Part 3 Club

1307 Words
     Dentuman musik dan bau alkohol menyeruak ke dalam indra penciuman keyra, ia tak menyangka saat ini berada di salah satu club' yang sangat ia hindari sejak dulu. Namun, tidak apa bukan? lagi pula keyra ingin memiliki pengalaman baru. Keyra saat ini sedang duduk di salah satu meja bar yang cukup ramai, sedangkan Anne sedang duduk di sampingnya dengan segelas Champagne.      "Keyra ini sangat lezat, apa kau mau?" tawar Anne setengah sadar menyodorkan segelas Champagne kepada keyra.      "Aku tidak minum Ann" tolak keyra mendorong gelas yang di sodorkan ke mulutnya oleh Anne.      Anne mengernyit tak suka saat sahabatnya itu menolak, namun tak hayal gadis itu tertawa sumbang            "Payah..hahahaha".      Keyra hanya menghela nafas, tidak menyangka bahwa Anne sering ke tempat seperti ini dan sahabatnya itu telah mabuk berat. Hell! Bagaimana mereka berdua bisa pulang jika Anne sedang tidak waras seperti itu? Siapa yang akan mengemudi mobil.  Keyra memandang sekitar yang terbilang sangat ramai, banyak wanita yang mengenakan pakaian kurang bahan, dan sepertinya mata sucinya telah ternodai oleh pemandangan yang tak sepantasnya di lihat.      "Hei...apakah kau mau menari denganku nona?" Keyra mengerjapkan mata saat di hadapannya berdiri seorang pria yang sangat tampan, mungkin sedikit manis karena ada lesung pipi di wajahnya. Pria itu mengulurkan tangan.      Mengerti akan tatapan keyra yang memandang Anne, pria itu berkata, "tenanglah, teman mu akan baik-baik saja". Yakinnya. Dengan ragu Keyra menerima uluran tangan pria itu dan berjalan ke tengah-tengah orang yang sedang asik menari. Meskipun sedikit risi, tetapi apa salahnya mencoba?.      Suara dentuman musik lebih terdengar jelas di sini, membuat telinga keyra sedikit sakit. Ah, seperti nya keyra benar-benar tidak cocok di sana.      Keramaian membuat keyra tidak sadar bahwa jaraknya dengan pria di depanya ini sangat dekat. Bahkan harum maskulin pria itu sangat jelas bercampur bau alkohol yang menyeruak "Siapa nama mu nona?" tanya pria itu dan mengulurkan tangan.      "Keyra, keyra walker dan jangan panggil aku nona lagi karena sepertinya umur kita tidak terlalu jauh" ucap keyra memperkenalkan diri sambil menjabat tangan pria itu.      "Dan kau?" tanya keyra menaikan alis, karena pria di depanya ini tak kunjung memperkenalkan diri dan menyebutkan namanya, itu membuat tangan mereka terus berpautan.      "Kau sangat cantik jika dari dekat, eh. maksudku nama ku Eric esther" jawab Eric menggaruk tengkuknya, salah tingkah.      Keyra mengangguk mengerti "Hahahaha kau sangat lucu Eric" gelak keyra tertawa. Keyra berbincang-bincang dengan Eric mengenai dirinya yang baru pertama kali datang ke temapat seperti ini. Dan pria itu terus mengejeknya tanpa sungkan sedikitpun. ***** Tok Tok Tok      Pintu ruangan CEO itu terbuka dengan sendirinya, terpampang lah seorang laki-laki tampan yang tengah duduk tegap di kursi kebesaran nya, Renald tidak perlu cemas akan tindakanya itu, karena sebagian karyawan di kantor ini juga seorang witch yang mengabdi kepada Renald.      Ia sengaja mempekerjakan beberapa witch di perusahaan saat mengetahui bahwa calon Queennya bekerja di kantor ini, semacam bentuk antisipasi jika Renald sedang lengah menjaga keyra dari musuh-musuhnya. Namun, Renald yakin bahwa ia akan menjaga keyra dengan segenap jiwa.      Seorang pria berbaju formal tampak memberi hormat "Maaf tuan, saya melihat nona keyra memasuki club dengan temanya..." lapor salah satu anak buah Renald, terdengar suara pria itu sedikit gugup mengucapkan nya.      Tatapanya yang semula berada di leptop seketika memandang anak buahnya dengan pandangan tajam seakan siap memangsa siapa saja yang berada di hadapanya. Aura kepemimpinanya menyeruak seperti kabut tebal, manik biru laut berganti dengan hitam kelam segelap malam dengan aksen intimidasi yang sangat kental, tanganya mengepal sehingga baku jari-jarinya memutih.      Nyali anak buah Renald menciut seketika, "ampuni hamba tuan" cicitnya bersimpuh meminta ampun. Jika begini siapapun tidak akan bisa menghentikan apa saja yang di lakukan oleh Renald.      "Siapkan mobil!!" Ucapnya menusuk pria itu seketika menghilang tak lupa memberi salam, rahangnya mengeras menahan amarah, apa gadisnya bodoh datang ke tempat berbahaya seperti itu!. Tidak akan Renald biarkan siapapun menyentuh keyra!!      Dengan tidak sabaran Renald menuju lobby, ia menatap mobilnya yang sudah menyala, ia langsung  mengendarai mobil sportnya dengan kecepatan di atas rata-rata, pedulisetan dengan pengendara lain yang menyumpah serapahi dirinya akibat ugal-ugalan di tengah jalan, yang Renald pikirkan sekarang adalah membawa keyra pulang dan memberinya hukuman!      Kini Renald sudah berada di depan pintu club dengan emosi yang siap meledak-ledak, meskipun ini di dunia human aura kepemimpinan Renald sangat terasa, sampai setiap orang yang di lewatinya bergidik ngeri saat merasakan aura kegelapan yang menguar dari tubuh pria itu.      Renald tidak bisa membayangkan jika sampai mata-mata pria kurang ajar di dalam sana memandang gadisnya dengan tatapan lapar. Manik hitam kelam itu menajamkan pengelihatan. manik hitam kelam  seperti gelapnya langit di malam ini yang turut menjadi saksi jika sang King of witch tengah di landa kabut amarah.      Manik hitam kelam itu berkilat-kilat saat melihat keyra sedang bercanda gurau dengan seorang laki-laki dengan jarak yang cukup dekat.      Dengan geran Renald melangkah mendekatinya dengan mendorong siapa saja yang menghalangi jalan Renald, Akibat cahaya yang remang Keyra bahkan tak menyadari seorang pria yang tak jauh lagi sedang menatapnya tajam. Sebuah sentakan di pergelangan tangan Keyra membuat gadis itu  menubruk d**a bidang Renald, tanganya merangkul pinggang Keyra dengan posessif. Keyra terkejut bukan main saat mengetahui siapa pelaku yang berbuat  kasar kepada-nya.      "apa yang kau lakukan sir?" cicit keyra tersentak, bagaimana pun juga keyra dapat merasakan jika bosnya ini sedang dalam mode bahaya. Entah mengapa.      "You're mine!" Klaim Renald dengan nada penuh kepemilikan. Hah! Apa-apaan ini, enak saja dia mengakui aku sebagai miliknya?!" Batin Keyra mengumpat.      "Mr. Wilsen apa yang kau katakan!!" ucap keyra mencoba melepaskan pelukan Renald, tidak mengerti dengan sifat CEO nya itu.      "Hei, jika keyra tidak ingin kau menyentuhnya maka jangan kau paksa!" ucap Eric menarik pergelangan tangan keyra.      Gigi Renald bergemeletuk menahan amarah, cukup sudah hatinya di bakar api cemburu. Tanpa di duga pria itu menggunakan sihir nya.      "MINE!" Seketika darah segar memuncrat  keluar dari mulut Eric hingga dadanya terasa sesak, Erik meremas dadanya cukup kuat seperti ada ribuan pisau yang menghunus jantungnya, rasa sakit merambat ke seluruh tubuhnya. sepertinya Eric tidak bisa menahan lebih lama lagi. Brukk!      "Eric!!" Keyra memekik keras langsung bersimpuh di hadapan Eric, tangannya mengguncang-guncangkan bahu Eric dengan keras, meskipun keyra baru mengenal Eric beberapa jam yang lalu, tapi keyra tau bahwa Eric pria yang baik dan menyenangkan.      Manik coklat itu menatap Renald nyalang. "APA YANG KAU LAKUKAN HAH!!! cepat panggil ambulan!!" pekik keyra membentak sesekali mengusap air matanya yang terus mengalir,keadaan Eric sangat buruk dengan darah yang terus keluar dari mulutnya, peduli setan jika keyra membentak bosnya sendiri, yang terpenting adalah menyelamatkan nyawa seseorang di pangkuanya.      Renald mematung di tempat. Dadanya sesak melihat pemandangan di depanya,  mata hitamya kembali menjadi biru laut dengan keindahanya, pandanganya kosong memandang dua objek di hadapanya, jujur hati nya sangat sakit melihat air mata itu mengalir untuk pria lain, amarah Renald menguap entah kemana, melihat gadisnya menangis membuat d**a nya semakin sesak seperti di tusuk ribuan samurai.      Renald bersimpuh di hadapan keyra yang sedang menangis tersedu-sedu, Renald menarik keyra dalam dekapannya, gadis itu sempat memberontak tetapi Renald semakin mengeratkan pelukannya.      "jangan menangis sayang, maaf..." ucap Renald megusap air mata Keyra.      Keyra seketika tertidur di dekapan Renald dengan mata sembab, bajunya telah bersimbah darah Eric. Sedangkan Renald menyeringai melihat laki-laki di hadapanya telah tergeletak tak berdaya.      Bagaimana pun juga, siapapun yang berani menyentuh gadisnya akan Mati!!      Jangan kalian pikir Renald bodoh dengan tidak menyihir orang-orang di tempat ini sebelum ia bertindak.      Renald membawa keyra di dekapanya, melangkahkan kaki hingga hilang di telan gelapnya malam.      Malam ini adalah saksi bisu kekejaman seorang King of Witch yang sebenarnya, bahkan ini belum apa-apa dengan sifat sang Kings aslinya. Seorang King akan sangat posessif dan sensitive jika sudah bertemu dengan Queenya, bahkan sang Kings akan membunuh seseorang yang dia pikir ingin mencelakai atau merebut Queen dari tangan Kingnya.      Karena seorang yang sudah di takdirkan menjadi pasangan seorang Kings akan mendapatkan separuh jiwanya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD