UL 19

974 Words

Abra mengetuk pintu kelasnya, masuk sebelum disuruh. Pak Farhan yang mengajar matematika menatap kedua muridnya. " Prilli sakit?" Prilli dengan wajah pucatnya menggeleng. "Cuma pusing doang pak" "Kenapa nggak istirahat di UKS?" Abra mengeratkan pelukannya pada bahu Prilli, dari tadi cewek itu tidak pernah berhenti berusaha melepaskan rangkulannya. "Udah saya bilangin, tapi dianya nggak nurut pak." Prilli mendelik kesal pada Abra, menyuruh cowok itu diam. "Saya nggak apa-apa pak, beneran deh." Prilli berusaha menyengir dengan wajah pucatnya, memberitahukan jika dia baik-baik saja. Pak Farhan mengangguk pasrah dan mempersilahkan Prilli duduk di bangkunya. Abra dengan setia masih merangkul bahu Prilli, membuat pak Farhan mau tak mau berujar. "Itu nggak usah digandeng mulu Prillinya, A

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD