Bab 47

1799 Words

Bagaskara "Mas, kenapa diam di sini? Para tamu undangan mencarimu." Emi menatapku geram dengan kedua tangan yang meremas gaunnya. Menurutku baju yang dipakainya kurang bahan dan tidak cocok untuk digunakan oleh wanita muslimah. Bahkan, kedua mataku langsung peri ketika melihatnya keluar dari ruang rias. Jauh berbeda dengan Vania ketika menjadi pengantin. Meskipun penampilan dan riasannya biasa, tapi justru kecantikannya semakin terpancar, dan aku lebih suka yang seperti itu daripada wajah yang dihias berlebih sampai terlihat seperti badut. "Acara belum dimulai, biarkan saja mereka mencariku." Kembali aku menatap ke arah langit yang dihiasi banyak bintang. Dulu, aku selalu mendapati Vania menatap dari arah sini. Sekarang aku mengikuti jejaknya, setidaknya mungkin bisa mengurangi kerind

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD