UL 17

758 Words

Jam menunjukan pukul 11 malam waktu Bogor, Prilli belum bisa memejamkan matanya. Setelah tadi dia menghubungi mamanya saat makan malam selesai. Benar apa yang dikatakan Abra, dia sudah meminta ijin kepada mamanya. Mamanya menceritakan, jika Abra pernah kerumahnya tapi saat itu Prilli sedang tidur dan Abra tidak ingin menganggu, jadi Abra mengobrol dengan mamanya. Prilli bangun dari tidurnya, dia membuka jendela yang berhubungan langsung dengan balkon. Prilli berdiri dengan merentangkan kedua tangan, menghirup udara malam yang segar. Sejenak pikirannya melayang kemana-mana, memikirkan tentang masa lalunya, hidupnya, dan cintanya. Prilli menyipitkan matanya saat pandangannya jatuh keseseorang yang sedang duduk dikursi halaman belakang, orang itu membelakangi dirinya. Prilli mengenali

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD