Bab 18

1894 Words

Aku berusaha membujuk Leo agar dia bisa menahan amarahnya karena ini tempat umum. Aku tidak ingin dia menjadi perhatian banyak orang karena emosinya yang membuncah. "Kenapa? Kamu mau membela orang seperti dia?" Leo menatapku tidak percaya dan Mas Bagaskara malah tersenyum bangga. "Tidak. Aku hanya tidak ingin orang-orang menilai kamu bukan orang yang baik, Leo. Aku mohon, tenanglah," ucapku lembut. "Aku minta waktu untuk berbicara dengannya sebentar, Leo, kamu bisa menunggu di dalam." "Apa?" teriaknya terlihat keberatan. "Sebentar, Leo, nanti aku cari kamu di dalam. Aku ingin melampiaskan emosi kepada pria tidak tahu diri ini," ucapku pelan. Leo mengangguk kecil, tapi dia tetap terlihat tidak rela masuk ke dalam restoran, dan aku menatapnya dengan tatapan meyakinkan kalau aku hanya pe

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD