27. Midnight Guest

1657 Words

“Hai,” sapa Ian sebelum mempersilakan Kara masuk. Keningnya mengernyit. Kara tampak berantakan. Rambutnya setengah basah, matanya sembab dan merah. Tangannya memegang sebuah map berlogokan firma hukumnya. Bibirnya tersenyum enggan. Kara berjalan menuju sofa yang terletak di dekat jendela dan menghempaskan tubuhnya di sana. Setelah itu, ia mengirim pesan pada Satya untuk tidak mencarinya, lalu mematikan ponselnya. Punggungnya bersandar malas dan lelah. Ian menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Harus bagaimanakah ia bersikap kali ini? “Ada bir?” tanya Kara tanpa basa-basi saat Ian menyodorkan softdrink kalengan. Ian mengangkat alisnya. “Kamu tidak takut mabuk lagi?”  “I don’t care,” jawab Kara lemah. Matanya menerawang menembus jendela. Ian kembali dengan dua kaleng bir rendah alkohol.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD