Cerry bersemangat menunggu hari ini. Pola hidup Scott berhasil ia amati dan hafalkan hingga di luar kepala. Helaan nafas Cerry terdengar berat. Dia tau apa yang harus ia lakukan saat ia berhasil keluar dari markas terkutuk ini. Langkah pertamanya adalah mereset kembali otaknya agar tidak berharap pada orang lain. Terlebih pada orang asing.
Kini ia mengetahui maksud nasehat ibunya ketika bicara tentang orang asing. Jangan pernah percaya terhadap orang asing.
Pelanggaran kecil dari mampu mengubah hidup ke arah yang tak terduga, meskipun bukan hal yang mengerikan tapi tidak bisa dikatakan baik. Pengalaman tentang Scott mengajari dirinya dengan baik. Tidak ada cara untuk kembali ke awal sebab jalan itu telah di tutup oleh waktu.
Manusia tidak mungkin kembali ke waktu yang diinginkan tapi yang bisa dilakukan hanyalah memperbaikinya.
.
Setelah melihat rombongan Roll Royce menghilang dari pandangan, otak Cerry langsung berputar cepat. Kegagalan dalam melarikan diri dari sini bukanlah rencananya. Pertama-tama ia harus mendapatkan pakaian. Ini wajib, dia tidak mungkin melarikan diri dalam kondisi seperti makhluk pra sejarah. Meskipun para hidung belang diluar sana akan menyukainya, Cerry tidak berniat memuaskan mata lapar mereka.
Baik, langkah kedua mengambil cream kocok yang terdapat di kulkas. Beruntung pelayan di markas ini sudah pulang setelah pekerjaannya selesai. Jadi tidak ada yang akan mengawasinya ketika ia akan mengacaukan lensa CCTV. Sempurna.
Cerry mulai menyemprotkan cream kocok ke lensa camera. Dia perlu membutuhkan jeda untuk bersembunyi tanpa dipantau oleh Scott. Dan langkah terakhir adalah mengambil segala kebutuhannya untuk membalas dendam.
Terakhir, ia mulai bersembunyi. Cerry tau sebentar lagi Scott akan kembali. Oleh karena itu dia harus siap di Aston Martin milik Scott. Sesuai kebiasaan Scott, dia akan memakai mobil ini jika tidak sedang bekerja.
.
.
.
Pria bersetelan memukau berjalan seperti seorang raja yang berwibawa, ia tampak acuh tak acuh dengan pengawasan bodyguard yang mengelilingi. Seorang wanita dengan paksa menghentikan langkah Scott yang berakhir dengan dorongan kejam dari salah satu body guard bertubuh besar.
"Scott, kenapa kau menolak teleponku! aku merindukan mu Scott! " Wanita berambut pirang berdada besar itu berteriak untuk menarik perhatian Scott. Dia memiliki keyakinan akan tubuh indahnya yang selalu menjadi favorit Scott. Tapi akhir - akhir ini dia tidak mendapatkan telepon dari Scott dan wanita yang bernama Alice itu tau jika ada yang salah di sini.
"Aku tidak berminat, " jawab Scott acuh tak acuh. Ia tetap melanjutkan langkahnya menuju ruang bawah tanah. Di saat Alice yang berprofesi sebagai model itu mencoba menerobos untuk meraih Scott, cengkraman dari body guard Scott langsung menghentikan niatnya.
"Usir dia dari club, " perintah Scott pada anak buahnya. Wanita gila semacam ini adalah hal yang ia benci. Sayangnya dia juga tidak menyalahkan jika para wanita itu menggila. Pesonanya memang sulit ditepis hingga mampu merusak otak mereka.
"Tidak Scott, jangan lakukan ini! " Wanita itu terus memohon, sayangnya Scott tidak memperdulikan ucapannya.
Apapun yang terjadi pada Alice tidak akan menarik perhatian pengunjung. Mereka terlalu terbuai dengan aksi DJ di lantai menari. Sedangkan yang lain sudah tenggelam dalam alkohol. Mereka di sini hanya ingin bersenang - senang jadi tidak ada waktu bagi mereka untuk melihat drama murahan itu.
