Episode 33

1804 Words

Gumelar disandarkan duduknya dengan punggung diganjal bantal. Rasa mual menyerangnya, juga pusing yang tidak juga hilang. "Kenapa, Gum? Malah dilihat aja buburnya." Muradi bertanya. "Kepalaku pusing sekali, ini. Mual juga." jawab Gumelar sambil mengernyitkan dahinya. "Paksakan makan dulu, Gum. Biar perutmu isi." saran Juhari. "Mumpung masih panas." sambungnya. Gumelar menurut, menyuapkan satu sendok ke mulutnya. "Oek oek!" Beberapa kali dia ingin muntah, sambil terus berusaha menelan makanannya. Muradi memberinya minum. Amirah yang mendengarnya dari ruang tengah, merasa terhina. Bubur yang dibuatnya dengan susah payah, ternyata telah membuat lelaki itu mual. Ia bangkit dari duduknya, lalu berdiri di ambang pintu. Keringat saja belum kering masih tampak di wajah dan lehernya, tapi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD