UL 15

1299 Words

Prilli duduk disamping Abra yang sedang memainkan gitarnya, sedang mengatur kunci gitarnya.  Mereka harus berlatih lagu apa yang akan mereka nyanyikan nanti untuk pengambilan nilai seni. Waktu yang tinggal sehari tentu saja membuat Prilli kelabakan tapi tidak dengan Abra yang santai saja, mau tidak mau membuat Prilli terus mengomel. "Abra serius! Ini tinggal sehari doang!" Abra mengacuhkan, memetik gitarnya membuat alunan nada. "Berisik! Buruan latihan elah!" Prilli menendang kaki Abra, membuat Abra meringis. "Latihan mulut lo b**o! Lagunya aja belum ditentuin." "Berisik! Tinggal nyanyi doang juga." Prilli menscrool layar hpnya, mencari lagu apa yang pantas untuk dinyanyikannya, karena Abra yang bermain musik dan otomatis dia yang akan menyanyi untuk satu lagu, dan lagu kedua mereka

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD