Semua orang yang mendengar suara itu, merasa terkejut.
"Ami!" teriak Julaeha.
Juhari dan Muradi sampai loncat dari kamar, dan segera turun ke dapur.
Julaeha yang langsung membuka pintu. Tertegun. Tampak Amirah sedang berdiri mematung, menatap ke bawah sumur yang beriak airnya masih terlihat.
"Ami! Syukurlah!" Julaeha secara spontan memeluknya dari belakang.
"Kamu tidak apa-apa kan, Mi?" tanya Juhari yang diekori Muradi di ambang pintu.
"Embernya sudah Ami naikan ke atas, tapi Ami gak kuat ngangkatnya. Jadi lepas lagi embernya ke bawah." Wajah Amirah yang memucat, berwarna lagi. Raut terkejut mereka pun, jadi terlihat biasa lagi.
"Hah! Aku kira yang kecebur ke sumur itu kamu, Ami." Juhari melepaskan kekhawatirannya. "Untung kamu gak kenapa-napa."
"Biar Aa aja yang ambilin airnya
