UL 12

1226 Words

"Gue mau lo jadi pacar gue." Suasana yang tadinya heboh mendadak hening, saat Prilli membuka matanya, dia yang tadinya bernafas lega karena bisa mengucapkannya sekarang malah mendadak merasa gugup. "Ayo Abra jawab!" teriak Rahmat, memulai mengompori suasana. "Udah pasti ditolak sih itu!" tambah Acha sambil tertawa. "Buruan jawab nggak!" Prilli melotokan matanya, memberi koda Abra untuk menolaknya. Abra terdiam beberapa saat, dia masih memikirkan jawabannya. "Iya." "Hah?" "Apa?" "Anjir!" Berbagai ungkapan kaget dilontarkan dari teman-temannya yang mendengarnya, tidak hanya temannya, dia pun juga kaget mendengar jawaban Abra. "Maksud lo?" tanya Prilli, gagap. "Gue terima lo jadi pacar gue." jawab Abra biasa saja. "Apa?" bukan hanya Prilli, semuanya pun ikut berseru kaget. "Lo b

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD