Part 4. Mansion

1149 Words
     Manik coklat itu mengerjab menyesuaikan cahaya yang masuk ke indra pengelihatan, tubuhnya menggeliat merasakan ranjang yang di tempatinya sangat nyaman. Ranjang empuk dan lembut, di tambah harum maskulin membuat Keyra tak ingin beranjak.      Tetapi sejak kapan ranjang Keyra berubah menjadi lebih besar dan nyaman?. Tunggu!. Harum maskulin? Keyra melihat sekelilingnya, manik nya  seketika membulat melihat sebuah kamar yang sangat luas dengan nuansa maskulin. Ya tuhan ini dimana!!      Keyra mengecek tubuhnya, Huftt.. dan ternyata pakaiannya masih sama dengan yang ia gunakan semalam.      Keyra memijat pelipisnya mencoba mengingat apa yang terjadi sehingga ia bisa terdampar di tempat ini, seperti ada hal penting yang di lupakan. Tapi mengapa susah sekali mengingatnya, Keyra beranjak menuruni ranjang menuju kamar mandi, Keyra harus membasuh wajah supaya lebih segar, siapa tau nanti ia akan ingat sesuatu.      Ya, Renald menghapus ingatan Keyra mengenai kejadian semalam, karena Renald tidak ingin jika Keyra membencinya.      Keyra memandang pantulan dirinya di cermin, sebenarnya apa yang terjadi pada dirinya? Di tambah ruangan dan barang-barang di tempat ini sangat mewah dan mahal. Keyra yakin jika orang yang membawanya adalah orang penting. Ceklek      Suara pintu terbuka terdengar di indra pendengaran Keyra, dengan penasaran Keyra keluar dari kamar mandi dan melihat orang yang baru saja membuka pintu kamar. Maniknya seketika membelalak.      "Mr. Wilsen" beo Keyra terkejut dengan apa yang di lihat, mengapa bosnya bisa ada di sini? No No jangan bilang sekarang keyra sedang berada di kediaman...WILSEN!!!      Heyy, apakah Keyra tidak bermimpi! tidak sembarangan orang bisa memasuki rumah ini. Eh, bukan bukan ini lebih pantas di sebut sebuah mansion, karena entah mengapa kabar yang beredar bahwa keluarga wilsen mempunyai sebuah mansion yang sangat besar namun jarang sekali orang boleh memasukinya. Pantas saja ranjang yang Keyra tempati lebih dari kata mewah, kamar mandinya pun cukup untuk bermain basket!.      "Cckk, aku tau memang mansion ku bagus" decak Renald duduk di sofa yang berhadapan langsung dengan televisi. Heyyy bagaimana dia bisa mengetahui apa yang kupikirkan, apa dia cenayang?      "Sombong!" gumam keyra      "Aku mendengarmu!"      "Eh apa? aku tidak mengatakan apa-apa sir" ucap Keyra mengelak.      Renald beranjak dari sofa menghampiri Keyra yang masih berdiri di samping ranjang. "Jangan panggil aku dengan sebutan itu!" Peringat Renald tidak suka dengan pandangan tajam menusuk.      "Apa maksud anda?" Tanya Keyra mengernyitkan dahi  bingung. Wajar saja jika Keyra memanggil Renald dengan sebutan sir karena bagaimanapun juga Renald adalah bosnya.      Renald menghela nafas kasar dan pergi begitu saja meninggalkan Keyra yang bingung di tempat. Sebenarnya Renald sangat ingin membawa Keyra ke Castle saat Keyra tidak sadarkan diri karena Renald menyihirnya. Namun, Renald teringat akan ucapan bundanya yang mengatakan bahwa Keyra hanya manusia biasa dan akan sangat sulit menerima jika mengetahui siapa Renald sebenarnya. *******      Keyra berdiri di atas balkon yang berhadapan langsung dengan pantai dan pepohonan, sebenarnya Keyra tau ini dimana, namun bagaimana Keyra bisa menanyakan pada pria itu apa yang terjadi denganya sampai ada di mansion yang besar ini. Lagi pula Keyra juga sangat kesal melihat bosnya itu berlalu begitu saja di saat Keyra ingin meminta izin pulang, jika saja handphone dan tasnya ada di kamar ini pasti Keyra akan meminta Anne menjemputnya.      "Huftt... mengapa otak ini tidak mengingat apapun!" ucap Keyra frustasi. Sampai sekarang Keyra tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, seingatnya ia dan Anne berada di club dan keyra tidak mengingat apapun setelahnya. Tok Tok Tok Siapa?      "Ya?"      "Maaf nona, anda di minta turun kebawah oleh king, eh maaf maksud saya dengan tuan Renald" ucap seorang pelayan yang terlihat menunduk ketakutan.      "Heyy, tidak sopan menundukan wajah jika sedang berbicara dengan seseorang, lagi pula kita sepertinya seumuran" ucap Keyra dengan nada sebal.      "Maaafff kan saya nona, nanti tuan Renald akan marah jika mendengarnya" ucap gadis itu bergetar ketakutan.      "Persetan dengannya, lagi pula aku yang mempunyai nama jadi aku yang berhak menyuruhmu untuk menyebut namaku" Pelayan di depan keyra hanya menunduk sambil menggangguk.       Mengapa pelayan ini seperti sangat takut padanya?, bahkan keyra tidak bermaksud untuk menakutinya.      Keyra berjalan mendekati pelayan tersebut, "Santai saja aku hanya bercanda, mengapa kau seperti takut denganku?" tanya keyra penasaran.      "Tidak nona"      "Hmmm baiklah jika kau tidak takut denganku maka angkatlah wajahmu dan jangan panggil aku nona!!aku tidak suka"      "Tapi..."      "Jika tidak mau aku akan marah" ucap Keyra menyilangkan tangan di dadanya. Dengan panik gadis itu mengankat wajahnya.      Keyra sedikit terperangah melihat wajah pelayan itu sangat cantik, namun ia segera menetralkan ekspresi nya "Hahahaha kau sangat lucu..?"      "Carrie" ucap pelayan tersebut memperkenalkan diri.      "Nama yang indah, dan sekarang kita berteman oke^ jangan panggil aku nona lagi!" Peringat Keyra.      Carrie tersenyum melihat calon Queenya yang sangat ramah dan ceria, moon goddes memang sangat adil memilih pasangan kings yang sangat kejam dengan gadis ceria yang Carrie harap bisa merubah sifat kingsnya.      "Non.. maksud saya Keyra sebaiknya kau segera turun sebelum tuan Renald memarahi saya" ucap Carrie      "Hmm baiklah, padahal aku masih ingin mengobrol denganmu" ucap keyra mengeluh.      Keyra melewati lorong-lorong yang indah, sebenarnya ini bisa di sebut sebuah istana bukan sebuah mansion. Tadi Carrie juga telah memberi tahu letak ruang makan, namun di saat Keyra meminta untuk mengantarkanya, Carrie bergetar ketakutan dengan wajah pucat pasi. Alhasil Keyra menyuruhnya beristirahat dan memutuskan menuju ruang makan itu sendirian, sebenarnya sebuah mansion sebesar ini terbilang cukup sepi karena tidak ada orang sama sekali yang bisa di tanggkap indra pengelihatan Keyra. Yang Keyra pikirkan adalah apa yang sebenarnya yang di takutkan oleh Carrie?. Hmm entahlah, Keyra akan mencari tau nanti. *******      Di ruangan yang dapat menampung dua puluh orang untuk makan ini terasa sangat sepi. Yang terdengar hanya suara dentingan sendok yang berasal dari pria yang sedang makan di hadapanya dengan angkuh.      "Aku tau kau lapar" ucap Renald tanpa mengalihkan pandangnya dari piring di depanya.      "Tidak aku tidak lapar, aku hanya ingin tas dan ponselku kembali" ucap keyra Kruyuk Kruyuk Renald tersenyum miring      "Baiklah" Keyra tidak bisa membohongi perutnya yang sangat lapar. Bagaimanapun juga masih banyak pertanyaan yang berada di otaknya yang ingin keyrya tanyakan kepada Renald. Keyra meneguk segelas susunya dengan cepat.      "Aaahhh akhirnya..., cepat kembalikan handphone dan tasku tu.."      "Renald!!" Ucap Renald memotong perkataan Keyra.      "Heyy hentikan perdebatan kalian!" ucap seorang pria yang baru saja datang karena panggilan dari Renald. John adalah sahabat Renald sedari kecil sehingga John sudah sangat kebal akan serangan-serangan Renald kepadanya, memang jika ingin menjadi seorang kaki tangan king harus tahan banting, prinsip John.      Keyra menatap bingung laki-laki tampan yang baru saja datang dengan semangat dan ceria, sepertinya dia berbanding terbalik dengan pria yang sedang menatapnya ini.      "Kau siapa?" tanya keyra.      "Perkenalkan aku John, kaki tanganya orang ini" ucap John menjabat tangan Keyra dan menunjuk Renald menggunakan jarinya.      "John" peringat Renald dengan suara berat.      "Oh maaf maaf, nona lepaskan tanganmu sepertinya tanganku mulai terbakar" lirih John mengibas- ngibaskan tanganya.      Keyra hanya menatap bingung laki-laki yang baru saja di kenalnya ini. Sepertinya semua orang yang berada di mansion ini aneh.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD