang kuinginkan. "
Cerry memejamkan matanya. Dia tau jika sekali lagi akan memerankan profesi seperti jalang.
tbc.