Di ruang bawah tanah Louis sudah menunggu dirinya. Senyum mengejek Louis membuat Scott gatal ingin menyumpal mulut Louis dengan d**a wanita. Setidaknya itu mampu menghilangkan senyumnya yang memuakkan.
"Hei, jangan melototiku seperti itu. Aku hanya bersimpati pada wanita yang mulai menggila karena merindukan kejantananmu, Scott. " Louis membela diri dari serangan Scott.
"Tutup mulutmu. "
"Baiklah, setidaknya sekarang ini aku tidak memiliki saingan, kenapa? Sebab Scott Anderson telah bertaubat. Demi Tuhan hal itu harus dirayakan oleh kaum pria. "
"...."
Scott mulai mempertanyakan otaknya ketika menjalin pertemanan dengan makhlul pirang di depannya. Bagaimana mungkin dia bisa merasa tidak terancam di depan pria menyebalkan bermata biru.
Wajah kesal Scott mulai menakuti Louis, dengan cepat ia mengalihkan objek pembicaraan.
"Aku bersama Josh mulai memantau perkembangan proposal proyek jalan dari pemerintah. Para pesaing mulai bergerak menggunakan cara kotor tapi kami sudah mengantisipasi hal itu. Jebakan sudah mulai disebar. Tinggal menunggu waktu untuk meledakkan dan proyek itu berada di tangan kita. "
"Terus pantau, lalu mengenai Wood dan White. Bagaimana hasilnya?"
"Untuk sekarang para pemegang saham menolak menjual sahamnya. Mereka yakin jika perusahaan yang dikendalikan Justine akan berhasil memenangkan tender. Kita harus bersabar. "
"Kesabaranku tidak memiliki stock yang banyak. Jika mereka menolak maka lakukan cara biasanya. "
Louis menghela nafas, inilah yang tidak ia sukai dari Scott, " Lebih baik kita tidak memiliki banyak musuh, Scott. Percayakan padaku dan tidak lama lagi mereka dengan suka rela menjual sahamnya untukmu. "
"Hn. "
Scott mulai menyalakan laptopnya. Tanpa sadar pikirannya beralih pada gadis yang membuatnya melakukan sesuatu pada perusahaan Wood dan White. Entah apa yang terjadi pada hatinya, dorongan untuk memanjakan Cerry timbul tak terkendali. Dia bahkan sulit menyingkirkan bayang-bayang Cerry.
Sepertinya sedikit pujian dari Cerry akan membuatnya meledak dengan kegembiraan.
Benda kotak serba guna itu menyala. Ekspresi tercengang muncul di wajah Scott saat monitornya hanya melihat bayangan putih di layar, sedetik kemudian ekspresi itu berubah menjadi kemarahan.
"Kembali ke markas! " teriak Scott.
Scott melangkah dengan tergesa-gesa. Layar monitor yang hanya menampilkan warna putih membuatnya yakin jika Cerry berencana melarikan diri.
Para body guard yang melihatnya tidak bisa menyembunyikan ekspresi bingung. Mereka tau jika bosnya dalam keadaan mood yang buruk. Mereka hanya berusaha melakukan tugasnya secara profesional.
Louis menduga jika wajah kesal dan sikap terburu-buru Scott berkaitan dengan Cerry.
'Jangan-jangan gadis itu kabur, ' batin Louis. 'Ini bearti sahabatku sedang jatuh cinta ahahaha akhirnya pria b******n sepertinya jatuh cinta pada seorang gadis. '
Scott tidak lagi mengeluarkan kesan acuh tak acuh ketika melewati pengunjung Club. Para pengunjung yang berada di sekitarnya tanpa sadar menjauh karena aura membunuh yang ia keluarkan. Pria itu seperti predator yang menawan. Indah dan mematikan.
'Jika kau berani melarikan diri maka hukumanmu akan lebih mengerikan dari kemarin Cerry. '
Tangan Scott terus mengepal. Ada perasaan yang sulit dilukiskan di dadanya saat membayangkan Cerry menghilang dari hidupnya. Rasanya dia tidak bisa menerima hal itu. Jika dimungkinkan Scott akan merantai kaki Cerry agar tidak bisa pergi darinya. Dia harus ada untuknya dan menjadi miliknya.
Tbc