Takdir Alena

            Butiran hujan masih membasahi Bumi. Tetesan air hujan membuat udara pagi ini jadi sangat sejuk. Sang mentari pun masih setia membagikan hangatnya. Suara kendaraan lalu lalang khas perkotaan mulai mengisi rutinitas pagi hari. Pohon-pohon yang seolah menari-nari di tiup angin sepoi-sepoi. Suasana yang sangat pas untuk bersantai. Tapi semua orang harus melakukan aktivitasnya masing-masing untuk bertahan hidup. Semua orang harus berjuang demi hidup mereka. Jadilah orang baik. And you might be lucky in life. Masing-masing orang berjuang untuk mencapai kesuksesan. Tapi tidak semua orang mampu bertahan melewati setiap proses yang ada.             Aktivitas semua orang sangat berbeda-beda. Begitu pun karakter setiap orang pasti berbeda-beda. Menemukan pasangan yang cocok merupakan suatu tantangan tersendiri dalam menjalani hidup ini. Dan tentunya takdir setiap orang tidak bisa di prediksi. Let it flow, life must go on. Saat semua orang mulai sibuk untuk mengawali hari mereka, ada seseorang yang masih dengan setia di samping bantal dan boneka kesayangannya. Bahkan teriakan ibunya pun tidak berhasil membangunkannya. Ini adalah cara Alena untuk memulai harinya. “LEN.. LEN.. BANGUN LEN.. INI UDAH MAU JAM 7.. MAMA UDAH CAPEK DARI TADI BANGUNIN KAMU SUSAH BANGET ALENA!!! KAMU BISA TERLAMBAT LOH SEKOLAHNYA” teriak mamanya Alena. “ALENA BANGUN!!!! KAMU MAU TIDUR SAMPAI KAPAN?? INI SUDAH PAGI LOH!! JANGAN MALAS-MALASAN KAMU!!! Heran banget kamu kalau tidur susah banget di bangunin” tambah mama Alena. “KALAU KAMU GA MAU BANGUN, MAMA BIARIN AJA KAMU TERLAMBAT KE SEKOLAH. CAPEK MAMA TERIAK-TERIAK TIAP PAGI” mama Alena mengomel. “mmmmm.. mah.. ini kan hari minggu.. Lena mau istirahat.. mau tidur seharian. Masih ngantuk banget mah” jawab Alena. “apa?? Kamu mending cepetan bangun Lena. Ini hari senin tau!!! Yang penting kamu udah mama bangunin. Kalau ga mau bangun terserah. Capek mama teriak-teriak bangunin kamu” balas mama tegas. “mama gimana sih.. ini kan hari minggu.. hufffttt” batin Alena sambil mencari HP nya di meja. “HAHHHHHHHH SENIN!! INI HARI SENIN??? UDAH JAM 7 PAGI!!!! Aduh bisa-bisa terlambat upacara bendera!!!” teriak Alena panik dan buru-buru ke kamar mandi bersiap-siap. “otakku pikun banget ya sampe salah ingat hari. Bisa-bisa terlambat aku” batin Alena. “hahahha dasar anak itu. Sudah besar tapi tetap aja susah bangun pagi” batin mama ketawa mendengar teriakan Alena.             Alena langsung masuk ke kamar mandi. Untung saja dia sudah terbiasa dengan dinginnya air di pagi hari. Byuuuuurrrrr…. Byuuuurrrrrr… Alena sudah terbiasa untuk mandi express. Dalam situasi seperti ini biasanya Alena hanya menghabiskan waktu 5 menit untuk mandi. Alena memang selalu susah bangun pagi. Bagi Alena terlalu sulit untuk berpisah dengan alam mimpinya. Selesai mandi, Alena bergegas memakai seragamnya dan tidak lupa dia mengambil topi upacara bendera. Alena terlihat rapi dengan baju seragam khas murid SMA yang dipakainya. Rambut Alena di ikat asal supaya tidak gerah. Alena tau pagi ini dia harus lari-lari ke sekolah jadi dia tidak ingin rambutnya menghalangi penglihatannya. Alena harus buru-buru jika tidak ingin terlambat. Salahkan saja dirinya yang sangat sulit bangun pagi. “Pake acara salah ingat hari sih. Gue jadi ngos-ngosan kan pagi ini semua serba cepet. Semoga aja masih keburu. Semoga ga terlambat. Semoga upacara bendera belum dimulai. Untung aja gue punya jurus mandi express jadi ga terlalu banyak waktu yang terbuang” batin Alena menyalahkan dirinya sendiri. Alena pergi ke meja makan dan melihat sarapan buatan mamanya. Ada nasi, ikan, s**u, telur ceplok, dan roti. Alena sangat tergoda ingin duduk sarapan di meja makan. Tapi apa daya. Keadaan mengharuskannya untuk bergegas saat ini jika tidak ingin terlambat. “MAMA MAKASIH SARAPANNYA” teriak Alena setelah minum s**u sambil mengambil 2 potong roti tawar dan langsung memasukkan roti tersebut ke mulutnya.             Ya. Dia adalah Alena Amira. Seorang murid yang sekarang sudah kelas 11 di SMA Juara. Gadis remaja yang benar-benar masih belum dewasa. Sikapnya bahkan masih sama seperti anak kecil. Susah bangun pagi. Dan selalu ingin malas-malasan. Oh ya! Jangan lupakan sikap ceroboh dan pelupanya.  Tapi dibalik sikapnya yang seperti itu, Alena sebenarnya adalah gadis yang cukup cantik dan juga polos. Selain itu Alena juga sangat menghormati orang yang lebih tua darinya.             Alena segera naik angkot menuju ke sekolahnya. “untung aja gue naik angkot jadi masih bisa ngatur nafas. Mending gue simpan tenaga dulu buat sebentar lari-lari pas udah deket sekolah. Makan roti dulu ah. Untung aja ada roti ini. Penyelamat perut gue yang udah keroncongan hahahahahhaha” batin Alena.             Mama Alena sudah tau dengan kebiasaan putrinya ini. Sejak dulu Alena memang susah bangun pagi. Makanya mama Alena selalu menyiapkan roti tawar di meja makan. Untuk jaga-jaga jika Alena tidak sempat sarapan. Setidaknya Alena masih bisa memakan roti tawar saat di perjalanan menuju sekolah seperti saat ini. Mama Alena sangat khawatir jika Alena pergi ke sekolah dengan perut lapar. Mama Alena khawatir jika Alena lapar, maka dia tidak bisa berkonsentrasi untuk belajar dengan baik. Alena turun di dekat sekolahnya dan sekarang adalah waktunya Alena untuk mengeluarkan bakat yang dimilikinya yaitu lari cepat. Alena sangat suka olahraga. Hal itu yang membuat Alena memiliki kemampuan lari yang bisa di bilang lumayan cepat. Alena sangat menyukai olahraga termasuk lari. Tas Alena ikut ke kiri ke kanan sesuai irama lari Alena. Bagi Alena lari di pagi hari seperti saat ini adalah hal yang biasa.             “hahhh… hahhhh… pak.. pak.. jangan dulu ditutup pagarnya… tu.. tunggu pak…” ucap Alena terengah-engah. Nafasnya ngos-ngosan habis lari-lari. “aduh iya dek.. langsung masuk aja ke barisan upacara ya dek” ucap pak satpam. “haahhh.. makasih pak.” Ucap Alena. “fiuhhhh untung ga jadi terlambat. Masih jam 7.15 ” batin Alena. Untung saja Alena datang saat upacara bendera belum dimulai dan murid-murid masih sibuk mengatur barisan upacara.             “Len untung aja lo ga terlambat” ucap Wiwin sahabat Alena. “iya Win.. untung aja. Hahahaha. Tapi gue masih capek banget lari-lari tadi” balas Alena. Wiwin adalah sahabat Alena. Mereka bersahabat sudah sejak SMP dulu. Persahabatan mereka sangat awet dan mereka sangat kompak satu sama lain.             Upacara bendera berlangsung dengan baik. Dan jangan lupakan murid-murid yang terlambat. Mereka tetap mengikuti upacara tapi di hukum berjemur di bawah matahari sepanjang proses upacara. Kalian bisa bayangin kan gimana gerahnya. Udah lari-lari terus di taruh di barisan yang kena pas di bawah matahari pagi. Begitu pun yang ga bawa topi upcara. Nasib mereka sama yaitu berjemur di barisan di bawah matahari pagi. Sarapan buru-buru dan lari-lari tadi pagi membuat Alena jadi haus. “win, kita ke kantin dulu yuk beli minum baru ke kelas. Gila capek banget gue tadi lari-lari” ucap Alena. “ayok” ucap Wiwin sambil menarik tangan Alena. Indahnya masa SMA.             Murid-murid ada yang membeli minuman di kantin dan ada juga yang selesai upacara langsung masuk ke kelas mereka masing-masing. “teman-teman kalian sudah masuk semua? Atau masih ada yang diluar?” tanya pak kepala sekolah yang sudah masuk di kelas Alena. “belum pak. Sepertinya Alena sama Wiwin masih diluar” ucap ketua kelas. “Alena lagi. Alena lagi.” Batin pak kepala sekolah. “WUIHHH ADA PAK KEPSEK!!” teriak Alena kaget dan langsung lari duduk di kursinya. “ssstttt. Jangan ribut Len” tegur Wiwin. Pak kepala sekolah memilih diam saja karena sudah tau sifat muridnya ini. Ya. Alena yang selalu ceroboh bahkan sangat sering di panggil ke ruang guru karena nilainya yang tidak terlalu bagus. Alena dan wiwin bagaikan langit dan bumi. Alena sering mendapat nilai ulangan yang jelek. Sedangkan wiwin rata-rata nilai ulangannya bagus semua. Tapi mereka tidak pernah iri satu sama lain. Mereka saling support. Tak jarang wiwin membantu Alena belajar untuk remedial supaya nilai ulangannya jadi bagus.             “oke jadi semuanya sudah di kelas ya. Hari ini bapak mau kasih pengumuman ke kalian. Harap kalian semua tenang dan jangan terkejut oke?” ucap pak kepala sekolah. “iya pak” seru semua murid. “baiklah. Jadi seperti yang kalian tau. Guru matematika kalian bapak Andi sudah pindah tugas ke sekolah yang lain. Jadi bapak sudah siapkan guru pengganti untuk kelas kalian.             Dan guru matematika ini akan menjadi wali kelas kalian untuk sementara. Karena wali kelas kalian, ibu Dina lagi ambil cuti hamil. Kalian sementara akan dibimbing oleh guru matematika kalian. Jika ada sesuatu yang penting nanti akan disampaikan oleh wali kelas kalian yang baru. Sampai di sini apakah bisa di mengerti?” jelas pak kepala sekolah.             Terdengar banyak murid yang bisik-bisik. Kelas menjadi heboh karena guru matematika baru. Murid-murid penasaran apakah guru baru mereka adalah ibu guru atau pak guru. “harap tenang semuanya. bapak akan memperkenalkan guru baru kalian” ucap pak kepala sekolah. “silahkan masuk pak” ucap pak kepala sekolah. “ini adalah guru matematika kalian yang baru sekaligus wali kelas sementara kalian” ucap pak kepala sekolah. Murid-murid sibuk berbisik-bisik. Mereka tidak menyangka akan mendapatkan guru yang masih muda dan setampan ini. “harap tenang semua. Silahkan pak guru memperkenalkan diri. Supaya lebih akrab dengan murid-murid di sini” tegas pak kepala sekolah. “hallo everyone!! Perkenalkan nama saya Chris Veno. Saya 24 tahun. Lulusan Harvard University dengan predikat c*m laude. Dan disini saya akan menjadi guru matematika kalian dan akan menjadi wali kelas sementara di kelas kalian. Saya akan membantu proses belajar kalian agar kalian bisa mendapatkan nilai yang terbaik dan nanti kalian bisa masuk universitas impian kalian. Mohon kerjasamanya. Terima kasih” ucap pak Chris. Chris Veno pria muda yang tampan, pintar, dan kaya. Penampilan yang selalu rapi merupakan ciri khas Chris. Selain itu, predikat c*m laude yang diraihnya memudahkan Chris dalam melamar kerja di mana pun. Tapi untuk saat ini dia malah memilih untuk menjadi guru matematika di SMA Juara. Terdengar bisik-bisik di antara para murid. Sebagian murid perempuan bahkan memuji ketampanan pak Chris. Guru yang sangat muda dan penampilannya sangat energik. Berbeda dengan Alena. Alena justru sangat membenci pak Chris sejak pertemuan pertama ini.  “cih pede banget. Sok kegantengan pula. Sok pake Bahasa Inggiris lagi. Gini nih tipe orang yang paling gue benci. Sok tebar pesona. Sok ramah. Bener-bener menjengkelkan” batin Alena. “oke kalau begitu. Ini adalah guru matematika kalian yang baru Bapak Chris Veno. Bapak harap kalian semua bisa menjadi murid yang baik. Dan jangan bandel-bandel. Sekian dulu pengenalan singkatnya. Bapak pamit dulu. Kalian belajar yang rajin dan selanjutnya bapak serahkan ke pak Chris” ucap pak kepala sekolah. “baik pak. Terima kasih” ucap pak Chris.